TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa keji kembali terjadi di Kota Bekasi.
Dua orang wanita ditemukan tewas dan jasad dua wanita Bekasi dicor menggunakan semen oleh terduga pelaku.
Kejadian sebelum dua wanita yang tewas dihabisi ini pun terekam CCTV.
Seperti apa kronologi pembunuhan dua wanita dicor di Bekasi?
Peristiwa ini bermula saat suami korban mencari istrinya yang hilang tanpa kabar sejak Minggu, 26 Februari sore.
Selanjutnya, suami korban mendapat kabar bahwa istrinya berkunjung ke rumah pelaku.
Suami kemudian datang ke rumah pelaku dan melihat ada motor istrinya.
Rumah itu pun didobrak suami korban bersama warga setempat.
Saat didobrak, didapati pelaku sudah terluka berlumuran darah.
Pelaku dibawa ke rumah sakit dan meninggal dalam perjalanan.
Di dalam rumah itu, suami korban tidak menemukan istrinya dan satu korban lainnya. Namun, terdapat coran basah di bawah tangga rumah.
Polisi kemudian membongkar coran tersebut dan menemukan dua jasad korban.
"Sudah kami temukan dua orang perempuan. Sudah kami saksikan bersama," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Polisi Hengki.
Ditemukan dalam kondisi tertumpuk
Dua jasad wanita korban pembunuhan yang ditemukan tertimbun coran semen di rumah kontrakan, Jalan Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi ternyata dalam kondisi tertumpuk.
Polisi tidak menemukan galian dalam rumah pelaku berinisial P, 50 tahun, itu.
"Tidak ada galian, jasad korban ditemukan secara bertumpukan, ditutup dengan coran semen terus di atasnya ubin," kata
Hengki menjelaskan dua jasad korban berinisial HP, 48 tahun, dan Y, 45 tahun, langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna penanganan lebih lanjut.
Polisi belum menjelaskan secara detail mengenai luka yang terdapat pada tubuh korban.
"Nanti, masih otopsi, kan, ya. Di mana lukanya, saya belum lihat, nanti hasil visum atau otopsinya akan ada," ujar Hengki.
Kendati demikian, polisi menemukan barang bukti berupa dua pisau di tempat kejadian perkara atau TKP.
Selain itu, polisi juga menemukan sisa semen di TKP.
"Motifnya masih dalam tahap penyelidikan," ujar Hengki.
Polisi Temukan Dua Pisau di TKP
Kepolisian Resor Bekasi Kota mengungkapkan adanya temuan senjata tajam dari tempat kejadian perkara (TKP) penemuan dua mayat dicor di Bekasi, Jawa Barat.
"Ada barang bukti senjata tajam sejenis pisau, ada dua yang kita amankan," kata Kapolres Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki di Bekasi, Selasa, 28 Februari 2023 dikutip TribunJatim.com dari Antara.
Namun, Hengki belum bisa memastikan apakah terdapat luka di tubuh kedua korban.
"Kemungkinan luka tapi nanti, kan, masih autopsi, di mana lukanya kita belum lihat betul, kan, tadi kita bawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kan, hasil visum nanti ada, " katanya.
Selain senjata tajam, petugas menemukan barang bukti lain, yaitu sepeda motor dan sisa bahan material untuk melakukan pengecoran.
"Iya, sisa yang ada di depan ini adalah sisa pembelian dan kita sudah memiliki bukti bukti pembeliannya di mana," ucapnya.
Kedatangan Korban Terekam CCTV
Adapun, kedatangan kedua korban ke rumah pelaku pun terekam CCTV.
Kedua korban nampak masuk pukul 17.40 WIB dan tidak pernah keluar lagi dari rumah pelaku.
"Dalam rekaman kelihatan hari Minggu, 26 Februari (dua korban) masuk ke TKP jam 17.02 WIB sampai terakhir jam 17.40 WIB tidak ada aktivitas keluar," kata Ketua RT 011 Purwo Darmanto, Selasa, 28 Februari 2023.
Dalam rekaman CCTV, pelaku yang merupakan pria berinisial P, 50 tahun, tampak tiba di rumahnya menggunakan motor. Tidak lama kemudian, dua korban berboncengan sepeda motor juga tiba di rumah pelaku.
Kedua korban terlihat sempat mengobrol dengan pelaku di depan rumah.
Beberapa saat kemudian, ketiga orang itu masuk ke dalam rumah.
Namun apa sebenarnya yang menjadi motif pembunuhan dua wanita dicor di Bekasi masih menyimpan misteri dan sebuah tanda tanya besar.
Walau kasus pembunuhan YP (48) dan HP (47), dua wanita yang jenazahnya dicor di Bekasi, Jawa Barat terkuak, pihak Kepolisian masih mencari motif pembunuhan korban.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, lantaran pelaku berinisial P diketahui bunuh diri di lokasi kejadian setelah aksinya terungkap.
"Motif masih didalami dalam proses penyidikan, karena motif kan didapat dari pelaku, terduga pelaku sejauh ini juga meninggal dunia," jelasnya pada Rabu (1/3/2023).
Selain itu, polisi juga akan menggali keterangan saksi serta barang bukti yang ada di lokasi tersebut.
