Berita Viral

Chat GPT Makin Populer, Para Penipu Telah Mengeluarkan Token Palsu atau Scam di Beberapa Blockchain

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kini popularitas Chat GPT telah dieksploitasi oleh para pelaku pasar gelap.

TRIBUNJATIM.COM - Meningkatnya popularitas Chat GPT telah dieksploitasi oleh para pelaku pasar gelap yang telah menerbitkan token palsu di beberapa blockchain.

Menurut laporan, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab telah mengambil keuntungan dari popularitas Chat GPT yang sedang berlangsung dengan mengeluarkan token palsu atau scam.

Para pelaku jahat ini telah menerbitkan token palsu bermerek Chat GPT dalam beberapa minggu terakhir.

Sebanyak 132 token palsu diterbitkan di BNB Chain, yang paling banyak dalam satu blockchain.

Ethereum (ETH) melihat distribusi 25 token palsu, sementara Solana, Arbitrum, OKChain, dan Cronos menangani penerbitan token yang lebih kecil.

Meskipun tidak satu pun dari token Chat GPT ini yang memiliki koneksi ke alat chatbot AI, mereka telah berhasil menarik para pemain kripto.

Penerbitan token palsu ini terjadi setelah Microsoft mengambil langkah untuk mengintegrasikan fungsionalitas Chat GPT yang dipuji.

Raksasa perangkat lunak komputer baru-baru ini mengintegrasikan chatbot berorientasi pencarian yang didukung OpenAI ke dalam peramban internetnya sendiri - termasuk Bing.

Pada saat itu, Yusuf Mehdi, Wakil Presiden Korporat dan Chief Marketing Officer, mengomentari mesin pencari baru Microsoft yang didukung oleh AI, dengan mengatakan:

"Kami dengan rendah hati menganggapnya sebagai generasi pencarian dan eksplorasi berikutnya, yang digabungkan dengan AI dan dirangkai sebagai pengalaman yang terintegrasi; kami akan menata ulang mesin pencari, peramban web, dan pengalaman mengobrol yang baru menjadi sesuatu yang kami anggap sebagai co-pilot Anda untuk web," dikutip dari CryptoPotato.

Meskipun OpenAI adalah pencipta di balik Chat GPT, chatbot Microsoft dilaporkan sebagai pengembangan dari inisiatif OpenAI.

Para penipu yang berharap mendapatkan uang dari hype seputar Bing Chat GPT telah menghasilkan banyak uang dalam volume perdagangan dari pengguna.

Selain itu, beberapa token yang meragukan, yang disebut-sebut karena likuiditasnya, terus menikmati popularitas meskipun ada kehati-hatian yang mencolok.

Saat berita ini ditulis, ada lebih dari 170 token bermerek Chat GPT yang diterbitkan di bursa terdesentralisasi, termasuk Uniswap dan PancakeSwap.

Token bermerek yang paling populer memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 250 juta dolar AS, dengan likuiditas 600.000 dolar AS.

Selain itu, token yang diterbitkan Ethereum juga memiliki lebih dari 300 pemegang unik.

Sementara itu, varian BNB Chain yang terpisah memiliki kapitalisasi pasar sebesar 24 juta dolar AS dan likuiditas sebesar 246.000 dolar AS.

Apa itu Chat GPT

Perlu diketahui, arti kata Chat GPT merupakan singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer.

Untuk diketahui, Chat GPT adalah sebuah perangkat lunak yang dikembangkan oleh OpenAI.

Sementara OpenAI merupakan platform kecerdasan buatan yang didirikan pada tahun 2015 oleh Sam Altman dan Elon Musk.

Open AI, perusahaan asal Negeri Paman Sam ini fokus mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Baca juga: SOSOK Sam Altman, Bos Chat GPT dan CEO OpenAI Keluarkan Rp15 M Bantu Startup Kena Imbas SVB Bangkrut

Baca juga: SOSOK dan Biodata Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Berkontribusi Besar di Chat GPT

Lalu pada akhir November 2022, OpenAI secara resmi mengumumkan versi prototipe dari chatbot AI terbaru mereka yang diberi nama Chat GPT.

Chatbot ini dibuat berdasarkan GPT-3.5, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses pembelajaran deep learning.

Chat GPT ini langsung menggemparkan industri teknologi dan internet.

Pasalnya, chatbot ini bisa menjawab pertanyaan user dengan langkah yang sama seperti manusia namun dalam bentuk teks otomatis. 

Ilustrasi cara menggunakan Chat GPT gratis. (metaroids.com)

Baca juga: Kelewat Mahal? Harga Chat GPT Professional Rp 627 Ribu Per Bulan, Ini Bedanya dengan Chat GPT Gratis

Chatbot ini dapat memberikan jawaban ketika pengguna mengirimkan pertanyaan atau perintah untuk membuat sesuatu dalam bentuk teks.

Contohnya, ketika anda meminta untuk membuatkan puisi dengan tema ‘Sahabat’, Chat GPT pun memberikan jawaban dengan struktur kata yang baik.

Selain membuat puisi, Chat GPT juga bisa juga bisa melakukan hal lain berbasis teks, seperti menjelaskan cara kerja dari sebuah benda, mendeskripsikan sesuatu, membuat rencana perjalanan, menulis esai, dan banyak hal lainnya.

Saat ini, selain bahasa Inggris, Chat GPT juga telah mendukung Bahasa Indonesia.

Keunggulan Chat GPT

1. Membantu pembuatan koten Website

2. Membuat karya musik

3. Membantu koding

4. Menjawab beragam pertanyaan

Baca juga: Ditanya Tentang Kanker, Begini Jawaban Google dan Chat GPT, Chatbot yang Memiliki Kecerdasan Buatan

Bagaimana cara menggunakan Chat GPT? 

Ilustrasi cara menggunakan Chat GPT. (CHUAN CHUAN/Shutterstock)

Tribunners perlu login ke laman chat.openai.com untuk menggunakan Chat GPT. 

Login bisa menggunakan akun Google (akun Gmail).

Setelah berhasil login, Tribunners bisa memanfaatkan Chat GPT untuk mencari informasi atau perintah tertentu yang bisa diterjemahkan dalam teks. 

Jika Anda baru pertama kali menggunakan Chat GPT, berikut cara membuat akun atau sign in Chat GPT gratis tanpa dipungut biaya:

Kunjungi link Chat GPT ini https://chat.openai.com/ dan login akun OpenAI.

Link tersebut bisa diakses menggunakan dekstop, laptop ataupun punsel pintar.

Sign in bisa menggunakan akun Google (akun Gmail).

Setelah berhasil sign ini, maka akan dibawa ke laman dashboard dan bisa langsung chatting dan mengobrol dengan Chat GPT. 

Halaman Chat GPT menggunakan Bahasa Inggris, namun kolom pencariannya bisa menangkap pertanyaan atau perintah dalam Bahasa Indonesia. 

Coba saja ketikkan pertanyaa pada kolom 'send a message' di bawah tampilan layar, lalu klik enter. 

Chat GPT akan langsung menjawab pertanyaan sesuai bahasa pengguna, misalnya Bahasa Indonesia. 

Diketahui, Chat GTP kini sudah mendukung 94 bahasa lain, termasuk Bahasa Indonesia, Jawa, Perancis, Rusia, Italia, Portugis, hingga Bahasa Arab.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

 

Berita Terkini