Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Angkutan pengumpan atau feeder di Surabaya bakal terus dikembangkan, seiring tingginya animo warga untuk naik angkutan publik ini.
Rencananya, angkutan umum ber-AC dengan kapasitas 14 penumpang ini akan bebas macet.
"Sedang kami rencanakan uji coba angkutan feeder bebas lampu merah bersama Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Surabaya (TSS). Tekad kami, angkutan publik harus punya kelebihan, bebas macet. Kalau nyaman sudah sangat nyaman," kata Kepala Dishub Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, Rabu (15/3/2023).
Tundjung Iswandaru mengatakan, masyarakat Kota Surabaya masih akan berpikir rasional dalam menggunakan transportasi menuju tempat tugas.
Ketepatan waktu sampai di tempat tugas, apalagi jarak tempuh yang cepat dan tidak ribet menjadi pertimbangan. Meski mahal dengan BBM, tapi mereka akan memilihnya.
Namun jika ada transportasi publik yang sama-sama cepat, minimal ketepatan waktu sampai di tujuan, Tundjung Iswandaru yakin semua akan beralih ke feeder dan transportasi publik lainnya. Apalagi dengan angkutan publik juga bisa berhemat dan tidak membuat macet.
"Salah satunya akan kami uji coba feeder tidak kena lampu merah. Akan ada sistem dan teknologi, saat feeder mendekati lampu merah posisi lampu tetap hijau. Ini berlaku untuk Suroboyo Bus dan TSS," tandas Tundjung.
Namun Kepala Dishub Surabaya ini belum bisa memastikan waktu uji coba tersebut.
Pihaknya masih menyiapkan seluruh sarana dan prasarana hingga teknologi pendukung.
Meski saat ini Surabaya sudah punya Intelligent Transport System (SITS).
Sistem IT ini sudah berhasil mengurai kemacetan di setiap persimpangan atau lampu merah.
Baca juga: Feeder Sang Angkot Ber-AC di Surabaya Resmi Diluncurkan, Tarifnya Murah, Fasilitasnya Keren
Sistem ini mampu memantau dengan ketepatan terjaga volume dan pergerakan kendaraan di setiap traffic light.
Jika volume dan kepadatan kendaraan tinggi, lampu hijau akan terus menyala dalam waktu lama.
Karena itu, di Surabaya jarang terjadi kemacetan berkepanjangan. Kecuali jika ada insiden kecelakaan atau ada pengerjaan proyek di jalan raya.
"Kami akan buat angkutan publik makin nyaman dan cepat sampai," ujar Tundjung.
Sejak dioperasikan awal Maret 2023, angkutan feeder mendapat sambutan luar biasa dari warga Surabaya.
Angkutan berupa Hiace dan Granmax ber-AC ini saban hari dinaiki rata-rata 2.500 penumpang.
Angkutan nyaman ini bisa menyelinap keluar masuk gang.
Baca juga: Penumpang Wirawiri Suroboyo Angkot Ber-AC Tembus 2.500 Sehari, Armada dan Rute Akan Ditambah