Berita Viral

Biaya SPP Murid SMA Study Tour ke Mekkah Sambil Umrah, Dibayar Tiap Bulan, Ternyata Program Pondok

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral murid SMA study tour ke Mekkah sekaligus umrah

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini viral di media sosial video para murid SMA study tour ke Mekkah sekaligus umrah.

Para murid SMA dari Garut tersebut bahkan tak hanya melakukan study tour, tapi juga sekaligus umrah.

Lantas berapa biaya SPP yang wajib dikeluarkan para murid SMA untuk study tour ke Mekkah?

Pasalnya kegiatan study tour mereka tak seperti biasanya seperti ke Bali atau Jogja.

Baca juga: Curhat Suami Ikhlas Istri Meninggal saat Umrah di Dekat Kabah, Senyuman Terakhir Terkenang: Jodohku

Ya, bukannya ke museum di ibu kota atau ke Bali, para murid SMA tersebut melakukan study tour ke Tanah Suci Mekkah.

Melansir Tribun Jakarta, para murid SMA tersebut berasal dari Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut.

Keberangkatan mereka viral setelah satu di antara murid membuat posting-an video di aplikasi TikTok.

Sebagai pemilik akun @zrilibraa, Azril Ibrahim (18) masih tak percaya bila videonya bisa viral di sejumlah media sosial, termasuk di Instagram.

Azril Ibrahim pun kaget dan terharu kala tahu videonya bisa viral di sosial media.

Bahkan beberapa rekannya kerap memberitahu jika video yang dibuat pemuda berusia 18 tahun ini bermunculan di sejumlah media sosial.

"Jadi, memang ya kaget. Mereka (rekan lainnya) kaget," katanya kepada Tribun Jakarta, Senin (17/4/2023).

"Terharu juga banyak yang nge-tag saya. Jadi saya kebawa senang aja gitu," imbuhnya.

Sebenarnya video yang saat ini viral bukanlah unggahan Azril Ibrahim yang pertama.

Ia mengaku sudah pernah mengunggah video yang sama pada Februari 2023 lalu, namun tak seheboh sekarang.

Lantaran iseng, ia kembali mengunggah video yang sama pada April 2023 ini, dan justru banyak ditonton oleh netizen.

"Kalau untuk video sebenarnya pernah nge-post juga, cuma enggak FYP (for your page, istilah viral di TikTok)."

"Kemarin iseng-iseng doang, tahunya FYP," lanjutnya.

Lebih lanjut Azril Ibrahim mengatakan, video tersebut memang benar adanya.

Ia bercerita, pada 14 Februari 2023 lalu, ia bersama rekan satu angkatannya berangkat umrah ke Tanah Suci.

Kata dia, umrah ke Tanah Suci masuk dalam program dari Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah yang terletak di Garut, Jawa Barat.

"Ini program dari pondok untuk memberikan ijazah kepada santri yang sudah mondok selama enam tahun di pesantren."

"Pondok tuh membuat program nanti membagikan ijazah di Mekkah atau Madinah, jadi sekalian umrah gitu," kata Azril Ibrahim.

Baca juga: Penyebab Bus Jemaah Umrah Kecelakaan sampai Terbakar di Arab Saudi, 20 Orang Tewas, Ada WNI?

Ada 162 santri yang menjalani ibadah umrah pada waktu tersebut, termasuk dirinya.

Selama 10 hari, ia menjalani ibadah umrah bersama teman satu angkutannya dengan khusyuk.

Selama umrah, Azril Ibrahim mengacungi jempol kekompakan antar santri.

Dari ratusan yang berangkat, komunikasi antar santri tetap berjalan lancar.

Hal ini terbukti dari adanya sejumlah santri yang terpisah dari rombongan.

Berbekal komunikasi yang matang, para santri yang terpisah alias nyasar langsung kembali bergabung dengan rombongan.

"Cerita seru pas lagi tawaf. Sempit kan, tiap orang desak-desakan. Kemudian ada juga teman yang nyasar."

"Alhamdulillah bisa balik lagi. Mereka ada kontak-kontak dengan yang lain. Jadi begitu nyasar langsung disusul," lanjutnya.

