Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masih ingat cinta segitiga berujung penganiayaan hingga babak belur, setelah berhasil mendeteksi lokasi pacar 'check in' dengan selingkuhan bermodal Email, di hotel kawasan Jalan Raya Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Senin (13/2/2023) dua pekan lalu.
Kini, AO (22) pemuda asal Taman, Sidoarjo yang babak belur dianiaya AFR (21) pemuda asal Jambangan, Surabaya, gegara kepergok 'check-in' bersama sang pacar, wanita berinisial ACA (20) warga Karang Pilang, Surabaya, akhirnya tewas ditengah proses perawatan.
Pemuda bertubuh kurus itu, dikabarkan meninggal dunia setelah hampir sekitar dua pekan menjalani perawatan medis di RSUD dr Soetomo, sekitar pukul 12.00 WIB, pada Minggu (26/2/2023).
Informasinya, AO mengalami luka parah pada batang kepala hingga tak sadarkan diri, selama kurun waktu tersebut.
Bahkan, meski sudah dilakukan penanganan medis berupa operasi, kondisi AO juga tetap tak banyak membuatnya membaik.
Baca juga: Cara Canggih Pria Surabaya Deteksi Keberadaan Sang Pacar yang Check-in di Hotel, Ending Baku Hantam
Baca juga: Check In di Hotel dengan Istri Orang, Pria Kritis karena Bagian Sensitif Disabet Keris, Pemicu Miris
"2 pekan dirawat, akhirnya pada minggu siang itu, korban meninggal. Tapi, dari saat kejadian sampai saat ini, pelaku sudah kami amankan," ujar Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho saat ditemui awak media di ruangannya, Selasa (28/2/2023).
Mengingat adanya perubahan kondisi status korban insiden dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut.
Kini, penyidik Polsek Wonocolo kembali membenahi berkas perkara dari si tersangka; AFR, termasuk dengan konstruksi pasal yang disangkakan kepada tersangka.
Yakni, tersangka bakal dikenai Pasal 351 Ayat 3 Tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia, dengan hukuman kurungan paling lama tujuh tahun penjara.
"Tentu ada perubahan konstruksi pasal. Dan kami akan gelar perkara ulang. Karena kondisi korban meninggal dunia," jelasnya.
Baca juga: Check In Hotel Demi Uang, Calon Pengantin Wanita Pingsan saat Pacar Masuk Kamar, Kecurigaan Terbukti
Menurut Bayu, insiden penganiayaan tersebut bermula dari adanya hubungan percintaan yang melibatkan ketiga belah pihak. Yakni tersangka AFR, si wanita pacarnya ACA, dan korban AO.
Informasinya, terduga tersangka, AFR nekat melukai korban, gegara dirinya merasa emosi atau tak terima melihat sang pacar, wanita berinisial ACA (20) warga Karang Pilang, Surabaya, diajak oleh AO menginap atau 'check-in' di hotel tersebut.
AFR yang mencurigai gelagat sang pacar; ACA bermain api, cukup lama itu. Membuatnya lantas berinisiatif untuk melacak keberadaan sang pujaan hati, pada siang hari itu.
Tersangka menemukan lokasi pasti sang pacar berada menggunakan alat pelacak, yang menyerupai platform penunjuk jalan menggunakan prinsip kerja Global Positioning System (GPS) pada ponsel, di sebuah lokasi kawasan Surabaya sisi selatan.
Baca juga: Tak Terima Pacar Check In dengan Pria Lain, Pemuda Surabaya Pukuli Selingkuhan Kekasih Bertubi-tubi
AFR berhasil melacak keberadaan sang kekasih; ACA, di lokasi hotel tersebut melalui jejak riwayat histori lokasi keberadaan ponsel milik sang pacar.
Kebetulan selama pacaran kurun waktu setahun, AFR telah mengetahui alamat email sekaligus kata kunci (password) email yang tersinkronisasi dengan perangkat posel yang dibawa sang pacar.
Sehingga, AFR cukup mudah mendeteksi keberadaan sang kekasih, melalui riwayat histori perjalanannya. Yang ternyata berakhir di hotel tersebut.
Ditemani seorang teman, AFR mencari keberadaan sang pacar; ACA yang ternyata ditemukan berduaan dengan pria lainnya; AO, dalam salah satu kamar di lantai tiga hotel tersebut.
Bak nyala lilin kecil tersiram minyak tanah, AFR yang merasa dihianati sontak menjadikan tubuh AO pria selingkuhan pacarnya sebagai samsak hidup.
Baca juga: Suami di Bintan Curiga Istri Check In dengan Selingkuhan, Syok di Kamar Ada Anak, Polisi Gercep
Berkali-kali pukulan dan tendangan dilesakkan bertubi-tubi oleh AFR hingga kepala AO berdarah.
Pergulatan diantara keduanya, akhirnya menyita perhatian pegawai hotel. Bahkan, keributan keduanya itu juga membuat sejumlah warga sekitar hotel terpaksa membantu pihak hotel untuk melerai mereka, termasuk memberikan bantuan medis kepada korban yang tampak terkapar berdarah.
"Kurang lebih demikian (berselang beberapa menit), baru masuk melihat. Si pelaku emosi lalu memukuli korban," pungkasnya.
Hubungan percintaan AFR dengan ACA ternyata telah berlangsung sejak keduanya masih duduk dibangku SMK.
Ternyata, ditengah mengarungi perjalanan hubungan percintaan itu, tanpa diketahui oleh pacarnya; AFR.
Diam-diam ACA ternyata juga menjalin hubungan percintaan dengan dengan sang pria lain; AO, yang ternyata adalah senior mereka berdua selama bersekolah di SMK yang sama.
Tak pelak, aksi penganiayaan tersebut, secara tanpa sadar, dilakukan oleh AFR atau tersangka. Kendati demikian, sejak awal diamankan penyidik, AFR mengaku bersalah dengan perbuatannya melakukan penganiayaan tersebut.
Emosi sesaat, setelah melihat sang kekasih harus berduan di dalam kamar dengan pria lain, membuat dirinya gelap mata menganiaya si korban.
"Intinya saya emosi pak. Saya khilaf saya minta maaf. Saya sudah pacaran lama cewek," ujar AFR kepada penyidik