TRIBUNJATIM.COM - Chat GPT disebut punya kemampuan yang mengagumkan.
Sistem chatbot dari OpenAI itu dapat memberikan tulisan dengan bahasa yang natural.
Chat GPT memiliki format chat.
OpenAI mengatakan sistemnya dapat menjawab pertanyaan hingga menantang premis yang salah.
"Format dialog memungkinkan Chat GPT menjawab pertanyaan, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," kata OpenAI, dikutip NBC News, Kamis (26/1/2023).
Jika kamu tertarik untuk menggunakan Chat GPT, ini langkah-langkah menggunakannya:
1. Buka situs https://chat.openai.com di PC/laptop atau smartphone.
2. Setelah itu, Anda akan diminta untuk login sebelum menggunakan ChatGPT.
3. Bila belum punya login, Anda dapat mendaftar menggunakan email atau langsung pakai akun Google atau Microsoft.
4. Setelah berhasil login, silakan masukkan kalimat pertanyaan atau pernyataan pada kolom percakapan yang tersedia.
5. Selanjutnya, kirim dan Chat GPT bakal memberikan tanggapannya.
Sempat bisa diakses gratis, Chat GPT mulai membuka opsi berlangganan. Mengutip beberapa pengguna, The Verge melaporkan harganya US$42 per bulan.
Akses berbayar tersebut dinamakan Chat GPT Pro, yaitu ChatGPT yang memberikan respons lebih cepat, akses yang lebih diandalkan, dan prioritas untuk mencoba fitur terbaru.
Awal bulan ini, pihak OpenAI mengakui tengah mencari cara memonetisasi ChatGPT. Namun kala itu, perusahaan mengatakan program yang dibuat baru sebuah bagian dari eksperimen dan bisa berubah.
"Harap diingat bahwa ini adalah program eksperimental awal yang bisa berubah dan kami tidak membuat akses pro berbayar tersedia secara umum sekarang," ujar perusahaan.
Kemampuan Chat GPT yang disebut mengalahkan Google membuatnya bisa menarik jutaan pengguna hanya dalam hitungan hari.
Seorang pengguna Reddit, misalnya, mengaku menggunakan Chat GPT untuk menulis tugas akhir sebanyak 4.000 kata.
Namun, kini ia justru membuatnya terancam gagal meraih gelar S2.
Alasannya, dosen yang memerika tugas akhir yang diserahkan menemukan banyak konten yang dicurigai plagiat.
Chat GPT juga mampu menyelesaikan ujian akhir MBA yang disusun oleh pengajar di Wharton, salah satu sekolah bisnis paling bergengsi di dunia.
Christian Terwiesch mengatakan Chat GPT mampu menyelesaikan seluruh soal ujian akhir Wharton dan mendapatkan nilai B- hingga B.
"[ChatGPT] mampu melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh pekerja yang memegang gelar MBA seperti analis, manajer, dan konsultan." katanya.
Setelah peluncuran Chat GPT, raksasa mesin pencari China Baidu pada Kamis (16/3/2023) merilis chatbot bertenaga kecerdasan buatan yang sangat dinantikan yang dikenal sebagai Ernie Bot.
Hal ini bisa jadi adalah saingan terkuat China untuk penelitian AS ChatGPT dari lab OpenAI.
Popularitas ChatGPT, yang didukung oleh Microsoft, telah memicu hiruk pikuk di antara raksasa teknologi dan startup China untuk mengembangkan saingan.
Dilansir dari Reuters, Baidu melompat ke garis depan perlombaan setelah mengatakan awal bulan lalu hampir menyelesaikan chatbot menggunakan model pembelajaran mendalam yang digerakkan oleh AI.
Pengenalan Ernie Bot, dalam sebuah presentasi di kantor pusat Baidu di Beijing, datang dua hari setelah Alphabet Inc lewat Google meluncurkan serangkaian alat AI untuk perangkat lunak email, kolaborasi, dan cloud-nya.
Microsoft diperkirakan akan membuat pengumuman serupa Kamis malam. "Yang pasti kami tidak bisa mengatakan itu sempurna," kata CEO Baidu Robin Li, yang menghadirkan Ernie Bot.
"Jadi mengapa kami meluncurkannya hari ini? Karena pasar menuntutnya," tambahnya.
Tetapi presentasi Ernie Bot, terbatas pada video singkat yang direkam sebelumnya dan gagal memenuhi harapan pasar.
Saham Baidu yang terdaftar di Hong Kong di perusahaan itu anjlok sebanyak 10 persen sebelum bangkit kembali.
Selama presentasi, Li menunjukkan lima video Ernie Bot menjawab pertanyaan tentang novel fiksi ilmiah China populer "The Three Body Problem".
Bot melakukan perhitungan matematis, memahami dialek China dan menghasilkan video dan gambar dengan petunjuk teks.
Pengumuman hari ini merupakan kelanjutan alami dari kerja keras yang telah kami lakukan selama beberapa tahun terakhir," katanya di acara tersebut, yang juga disiarkan langsung di sembilan platform, termasuk Twitter, Youtube, dan Weibo. Padahal, Twitter dan Youtube diblokir di China.
