Idul Adha 2023

Saat Surabaya Diamuk 2 Sapi Jelang Idul Adha, Warga sampai Panik, Berujung di Selokan

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua ekor sapi kurban di Surabaya yang mengamuk, satu masuk ke sungai dan satunya masuk parit

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Luhur Pambudi/ Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Menjelang Idul Adha 2023, dua ekor sapi mengamuk di Surabaya.

Sapi yang pertama mengamuk di kawasan Ngagel, Surabaya.

Seekor sapi dari Kepulauan Madura yang hendak dijadikan hewan kurban di Masjid Nasrulloh,Bratang Gede, Ngagel, Kota Surabaya lepas dan mengamuk hingga masuk ke dalam sungai, Rabu (28/6/2023).

Proses evakuasi sapi yang masuk ke dalam sungai berjalan cukup lama hingga menjadi tontonan warga sekitar.

Takmir masjid, Ansrulloh dibantu warga sekitar terus berusaha mengevakusi sapi jenis brahman ini. Namun karena terkendala dalamnya sungai membuat kondisi sapi semakin stres dan tidak mau naik ke daratan.

Membutuhkan waktu 1 jam untuk bisa mengevakuasi sapi ke daratan dengan menggunakan papan besi, kemudian sapi langsung diikat di sekitar masjid dan rencananya akan dijadikan hewan kurban pada Kamis (29/6/2023).

Arif Budianto, warga Ngagel mengungkapkan ia awalnya melihat sapi tersebut turun dari truk pengangkut dan berjalan ke arah sungai. Namun, karena sapi tersebut terus memberontak, akhirnya sapi terperosok ke sungai.

"Ndak stress sih kayaknya, tapi mberontak terus memang," ujarnya.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Sapi Kurban Presiden Jokowi di Masjid Al-Akbar Surabaya

Sementara itu, Juwono, Takmir Masjid Nasrulloh mengungkapkan sapi yang terperosok merupakan sapi yang akan dijadikan hewan kurban. Totalnya ada tiga sapi yang baru saja tiba dari kepulauan Madura tersebut.

"Yang dua selamat, yang satu kepreset mungkin kaget atau takut banyak orang yang lihat. Jadi waktu mau dibawa ke tempat kosong malah berontak, tapi sekarang sudah selamat semua," pungkasnya.

Sedangkan, sapi yang kedua mengamuk di kawasan Ketintang Madya.

Seekor Sapi Madura seberat 350 kg yang mengamuk sembari salto hingga tercebur selokan berair sedalam tiga meter di Jalan Ketintang Madya No. 88, Surabaya, Rabu (28/6/2023), berhasil dievakuasi.

Sapi berkulit cokelat itu, milik juragan hewan kurban, juragan atau hewan kurban, Amirul Santoso.

Insiden tersebut, terjadi beberapa menit usai adzan petanda Salat Maghrib, berkumandang untuk wilayah Kota Surabaya, sekitar pukul 17.30 WIB,

Proses evakuasi pengangkatan dan pemindahan tubuh sapi tersebut, dibantu oleh Petugas Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya.

Pantauan TribunJatim.com di lokasi, para petugas Tim Rescue menggunakan tali webbing yang diikatkan pada tubuh sapi untuk diangkat menggunakan pengait tuas crane pada truk tim rescue.

Yang paling mendebarkan saat proses pengikatan tali ke tubuh sapi. Ditakutkan, sapi dalam keadaan panik, lalu meronta-ronta sehingga mengganggu misi para petugas rescue.

Guna mengantisipasi hal tersebut, proses pengikatan tali tersebut, tidak dilakukan oleh petugas rescue. Melainkan pihak penjaga sapi yang dipekerjakan khusus oleh sang juragan penjualan hewan kurban.

Tujuannya, sapi yang separuh badannya tenggelam di air selokan keruh sedalam 1,5 meter tersebut, tidak takut, panik atau meronta, saat tubuhnya diikatkan tali.

Siasat tersebut berhasil. Sapi yang terjual seharga Rp22 juta itu, ternyata tak menunjukkan perlawanan. Bahkan terkesan menurut. Sehingga proses evakuasi tak sampai memakan waktu sejam.

Juragan penjual hewan kurban Amirul Santoso, mengatakan, insiden tersebut terjadi saat sapi akan dibawa ke tempat penitipan hewan kurban dari si pembeli.

Saat penjaga sapi sedang berupaya menggeser tubuh sapi dengan perlahan-lahan melepas tali tampar pengikatan leher sapi. Terbaik, si lembut tersebut mengamuk dan meronta-ronta.

Lantaran leher sapi masih terikat pada kayu tempat pengikatan tali. Kepala sapi lantas merunduk nyaris menyentuh tanah.

Lalu kedua kaki belakang berpijak mengambil ancang-ancang melompat.

Tak pelak tubuh si lembu lantas terbalik seperti salto hingga tercebur selokan sedalam tiga meter tepat di depan kandangnya.

"Sapinya berontak, kepalanya ke bawah, salto masuk ke selokan. Mau dikirim ke pembeli korban," ujar Amirul saat ditemui TribunJatim.com, di lokasi.

Amirul menduga, sapinya itu sempat mengalami kondisi kepanikan saat hendak dipindahkan. Karena di bahu jalan tepat depan stand penjualan hewan kurbannya, sempat terdapat beberapa anak-anak dan ibu-ibu yang berkunjung untuk melihat-lihat.

Namun, dirinya sejak awal tidak dapat melakukan proses evakuasi secara mandiri, mengingat keterbatasan tenaga dan peralatan yang dimilikinya.

Ia memilih untuk melaporkan kejadian yang menimpa stand penjualan hewan kurbannya itu, ke pihak petugas DPKP Kota Surabaya melalui sambung telepon darurat Command Center 112.

"Tadi banyak anak-anak dan ibu-ibu mereka kayaknya takut. Sapinya takut akhirnya lompat. Tadi belum dievakuasi, saya pikir memang harus manggil damkar karena lebih berpengalaman, dan lebih nyaman," pungkasnya.

Pantauan TribunJatim.com di lokasi, sekitar pukul 17.45 WIB. Sejumlah orang anggap Satpol PP telah tiba di lokasi untuk melakukan pengecekan sekaligus meneruskan laporan temuan insiden tersebut.

Kemudian, sekitar pukul 18.00 WIB, Tim Rescue dengan truk crane-nya telah tiba di lokasi untuk bersiap melakukan proses evakuasi tubuh sapi. Hingga pukul 18.11 WIB, proses evakuasi masih dilakukan. Kemudian, proses evakuasi akhirnya dinyatakan rampung, sekitar pukul 18.18 WIB.

"Untuk kondisi sapi mangalami stres dan luka parut akibat terjatuh," ujar Kepala DPKP Kota Surabaya Dedik Irianto, dalam keterangan tertulisnya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini