Chat GPT

Apa Itu GPT Zero? Aplikasi ANyar Muncul Usai Chat GPT Viral, Cocok untuk Dunia Tulis-Menulis

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah Chat GPT viral, ada sebuah aplikasi muncul untuk mendeteksi tulisan AI. Aplikasi tersebut adalah GPT Zero. Seperti apa GPT Zero?

TRIBUNJATIM.COM - Dibuat dari kecerdasan buatan alias AI, Chat GPT, kini semakin mendunia.

Sejak awal perilisan, November 2022, aplikasi ini secara gamblang mengeklaim bisa mengalahkan Google.

Chat GPT pun viral di sosial media dan kerap menjadi topik pembahasan khalayak umum.

Kini, usai Chat GPT viral, aplikasi anyar kembali muncul, bahkan memiliki nama hampir mirip.

Aplikasi tersebut adalah GPT Zero.

Lantas, seperti apa aplikasi GPT Zero tersebut?

GPT Zero disebut bisa membantu orang-orang yang terjun ke dunia tulis-menulis.

Yuk, simak penjelasan GPT Zero di bawah ini!

Baca juga: VIRAL TERPOPULER Sejoli di Kendari Rekam Adegan Nakalnya - Jasad Bos Air Isi Ulang Dicor di Semarang

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Apa Itu GPT Zero?

Tak dapat dipungkiri, kemunculan Chat GPT memiliki beragam keuntungan.

Namun, di balik itu semua, aplikasi berbasis AI ini banyak digunakan untuk sejumlah hal yang kurang tepat.

Mereka dipakai untuk membuat tugas-tugas sekolah, yang seharusnya dilakukan manual, alih-alih dilakukan secara otomatis dengan bantuan AI.

Atas alasan tersebut, sejumlah pihak berusaha membuat counter terhadap aplikasi tersebut.

Salah satunya adalah GPT Zero, aplikasi yang disebut mampu mendeteksi tulisan buatan AI atau bukan.

Dikutip dari laman Freshered, GPT Zero adalah aplikasi yang dibuat oleh Mahasiswa Princeton, AS, Edward Tian.

Aplikasi ini dibuat untuk menganalisis teks untuk menentukan apakah teks tersebut dihasilkan oleh AI atau bukan.

Dikutip dari NPR, Edward Tian merupakan mahasiswa jurusan ilmu komputer yang mempelajari jurnalisme.

Dirinya membuat GPT Zero bertujuan untuk melawan apa yang dilihatnya sebagai peningkatan plagiarisme AI semenjak kemunculan ChatGPT.

"Ada begitu banyak hype chatGPT yang beredar. Apakah ini dan itu ditulis oleh AI? Kita sebagai manusia berhak mengetahuinya!" ujar Edward Tian, saat memperkenalkan GPT Zero.

Baca juga: Opera Tambahkan Chat GPT ke dalam Browser dengan Dukungan AI Prompts untuk Memberi Akses Super Cepat

Dirinya mengatakan, banyak guru menghubunginya setelah ia merilis botnya secara online pada 2 Januari 2023 lalu.

Mereka melaporkan hasil positif terhadap pengujiannya.

Dikutip dari SCMP, GPT Zero telah diakses lebih dari 80.000 orang sejak diluncurkan.

Penyedia hosting Streamlit bahkan sampai harus turun tangan untuk mendukung jumlah lalu lintas web yang besar.

Aplikasi tersebut akan tetap disediakan gratis, meskipun sejumlah pihak telah mendekati Tian untuk menawarkan kerja sama.

Chat GPT menggunakan tagline "manusia berhak mengetahui kebenaran" dan ditujukan untuk pendidik agar bisa menilai apakah kumpulan teks ditulis oleh manusia atau bukan.

Cara kerja GPT Zero ()

Cara kerja GPT Zero

Untuk mengetahui apakah teks merupakan ditulis bot atau bukan, GPT Zero menggunakan dua indikator.

Indikator tersebut, yakni "perplexity" dan "burstiness".

Perplexity akan mengukur kompleksitas dari teks.

Jika GPT Zero dibingungkan oleh teks tersebut yang mana disebut kompleksitas tinggi, maka kemungkinan besar ditulis oleh manusia.

Namun, jika bahasa teks familiar untuk bot karena kemungkinan telah dilatih sebelumnya, maka akan dianggap memiliki kompleksitas rendah, sehingga kemungkinan dihasilkan AI.

Sementara itu, untuk burstiness, indikator tersebut akan membandingkan variasi dari kalimat.

Manusia, cenderung menulis dengan banyak variasi, seperti kalimat yang lebih panjang dan rumit.