Ernie Bot akan dibuka untuk kelompok pengguna awal dengan kode undangan, dan perusahaan dapat mendaftar untuk menyematkan bot ke dalam produk mereka melalui platform cloud Baidu.
Di sisi lain, Google baru saja mengumumkan kehadiran layanan baru bernama “Bard”.
Pengumuman Google Bard disampaikan langsung oleh Sundar Pichai, CEO dari raksasa teknologi asal California tersebut.
Dalam pengumuman di blog resmi Google, dengan dirancang dari teknologi artificial intelligence (AI) pemodelan bahasa (language model) Google, Pichai mengatakan bahwa Bard dapat memberikan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi atas sebuah informasi.
“Bard berusaha untuk menggabungkan informasi atau pengetahuan dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas dari pemodelan bahasa yang besar milik kami (Google). Bard mendapatkan informasi pada internet untuk menyediakan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi”, kata Pichai.
Bard digadang dapat membantu pengguna untuk menyimpulkan informasi yang tersedia di internet.
Sebagai layanan yang dirancang dari AI pemodelan bahasa, lantas apa itu Bard? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai Google Bard.
Apa itu Bard?
Sebagaimana sempat disinggung di atas, sederhananya, Bard adalah layanan language model AI yang dibuat oleh Google.
Language model sendiri merupakan mesin pembelajaran yang dapat menyajikan prediksi kata dengan menganalisis teks dalam sebuah data. Supaya bisa menyajikan prediksi, languange model dilatih dengan berbagai data teks.
Prediksi tersebut menjadi tanggapan (respons) atau output dari data teks yang diinput pengguna pada language model.
Misalnya, ketika pengguna memasukkan data teks seperti ini “saya ingin makan siang” maka language model bisa memberikan tanggapan berupa “saya ingin makan siang dengan tahu” atau “saya ingin makan siang dengan tempe”. Itu hanya sekadar contoh. Di Bard, responsnya tidak sesederhana contoh tersebut.
Bard dirancang dari language model AI yang sudah diumumkan dan dikembangkan Google sejak bertahun-tahun lalu, yaitu Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). Dengan LaMDA, Bard sejatinya telah dikembangkan sejak dua tahun lalu sebagai generasi penerus layanan bahasa dan percakapan AI.
Seperti nama pemodelan bahasanya, Bard dirancang untuk memberikan respons seperti orang yang melakukan percakapan (dialog).
Pada pengumuman di blog Google, terdapat gambaran mengenai cara Bard beroperasi.
Melalui gambaran tersebut, Bard tampaknya bakal disematkan di bagian bar pencarian Google Search pada kolom bertajuk "What's on your mind?"
Melalui kolom pencarian ini, pengguna bisa memasukkan pertanyaan atau informasi yang hendak mereka ketahui.
Kemudian, Bard bakal menampilkan jawaban dengan bahasa lebih luwes seperti orang yang sedang melakukan percakapan biasa.
Menurut Pichai, Bard nantinya bisa digunakan untuk berbagai hal seperti merencanakan suatu acara, membandingkan film, mencari resep makan siang, penemuan-penemuan baru dari lembaga ilmu pengetahuan internasional, dan masih banyak lagi.
Sebelum Bard diumumkan
Bard, language model AI dalam bentuk percakapan ini secara pengoperasian bisa dibilang mirip dengan layanan chatbot AI dari OpenAI, yaitu Chat GPT, yang sudah cukup populer sejak sekitar akhir tahun lalu.
Pengumuman Bard ini tampaknya menjadi semacam jawaban ke publik bahwa Google mampu membuat chatbot AI untuk menyaingi Chat GPT.
Pasalnya, setelah Chat GPT dirilis secara umum, banyak pihak yang menyebut layanan itu bakal membunuh Google Search.
Sebelumnya, CEO Google Sundar Pichai sempat dilaporkan megeluarkan "kode merah" seputar peluncuran produk berbasis AI di Google.
Kemungkinan kode merah itu menjadi pertanda bahwa produk AI milik Google harus segera diluncurkan ke publik.
Pichai juga dilaporkan memberikan "lampu hijau" untuk mempersingkat proses penilaian dan mengurangi potensi bahaya dari teknologi AI miliknya.
Pichai juga mulai melakukan rotasi dan perombakan besar pada banyak tim di Google untuk menanggapi ancaman Chat GPT.
Bahkan, bos Google itu juga meminta arahan dari Larry Page dan Sergey Brin terkait strateginya menghadapi ancaman semacam Chat GPT.
Larry Page dan Sergey Brin sendiri kabarnya mengadakan beberapa pertemuan dengan para eksekutif Google pada Desember tahun lalu guna menyusun strategi AI dan menyetujui rencana untuk melibatkan lebih banyak fitur chatbot ke mesin pencarian Google.
Dengan diumumkannya Bard, ini berarti Google siap untuk bersaing dengan Chat GPT dari OpenAI pada layanan language model AI dalam bentuk percakapan.
Namun, meski Bard telah diumumkan, layanan ini belum bisa digunakan oleh publik secara umum.
Layanan Google tersebut masih dalam tahap pengujian supaya lancar ketika digunakan publik secara umum.
Google berjanji akan membuat Bard tersedia untuk digunakan publik secara umum pada beberapa minggu ke depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com