TRIBUNJATIM.COM- Terungkap jumlah gaji Siti TKW yang rela rawat anak majikannya.
Menurut Siti, gajinya selama ini besar, namun tidak ada apa-apanya saat di Taiwan.
Kisahnya kemudian viral di media sosial.
Nama Siti Aisyah mendadak viral setelah ia membawa pulang dan merawat anak majikannya yang disabilitas.
Dilansir dari TribunTrends, Siti Aisyah sendiri diketahui sudah 10 tahun merawat Sha Wang, atau Chin Ming.
TKW Taiwan ini pertama kali merawat anak disabilitas itu tahun 2013, yakni saat Sha Wang berusia 16 tahun.
Siti merawat Sha Wang di Taiwan selama enam tahun.
Pada tahun 2019, kontrak kerja Siti sudah habis dan ia harus pulang ke Indonesia.
Namun dirinya mendapat amanah dari ayah Sha Wang untuk merawat sang anak.
Karena rasa sayang Siti kepada Sha Wang sudah seperti kepada anak sendiri, ia akhirnya membawa Sha Wang ke Indonesia.
Dua tahun pertama, ayah Sha Wang masih rutin mengirimkan uang untuk keperluan Sha Wang.
Baca juga: Profesi Kini Siti TKW Bawa Anak Majikan Disabilitas, Hasil Buat Nafkahi Sha Wang, Sebulan Rp3 Jutaan
Meski uang yang dikirimkan ayah Sha Wang tidak cukup, Siti pun tetap tulus merawat sang anak.
"Sampai 2021 masih tanggung jawab, jumlahnya pokoknya tidak cukup," kata Siti dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi, Minggu (4/6/2023).
Namun dua tahun belakangan ini majikannya tak lagi mengirimi uang.
Sebab, ayah Sha Wang meninggal dunia dua tahun yang lalu.
"Dari situ gak ada (kiriman)," ungkap Siti.
Selama dua tahun ini, ia menghidupi Sha Wang dengan bantuan dari keluarganya.
Sementara itu ibunda dan kakak perempuan Sha Wang lepas tangan.
"Kakaknya ada sekali (ngirim) itupun kita berantem. Saya ngancem ke dia, baru dikirim," ungkap Siti.
Padahal kata Siti, kakak perempuan Sha Wang saat itu yang mengantar sang adik ke rumah Siti.
"2019 dia dianterin kakaknya ke sini," kata Siti lagi.
Sudah dua tahun ini, Siti menghidupi Sha Wang sendiri.
Ia bahkan mengorbankan keluarganya demi menjaga amanah dari majikannya.
Dikatakan Siti, ibunya yang sehari-hari membantu untuk keperluan Sha Wang.
Ibunda Siti bekerja sebagai TKI di Taiwan.
"Yang bantuin (biaya) mamah, udah 15 tahun enggak pulang," kata Siti.
Tak hanya sang ibu, suami Siti juga sudah dua bulan ini mencari uang tambahan dengan bekerja di Taiwan.
"Suami sebelumnya jualan perabot keliling, udah dua bulan ke Taiwan," ujarnya.
Bukan cuma ibu dan suaminya, Siti juga bahkan mengorbankan ketiga anaknya.
Ia harus membagi kasih sayangnya kepada anak-anaknya demi merawat Sha Wang.
Diakui Siti, untuk keperluan Sha Wang setiap bulannya yakni sekitar Rp 3 juta.
Jumlah itu diakui Siti tidak cukup jika hanya mengandalkan usaha warung yang ia miliki di rumahnya.
"Obat kejang 1,2 juta. Ya sebulan sekitar Rp 3 jutaan, gak nutupin, makanya bantuan dari mamah saya," tandas Siti.
Dedi Mulyadi pun kemudian menanyakan gaji Siti saat bekerja di Taiwan.
Rupanya gaji Siti selama merawat Sha Wang di Taiwan cukup besar, yakni Rp 8 juta.
"Cukup besar, tapi gaji segitu tapi di Taiwan gak ada apa-apanya, karena biaya hidup tinggi," kata Dedi Mulyadi.
Hal itu pun kemudian dibenarkan oleh Siti.
Akhirnya bukan karena materi, Siti rupanya rela merawat Sha Wang karena rasa cinta dan sayangnya kepada sang anak.
"Kenapa mau ngurusin sampai dibawa ke sini?" tanya Dedi Mulyadi.
"Enggak tahu," kata Siti sambil menitikan air mata.
"Karena sudah sayang ya?" tanya Dedi Mulyadi lagi.
"Iya," jawab Siti sambil menatap Sha Wang.
Sikap Suami dan Anak Siti
Siti bukan tak memiliki keluarga, dia punya suami dan 3 anak di Indonesia.
"Anak-anak Siti sayang sama Sha Wan, nggak mau jauh. Gak rela kalau Sha Wan dibawa ke Taiwan," katanya.
Pun begitu dengan sang suami yang rela turut membantu keperluann Sha Wang.
Perlu diketahui bahwa Sha Wang tak bisa melakukan berbagai hal seorang diri, bahkan berjalan pun ia perlu pegangan.
"Suami juga sayang, sering bantu malah kalau saya repot. Dia kan gak bisa makan mandi sendiri," kata Siti kepada TribunnewsBogor.com.
Namun kini sudah 2 bulan suami Siti pergi dari Indonesia ke Taiwan.
Menurut Siti, sebelum majikannya meninggal dunia sempat menitipkan warisan untuk Sha Wang.
Warisan tersebut dititip pada kakak Sha Wang.
Tapi permasalahannya kakak Sha Wang kini tak diketahui keberadaannya.
"Malah sekarang pergi ke luar negeri untuk ngelacak. Ada kesempatan buat ke sana, ongkos pinjam sana sini. Dari pas suami di sana, semua (kontak) diblokir. Udah mau 2 bulan, mau ngelacak di sana kejelasannya gimana," kata Siti.
Dari komunikasi terakhir, kakak Sha Wang mengaku sudah diusir oleh ibunya.
"Di sana rumahnya katanya udah gak ditempatin, udah diambil sama ibu. Dia (kakak Sha Wang) fotoin semua baju bapaknya dibuangin, bilang katanya dia udah gak di sini, pindah," katanya.
Wajar bila Siti dan keluarganya sampai rela berkorban demi masa depan Sha Wang.
Pasalnya dalam satu bulan keperluan Sha Wang mulai dari makan, popok hingga obat menghabiskan biaya hingga Rp 3 juta.
Sementara Siti hanya memiliki pemasukan dari warung kelontong yang juga harus menghidupi 3 anaknya.
"Kalau ada kelenggangan dari negara saya terima, sama keluarga juga. Cuma haknya dia aja. kan setiap hari harus konsumi obat kejang," kata Siti.
Hingga kini Siti masih belum memiliki rencana soal masa depan Sha Wang, sebab hingga kini kewarganegaraannya pun masih Taiwan.
"Keluarga sempat kepikiran nanti dia diambil nggak, terus nasibnya gimana. Yang diberatin itu amanah bapaknya itu. Katanya Siti kalau bisa sama kamu 100 persen sama kamu, sampe mau meninggal juga titipnya ke saya," katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com