TRIBUNJATIM.COM - Persoalan ujian SIM C belakangan ini menuai kritikan dari publik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk memperbaiki materi ujian praktik dalam pembuatan SIM untuk motor alias SIM C.
Menanggapi hal ini, Brigjen Pol Yusri Yunus, Dirregident Korlantas Polri, mengatakan, pihaknya bakal merevisi ujian SIM C bila memang diperlukan.
“Betul, nanti akan kami kaji apa yang disampaikan Pak Kapolri akan kami laksanakan."
"Kita akan mengkaji, mengevaluasi, untuk ujian-ujian praktik. Khususnya di angka 8 dan zig-zag,"
"Apakah masih relevan digunakan,” ujar Yusri dalam konferensi virtual, Kamis (22/6/2023), dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: VIRAL Emak-emak Ngamuk ke Polisi karena Anak Gagal Ujian Praktik SIM C, Tak Ada Pilihan Motor Matic
“Mungkin angka 8 ini terlalu sempit. Padahal, di situ sudah kami gunakan namanya electronic drive,"
"Jadi nanti udah enggak pakai cone-cone lagi,"
"Sudah langsung dari dalam tanah nanti untuk menentukan tersentuh (kendaraan) atau enggak,” kata dia.
Menurut dia, ujian praktik SIM C yang selama ini dilakukan pada dasarnya sudah berdasarkan kajian yang dilakukan kepolisian pada saat Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi diterbitkan.
“Tapi kami akan mengkaji lagi dengan situasi sekarang ini."
"Karena saya tahu tujuannya untuk memudahkan masyarakat, tetapi tidak lari dari aspek keselamatan,” ucap Yusri.
“Karena kita tahu yang dilakukan ujian dan praktik ini legitimasi kompetensi, kompetensi dan keterampilan, yang harus dimiliki oleh setiap pemohon SIM,” kata dia.
Ia menambahkan, di seluruh dunia, keterampilan dan kompetensi mengemudi yang dikeluarkan dalam bentuk sertifikat menjadi legitimasi bagi pengemudi untuk memperoleh SIM.
“Karena yang kita hadapi adalah kecelakaan di jalan, kecelakaan dua pihak lho ini."
"Bukan hanya kita sebagai pengendara, tapi ada lawan di sini,” kata Yusri.
Baca juga: Cara Urus SIM Hilang 2023 dan Daftar Biaya SIM A, B, C dan D, Bawa 3 Dokumen ini saat ke SATPAS
Cara bikin SIM Online
Tak perlu ribet, buat SIM kini bisa online tinggal duduk manis depan smartphone.
Bagi masyarakat Indonesia SIM (surat izin mengemudi) menjadi dokumen penting selain KTP.
Kini di jaman modern pembuatan SIM tak perlu datang lagi ke kantor polisi.
Kini pembuatan SIM pertama kali atau memperpanjang SIM bisa melalui online.
Namun, perlu diketahui bahwa membuat SIM online, bukan berarti semua dilakukan secara online.
Bukan juga pemohon SIM tinggal menunggu SIM dikirim ke rumah.
Untuk ujian praktik, tetap harus dilakukan di kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM terdekat.
Untuk pembuatan SIM online, sudah tersedia aplikasi Digital Korlantas Polri.
Aplikasi ini berfungsi untuk pendaftaran dan ujian teori saja.
Untuk tes kesehatan secara online, dapat dilakukan melalui laman https://erikkes.id.
Sedangkan tes psikologi secara online, bisa dilakukan dengan mengunjungi laman https://app.eppsi.id.
Perlu dicatat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum mendaftar SIM online, seperti usia, administrasi, kesehatan, dan kelulusan ujian.
Berikut ini persyaratan buat SIM online:
Usia SIM A, SIM C, SIM D, dan SIM D1 minimal sudah berusia 17 tahun
- SIM C1 minimal berusia 18 tahun
- SIM C2 minimal berusia 19 tahun
- SIM A dan SIM B1 minimal berusia 20 tahun
- SIM B2 minimal berusia 21 tahun
- SIM B1 Umum minimal berusia 22 tahun
- SIM B2 Umum minimal berusia 23 tahun
Baca juga: Wanita Dapat SIM Setelah Ujian 961 Kali, Habiskan Rp 203 Juta Sejak 15 Tahun Lalu, Semua Demi Cucu
Persyaratan administrasi:
- Mengisi dan menyerahkan tanda bukti pendaftaran elektronik
- Melampirkan fotokopi dan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) atau dokumen keimigrasian
- Untuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia, melampirkan fotokopi surat izin kerja asli dari kementerian
- Melakukan perekaman biometri yaitu sidik jari dan pengenalan wajah serta retina mata
- Menyerahkan bukti pembayaran penerimaan negara bukan pajak
Persyaratan kesehatan:
Melakukan pemeriksaan kesehatan jasmani berupa penglihatan, pendengaran, fisik atau anggota gerak, dan lainnya
Pemeriksaan kesehatan rohani, yaitu kemampuan kognitif, psikomotorik, dan kepribadian
Lulus ujian
- Ujian teori
- Ujian keterampilan melalui simulator
- Ujian praktik
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com