"Namun, secara scientific kita akan lakukan secara digital forensic dalam transkrip di pembicaraan dan kemudian berdasarkan pada keterangan saksi-saksi," katanya.
"Sehingga saya berharap kepada rekan-rekan media tidak memberikan influencer yang tidak kompetensi seperti pihak keamanan di perumahan tersebut, karena motif belum bisa dipertanggungjawabkan," sambung Trunoyudo.
Di lokasi, polisi menemukan barang bukti antara lain satu buah tas warna krem berisi dua buah handphone.
"Kemudian satu bilah sajam atau badik beserta sarungnya, kemudian satu bilah pisau, pisau daging, dua buah handphone warna merah dan biru merek Vivo," kata dia.
Lacak Sinyal HP, Heri Kaget Temukan Istrinya Dicor di Bawah Tangga
Heri, suami dari Yusi (45) korban pembunuhan yang dicor di wilayah Bekasi, Jawa Barat terus menangis meratapi nasib malang istrinya.
Wajahnya terlihat mengerut dengan air mata terus membasahi pipinya.
Walau merasakan duka yang sangat mendalam, Heri menceritakan kronologi pencarian istrinya yang belakangan ditemukan tewas dicor.
Seingatnya, istrinya sempat berpamitan dengannya ketika meninggalkan rumah di Pulo Gebang Indah J13 Nomor 32, RT 02/11, Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (26/2/2023).
Sekira pukul 13.00 WIB, Yusi meminta restunya untuk berangkat mengaji di Masjid At Taqwa, Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.
Tak ada prasangka buruk, Heri pun mempersilahkan istrinya bersama ketiga teman pengajiannya untuk berangkat mengaji.
Hingga pukul 16.00 WIB, istrinya diungkapkan Heri mengabarkan masih berada di masjid bersama teman-teman pengajian istrinya, termasuk Heni (48) korban pembunuhan lainnya.
"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di Masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temennya," kata Heri ditemui di kediamannya pada Selasa (28/2/2023).
Hari pun beranjak malam, namun istrinya diungkapkan Heri tak kembali memberi kabar.
Ketika itu, dirinya mengaku khawatir.
Apalagi istrinya tak kunjung mengangkat panggilan telepon darinya.
Padahal jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 22.00 WIB.
Lantaran khawatir, pikiran Heri melayang.
Dirinya menduga istriya mengalami kecelakaan, sehingga tidak mengangkat panggilan telepon darinya.
Oleh karena itu, dirinya mengaku segera berangkat menuju Rumah Sakit Cakung.
"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit aja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.
Rasa khawatirnya pun semakin menjadi karena sang istri tak ditemukan di rumah sakit.
Istrinya juga tak kunjung memberi kabar hingga tengah malam.
Karena tak ada kabar, dengan penuh keputusasaan Heri akhirnya terpaksa pulang ke rumah.
Pencarian pun dilanjutkannya kembali pada Senin (27/2/2023) pagi.
Dirinya pun melaporkan peristiwa hilangnya istrinya ke Polsek Cakung.
"Saya datengin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," lugasnya.
Tak ada solusi yang diberikan pihak Kepolisian, dirinya pun meminta anaknya untuk mengecek keberadaan sang istri melalui sinyal GPS ponsel istrinya.
Setelah ditelusuri, ponsel Yusi diketahui berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Bersamaan dengan pelacakan, dirinya pun menelepon sejumlah rekan istrinya yang juga diketahui tidak pulang ke rumah.
"Pas saya telfon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku, sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," imbuhnya.
Sesampainya di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Heri beserta keluarga dari Heni pun tidak diperkenankan untuk merangsek masuk ke hunian pelaku.
Dirinya pun berinisiatif melaporkan temuan tersebut kepada Bhabinkamtibmas dan Kelurahan setempat.
"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang - undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.
Temukan Gamis dan Sandal Istri
Memasuki waktu magrib, Heri dan keluarga Heni belum juga diperkenankan untuk masuk.
Mereka pun akhirnya bisa merangsek masuk ketika anggota Kepolisian tiba sekira pukul 22.00 WIB.
Di dalam area rumah pelaku, dirinya menemukan sepeda motor milik Heni.
"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.
Nalurinya pun mendorongnya untuk memaksa masuk ke dalam rumah.
Benar saja, dirinya bersama keluarga Heni melihat kondisi ruang tamu banyak ceceran darah.
Heri pun menemukan gamis putih yang dikenakan Heni.
Kecurigaan semakin menjadi ketika dirinya melihat adanya ceceran tanah bekas galian dan coran semen yang masih basah.
"Saya lihat itu gundukan semennya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya di situ, karena saya tidak kuat," imbuhnya.
Melihat kejanggalan tersebut, pihak Kepolisian pun menggali coran semen di bawah tangga.
Dugaannya pun terbukti benar, istrinya terkubur di dalam coran dengan posisi tertekuk.
Tertangkap basah, pelaku berinisial P itu diungkapkannya mencoba bunuh diri.
Pria itu katanya nekat menyayat nadi tangan dengan menggunakan cutter.
"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke rumah sakit, tapi pas sampai di rumah sakit meninggal," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Ikuti berita seputar Pembunuhan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com