Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berpostur tubuh tegap dengan dada membusung bidang, berpakaian seragam tactical ala aparat, lalu dilengkapi masker kain bergambar TNI-Polri, menjadi modal Sugiono (58) menipu para korbannya.
Pecatan sekuriti kantor perbankan itu, sudah melakukan aksi penipuan terhadap korbannya yang diperkirakan berjumlah 100 orang.
Mengenakan pakaian serba hitam dan tak ketinggalan masker kain berlambang TNI-Polri, pria berkumis tipis itu, berkeliling di kawasan sekitar Surabaya hingga Sidoarjo.
Warga asal Waru, Sidoarjo itu, memulainya dengan berkeliling dari warkop (warung kopi) ke warkop secara acak sekehendak hatinya.
Setibanya di sana, ia menyapa setiap orang yang baru dikenalnya di warkop tersebut, secara sok kenal sok dekat (SKSD) untuk mengajak mereka terlibat obrolan.
Dia berlagak jemawa tahu banyak hal tentang seluk beluk dunia hukum dan kriminal dengan mengaku-ngaku sebagai anggota Polri yang berdinas tanpa memakai seragam laiknya intel, guna membuat lawan bicaranya terkesan.
Saat warga mulai terhasut dengan mempercayai Sugiono sebagai anggota Polri sungguhan, di situlah, bapak tujuh anak itu, mulai melancarkan akal bulusnya melakukan penipuan terhadap warga.
Berbagai macam modus penipuan dilakukan Sugiono dengan lagaknya sebagai anggota polisi gadungan.
Mulai dari menghasut warga untuk diajak berbisnis dengannya, hingga menjanjikan bantuan mengurus keperluan administrasi urusan kepolisian, seperti pembayaran tilang dan sejenisnya.
Tapi, ujung-ujungnya, isapan jempol belaka.
Sugiono hanya mengambil uang mereka, dan tidak benar-benar memenuhi apa yang telah dijanjikannya kepada warga atau korbannya.
Baca juga: SOSOK TNI AU Gadungan Viral di TikTok, Pacar Malu Hapus Foto Berdua di Medsos, Cosplaynya Maksimal
Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya, Iptu Aman Hasta mengatakan, sepak terjang tersangka yang cukup lama itu, akhirnya berhasil terungkap saat tersangka beraksi untuk kesekian kali, di kawasan Jalan Raya Dukuh Kupang Barat, Surabaya, Senin (13/2/2023) pagi.
Tersangka berupaya menipu salah satu pedagang bunga di kawasan jalan tersebut.
Mengaku-ngaku sebagai anggota polisi, tersangka berencana membeli lima vas bunga, yang dipajang di area lapak bunga tersebut.
Namun, sebelum itu, lanjut Iptu Aman Hasta, tersangka berdalih ingin menukar uang Rp 500 ribu, miliknya berupa lembaran pecahan Rp 100 ribu, dengan pecahan Rp 50 ribuan.
Setelah penjaga lapak menuruti keinginan tersangka, dengan memberikan 10 lembar uang pecahan Rp 50 ribuan yang diminta, tersangka malah berlagak sibuk dengan bergegas mengemasi lima vas bunga tersebut, tanpa memberikan uang Rp 500 ribu, dalam bentuk lembaran uang Rp 100 ribu, seperti yang dijanjikan sebelumnya.
Menyadari pembelinya itu sedang bersiasat jahat untuk mengelabuinya, penjaga gerai penjualan bunga lantas menyergapnya dengan bantuan pihak kepolisian yang kebetulan sedang berpatroli di dekat kawasan jalan terdekat.
"Iya modusnya begitu, mengaku-ngaku, seolah-olah menjadi anggota (Polri) 'saya dari Polsek Joyoboyo,' begitu. Bagi warga yang tahu ya percaya aja, di situ dia melakukan aksi penipuan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (17/2/2023).
Perbuatan tersangka itu, ternyata sudah dilakukan sejak awal tahun 2020.
Baca juga: Nyamar Jadi Wanita di MiChat, Pemuda Tipu 50 Pria Hidung Belang Lewat VCS, Peras hingga Rp500 Juta
Pandemi Covid-19 membuat kantor perbankan tempatnya bekerja gulung tikar.
Tersangka juga terkena imbasnya, karena harus dihentikan sebagai sekuriti di kantor tersebut.
Padahal, dapur rumah tangga dan anak-anaknya yang beberapa masih berusia sekolah, harus dinafkahi.
Tak pelak, tersangka nekat melakukan aksi penipuan tersebut.
Parahnya, memanfaatkan dan menyalahgunakan simbol dan lambang aparat penegak hukum negara.
"Uangnya dibuat untuk kebutuhan sehari-hari. Dia anaknya 7, masih ada yang kecil. 2 di antaranya sudah nikah, tapi dia (masih ada tanggungan merawat) anak yang kelas 1 dan 2 SD. Dia melakukan aksi sejak 2020. Dia ngaku sudah berulang kali, lebih dari 100 kali. Dia nipunya ya hampir setiap hari," pungkasnya.