TRIBUNJATIM.COM - Seorang ART Infal curhat menangis di malam takbir Idul Fitri.
ART Infal adalah sebutan untuk mereka yang hanya bekerja sementara sebagai ART saat Lebaran.
Ugi Asma (51), wanita asal Probolinggo, Jawa Timur yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi ART itu menceritakan pengalamannya saat menjadi ART Infal.
Ugi kerap merasa sedih karena tidak bisa bersama dengan suami dan ketiga anaknya pada saat momen lebaran.
Namun ia tetap harus bersemangat demi mencari nafkah untuk keluarganya.
"Sedih. Tapi saya butuh uang. Demi anak-anak juga kan gitu, jadi saya tetap merasa semangat saja terus," ucap Ugi, Kamis (6/4/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Curhat Cakra Khan Nikmati Proses Ikut Ajang Americas Got Talent, Hempas Gengsi, Terbang 20 Jam
Ia pun menceritakan sudah enam kali lebaran tidak bersama keluarganya karena sedang menjadi ART Infal.
Bahkan, ia pernah menangis pada malam takbiran.
"Ya perasaan kadang-kadang sedih pasti itu, malam takbiran itu pasti nangis saya. Pas dengar suara takbir tepatnya," kata dia.
Kendati demikian, rasa sedih itu tak menghentikan Ugi untuk menjadi ART Infal.
Ia senang bisa menjadi ART Infal karena bayaran yang diterima lebih besar, walaupun durasi kerjanya relatif singkat.
"Ya infal biasanya beda kan tarifnya double gitu, Rp 200.000 (per hari) ART biasanya, jadi dibayar Rp 400.000 plus tips. Kerja cuma minimal dua minggu atau seminggu, tergantung bosnya nyarinya yang berapa hari," jelas Ugi.
Ugi pun menjelaskan suaminya sempat tidak mengizinkan dirinya untuk menjadi ART Infal.
Namun, demi kebutuhan anak, ia pun rela bekerja saat momen lebaran di Jakarta.
Baca juga: Curhat Suami Ikhlas Istri Meninggal saat Umrah di Dekat Kabah, Senyuman Terakhir Terkenang: Jodohku
"Sebenarnya suami enggak ngizinkan ya. Akhirnya ngomong lah ini kan demi anak, aku juga di Jakarta kerja bukan main, akhirnya di ikhlaskan jalan lah saya," ujar dia.
"Sama anak-anak juga sudah ngerti, karena anak anak butuh buat masa depan. Apalagi yang nomor tiga yang bungsu ya, masih SMP di pesantren banyak kegiatan, seperti silat dan sekolahnya, jadi dia banyak butuh uang bayar ini itu," sambung Ugi.
Ugi mengatakan, dirinya sempat tidak menjadi ART pada 2022 karena mengidap penyakit batu ginjal.
Namun, kini ia sudah sembuh dan bersiap untuk menjadi ART Infal pada momen lebaran 2023.
Di sisi lain, Ugi juga membagikan pengalaman manisnya selama menjadi ART infal.
Ugi mengaku pernah diberi majikannya beberapa barang, di antaranya sepatu seharga Rp 3 juta, baju untuk anak dan cucunya, serta makanan di hari Lebaran.
"Majikan saya itu alhamdulillah enggak mandang orang, seperti semua makanan boleh saya makan, saya dibeliin sepatu harga Rp 3 juta, dikasih baju sampai banyak, buat anak serta cucu saya. Dikasih juga tambahan uang," kata Ugi.
"Bahkan saat malam Lebaran, saya dipesankan makanan banyak banget," tambah dia.
Baca juga: Curhat Wanita Gagal Nikah, Tunangan Kabur Bawa Uang Rp 200 Juta: Tumbal, Tinggalkan Surat dan Cincin
Menurut Ugi, majikan berbaik hati karena Ugi bisa diandalkan untuk mengurus pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak di rumah majikannya selama menjadi ART Infal.
Bahkan, ia juga bisa merawat bayi majikannya.
Hal itu karena Ugi terbiasa menjadi baby sitter.
"Kenapa ibu baik saya tanya, karena saya bisa diandalkan di semua pekerjaan,"
"Pekerjaan ART bersihkan kamar mandi, sampai masak saya handle semua," ujar dia.
"Lalu saya bantu rawat anak dia juga, takaran susu saya paham karena saya juga biasa jadi baby sitter ya," sambung Ugi.
Sebagai ART infal, Ugi berkomunikasi dengan anak-anaknya di kampung melalui telepon seluler.
Ia juga pernah diizinkan majikannya untuk bersilaturahmi ke rumah keluarga yang berada di Jakarta.
"Kadang kalau bosnya izinin, ya dikasih waktu satu hari buat jalan silaturahmi ke keluarga saya di Jakarta. Sekitar sini aja. Ada di Jakarta adik saya, paman saya di Bogor dan Bekasi, terus sepupu saya ada di Pesanggrahan arah Ciledug ada," pungkas dia.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com