Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Polisi menerjunkan Brimob untuk mengantisipasi kembali terjadinya kerusuhan antar mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang usai Krisnael Murri (23) mahasiswa jurusan Agribisnis meninggal dikeroyok teman-temannya.
Kurang lebih sebanyak 60 personel Brimob Polda Jatim untuk menjaga keamanan sekitar sekitar lokasi kejadian pengeroyokan.
Kabag Ops Polres Malang, Kompol M Bagus Kurniawan mengatakan, mereka terbagi menjadi dua pleton.
Nantinya mereka akan siaga di Polsek Karangploso dan Polsek Dau.
"Menindaklanjuti pencegahan melebarnya masalah, kami datangkan Brimob dua pleton," ucap Bagus ketika dikonfirmasi.
Baca juga: Hasil Penyelidikan Polisi Malang soal Mahasiswa Tewas Dikeroyok, Periksa 3 Saksi: Bisa Tersangka
Bagus menyebutkan massa dalam aksi jumlahnya kerusuhan tersebut jumlahnya 60 sampai 100 orang. Sehingga perlu adanya penambahan personel.
Selain menerjunkan Brimob, pihak kepolisian telah melakukan pendekatan terhadal tokoh masyarakat wilayah Indonesia Timur.
"Kami sudah pendekatan ke tokoh masyarakat, Kapolsek Dau dan Kapolsek Karangploso, mereka sepakat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)," paparnya.
Sementara itu, usai kerusuhan Minggu dini hari, Bagus mengatakan situasinya saat ini sudah aman. Baik dari kondisi lalu lintas hingga masyarakat telah beraktivitas sebagaimana mestinya.
Baca juga: Fakta Lain Mahasiswa Unitri Dikeroyok, Ternyata Ada Juga yang Akhiri Hidup, Kaprodi Lemas: 1 Jurusan
"Samping kos-kosan tetap berjalan, di lokasi juga masih ada petugas gabungan antara polsek, polres, dan koramil setempat," jelasnya.
Hanya saja untuk tempat kejadian perkara (TKP) yakni kafe dan sekitarnya dipasang garis polisi.
"Kurang lebih tiga ruas kafe itu kira police line," tukasnya.