Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Suasana duka masih menyelimuti orang tua bocah korban meninggal karena si bocah tenggelam di kolam penampungan air milik desa di Desa Dukuh Tunggal Kecamatan Glagah.
Korban bocah 9 tahun bernama Ahmad Zidan Arzaquna ditemukan meninggal di dalam kolam air di sebelah Utara Balai Desa Dukuh Tunggal Glagah, Jumat (16/6/2023).
Korban duduk di kelas 2 di sekolah dasar saat sebelum kejadian diketahui
bersama 2 orang temannya bermain di kolam penampungan air desa karena usai doa bersama sedang tidak ada pelajaran.
Menurut saksi, teman korban, saat tiba di bibir tanggul kolam penampungan air, korban melepas sepatu, kemudian turun ke bawah.
Baca juga: Rencana Pembangunan Jalan Tol Tuban-Gresik, Pemerintah Lakukan Konsultasi Publik di Lamongan
Saat melintas di tanggul kolam itulah korban terpeleset lalu tergelincir masuk kolam.
Dua teman korban spontan berteriak minta tolong ketika melihat bocah terpeleset dan jatuh ke kolam.
Teriakan dua saksi di dengar warga dan langsung menuju TKP. Tiga warga, Askuri (53), Syaiful (60) dan Ali Arifin (45) bergegas mencebur ke kolam mencari korban.
Inna Lillahi Wainna Ilaihi Roojiuun, korban berhasil ditemukan di dasar kolam, namun dalam keadaan sudah meninggal.
"Korban diduga terpeleset saat berjalan di atas tanggul kolam penampungan air milik desa," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro kepada Surya.co.id, Sabtu (17/6/2023).
Saat tergelincir itu, diketahui dua temannya dan berteriak minta tolong.
Dua saksi tidak mungkin bisa menolong korban karena seusia dengan korban.
Baca juga: Rencana Pembangunan Jalan Tol Tuban-Gresik, Pemerintah Lakukan Konsultasi Publik di Lamongan
Yang jelas, korban meninggal karena tenggelam akibat terpeleset saat berjalan di atas tanggul kolam.
Ditambahkan, korban tidak diautopsi karena kedua orang tua korban menyadari, penyebab kematian korban sudah jelas.
Anton mengimbau, agar lebih waspada mengawasi anak-anak saat bermain di luar. Termasuk saat berada di sekolah.
Ini menjadi pembelajaran bagi semuanya, bahwa terhadap anak-anak perlu pengawasan ekstra.