Berbeda dengan AI yang cenderung memakai kalimat yang umumnya seragam.

Meski demikian, Tian mengakui bahwa sejauh ini GPT Zero masih belum sempurna.

Aplikasi ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.

Apa itu Chat GPT?

Chat GPT adalah chatbot berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) (kecerdasan buatan) yang dapat melakukan interaksi percakapan dengan penggunanya secara canggih.

Ternyata arti kata Chat GPT merupakan singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer merupakan chatbot yang bisa menjawab pertanyaan user dengan langkah yang sama seperti manusia namun dalam bentuk teks otomatis. 

Chatbot tersebut dapat memberikan jawaban ketika pengguna mengirimkan pertanyaan atau perintah untuk membuat sesuatu dalam bentuk teks.

Contohnya, ketika anda meminta untuk membuatkan puisi dengan tema ‘Sahabat’, Chat GPT pun memberikan jawaban dengan struktur kata yang baik.

Baca juga: TERPOPULER SELEB: Vania Minta Ibu Buang Hadiah Ferry Irawan - Pacar Baru Ariel NOAH Bukan Artis?

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Mama Muda Pacari 18 Orang Demi Uang - Suami Syok Sang Istri Lecehkan 11 Anak

Selain membuat puisi, Chat GPT juga bisa juga bisa melakukan hal lain berbasis teks, seperti menjelaskan cara kerja dari sebuah benda, mendeskripsikan sesuatu, membuat rencana perjalanan, menulis esai, dan banyak hal lainnya.

Chat GPT sendiri dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan asal Negeri Paman Sam yang fokus mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI)

Chatbot ini dibuat berdasarkan GPT-3.5, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses pembelajaran deep learning.

Saat ini, selain bahasa Inggris, Chat GPT juga telah mendukung bahasa Indonesia.

Jadi, pengguna di Indonesia bisa mengajukan pertanyaan atau perintah dalam bahasa Indonesia yang kemudian akan mendapat jawaban dalam bahasa yang sama.

Sejak prototipe Chat GPT bisa dicoba oleh publik pada akhir November lalu, banyak orang yang kagum dengan kemampuannya dalam berpikir dan menghasilkan teks.

Baca juga: Penipuan Modus Undangan Pernikahan di WhatsApp, WASPADA Buka Link Ini Jika Tak Mau Saldo ATM Ludes

Baca juga: WASPADA Modus Penipuan Baru Ngaku Kurir Kirim Barang, Buka Foto Resi Bikin Isi ATM Terkuras Habis

Chat GPT (Rafki/InfoKomputer)

Hal itu pun membuat Chat GPT viral di media sosial.

Meskipun banyak orang terkesima dengan kemampuan Chat GPT, namun chatbot ini juga tidaklah sempurna.

Pasalnya, Chat GPT masih rentan memunculkan misinformasi dan bias.

Tapi hal itu bisa dimaklumi, mengingat chatbot ini masih dalam tahap uji coba yang tentunya masih membutuhkan banyak masukan dan evaluasi untuk pengembangannya.

Keunggulan Chat GPT

1. Membantu pembuatan koten Website

2. Membuat karya musik

3. Membantu koding

4. Menjawab beragam pertanyaan

Cara Menggunakan Chat GPT

Namun untuk menggunakan Chat GPT, Anda harus login terlebih dulu.

Berikut cara menggunakan Chat GPT dan pendaftarannya.

Kunjungi link Chat GPT ini https://chat.openai.com/ dan ‘login’ dengan akun OpenAI.

Jika belum memiliki akun, silakan lakukan ‘sign up’ terlebih dahulu.

Login bisa dilakukan dengan mendaftarkan Google Account atau Microsoft Account.

Berikut adalah cara mengakses Chat GPT:

1. Buka situs https://chat.openai.com di PC/laptop atau smartphone.

2. Setelah itu, akan diminta untuk login sebelum menggunakan Chat GPT.

3. Bila belum punya login, dapat mendaftarkan diri menggunakan email atau langsung pakai akun Google atau Microsoft.

4. Setelah registrasi, buka link di poin (1) menggunakan akun OpenAI yang sudah dibuat.

Kemudian akan dibawa ke laman dashboard dan bisa langsung chatting dan mengobrol dengan Chat GPT.

Setelah berhasil, silakan login.

Nah, sekarang Anda sudah bisa memasukkan kalimat pertanyaan atau perintah pada kolom percakapan yang tersedia.

Setelah itu, Anda akan langsung bisa melihat responsnya dalam bentuk teks dari Chat GPT.

 

---

Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkini