Kronologi
Kasatreskrim Polres Pacitan, Iptu Andreas Heksa mengungkapkan kronologi penemuan bayi yang sudah meninggal dunia di Kecamatan Tegalombo pada 4 Mei 2023 sore.
“Kemudian bayi tersebut ditemukan oleh warga. Dilaporkan ke Polsek Tegalombo, karena memang yang dekat Polsek Tegalombo,” kata Iptu Andreas, Sabtu (10/6/2023).
Saat melakukan olah tkp, Iptu Andreas mengatakan menemukan kaos paguyuban reog Sido Rukun. Juga ada jilbab. Jasad bayi dibungkus dengan kaos reog, jilbab kemudian dibungkus plastik kresek,
“Satu, yang ditemukan di TKP untuk membungkus, kaus paguyuban Reog itu, nah itu dipertajam. Penyelidikan memang hampir satu bulan. Kami panggil beberapa saksi,” ujarnya.
Karena kaus ini menjadi barang bukti kunci, dia mendalaminya. Dari keterangan yang ada bahwa kaos paguyuban reog itu hanya 4 jumlah. Pemilik 4 sudah dilakukan pemeriksaan duluan.
“yang satu baru kita pertajam mengarah ke pelaku tersangka. Jadi ya memang terungkapnya karena kaos itu (kaos paguyuban reog),” terang Iptu Andreas.
Motif, jelas dia, seperti yang telah disampaikan bahwa pelaku SWK malu. Pelaku adalah seorang janda, tetapi belum menikah kembali kemudian hamil.
LLalu kemudian pada saat melahirkan, itu pengakuan dari pelaku di kamar mandi, kamar mandi, rumah Pelaku. Tidak ada yang membantu sendiri sampai tali pusarnya pun dipotong Sendiri,” urainya
“Kemudian saking bingungnya, bayi tersebut dimasukkan ke dalam koper warna pink, baru 2 hari, Bayi tersebut dibuang,” pungkasnya.
Kasus pembuagan bayi juga terjadi di Banten.
Seorang pria penjual nasi goreng di Banten merudapksa anak kandungnya sendiri hingga melahirkan.
Saat bayi dari hubungan inses atau sedarah tersebut lahir, ternyata kondisinya memilukan.
Oleh karena kondisinya yang dianggap aib dan beban, pelaku membuang bayi tersebut.
Perbuatan bejat ayah tersebut ketahuan saat warga menemukan bayi yang dibuang.