Viral murid SMA study tour ke Mekkah sekaligus umrah (TikTok/zrilibraa)

Untuk biayanya, Azril Ibraham mengatakan, memang sudah dibayarkan dengan cara dipotong dari uang bulanan pondok.

Dalam satu bulan, biasanya orang tua Azril Ibrahim membayar SPP sekitar Rp1,6 juta.

Di mana dari total tersebut, sebagiannya disisihkan pihak pondok untuk santrinya berangkat ke Tanah Suci.

Namun sebelum keberangkatan, ia tak menampik bila ada biaya tambahan lantaran digunakan untuk pembuatan paspor.

"Untuk pembayaran kami hanya membayar bulanan SPP aja."

"Terus pas mau berangkat umrah ada biaya tambahan lagi buat paspor sama biaya lainnya."

"Bayaran SPP-nya sekitar Rp1,6 juta. Itu udah termasuk dipotong sama biaya ke Mekkah."

"Itu udah bersih sama laundry, catering," ungkapnya.

Atas viral-nya video ini, Azril Ibrahim berharap makin banyak program serupa.

Agar banyak orang akhirnya bisa pergi ke Tanah Suci.

Murid SMA Ponpes Darul Arqam Garut study tour ke Mekkah sekaligus ibadah umrah (TikTok/zrilibraa)

Beberapa bulan terakhir, biaya umrah diketahui mengalami kenaikan hingga membuat peminatnya sempat turun.

Naiknya biaya umrah ini disebabkan karena kenaikan harga dan jumlah ketersediaan kamar hotel di Mekkah dan Madinah.

Hal ini diungkap oleh akun Tiktok @miliarderganteng86.

Dalam video yang dia unggah, agen travel tengah dilanda dilema karena pengajuan penginapan mereka belum dapat balasan pihak hotel di Mekkah maupun Madinah.

Sekalipun dibalas, pihak hotel memberikan harga yang cukup tinggi.

"Karena banyaknya travel umroh yang mengajukan request kamar belum di approval."

"Sekalinya dapat balasan, harganya naik mencapai 300 persen," ucap akun TikTok @miliarderganteng86.

Hal inilah yang membuat pihak travel bingung, antara harus menaikkan harga atau menurunkan fasilitas.

Kenaikan harga dan ketersediaan kamar hotel ini disebabkan karena adanya lonjakan tinggi.

Kemudian ada persaingan antara biro dalam dan luar negeri penyedia layanan umrah.

"Crowded-nya hotel di Madinah dan Mekkah bulan Desember-Januari, salah satu faktornya adalah terjadinya lonjakan tinggi antara supply dan demand," jelasnya.

"Ditambah persaingan antar biro, baik biro dalam negeri maupun luar negeri. Seperti Pakistan, Iran dan biro negara muslim lainnya."

Selain itu aplikasi pemesanan yang banyak juga mempengaruhi jumlah ketersediaan hotel.

Sehingga agen travel umrah dari Indonesia harus bisa memberikan pengertian dari para jemaah untuk menambah biaya hotel.

Sementara itu peminat umrah di Jawa Tengah mengalami penurunan sepanjang tiga bulan terakhir.

Hal itu diungkap oleh Ketua Asosiasi Muslim Penyelanggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Jateng, Endro Dwi Cahyono, kepada Tribun Jateng.

"Sejak dibuka, peminat masa pandemi Agustus-Oktober 2022 luar biasa ledakannya."

"Kemudian November-Desember turun. Bulan Januari ini paling di titik nadir," ucap Endro.

Endro menambahkan jika ada beberapa faktor yang membuat jumlah peminat umrah turun.

Di antaranya adalah tarif yang meningkat karena kenaikan hotel hingga pesawat.

"Kenaikan biaya umrah 40-60 persen dari harga sebelumnya. Ini juga berpengaruh terhadap daya beli."

"Karena masyarakat Indonesia biasanya paling banyak menyumbang jemaah umrah dengan paket ekonomis," jelasnya.

"Namun karena adanya krisis ekonomi atau resesi di Eropa sana, harga minyak dunia naik, sehingga tarif pesawat melambung."

"Tarif hotel juga tinggi, sehingga paket umrah pun tidak mungkin dijual dengan harga murah, dan mungkin ada yang tidak bisa dijangkau masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Berita Terkini