TRIBUNJATIM.COM - Seorang majikan membongkar borok kelakuan asisten rumah tangga (ART) bernama Ayu (23).
Kelakuan buruk sang ART dibongkar oleh majikannya sendiri melalui akun Instagram @okkyazanna.
ART di Jambi ini disebut sang majikan telah mencuri hingga lempar anak ke kasur.
Pelaku pun sempat ingin dipolisikan oleh sang majikan.
Baca juga: Wanita Dulunya ART Kini Miliarder Bos Skincare, Beli Cash Gedung 1600 Meter dan Rumah Mewah Rp5 M
Okky sang majikan menceritakan soal Ayu yang bekerja dengannya belum genap satu bulan.
Akan tetapi ART-nya ini disebut sudah berani melakukan pencurian dan memperlakukan anaknya secara kasar.
Berbekal video dari rekaman CCTV, akhirnya ia menginterogasi Ayu di hadapan keluarga.
Okky dan keluarga dibuat geram lantaran Ayu yang terus mengelak.
Bahkan mereka sempat ingin mempolisikan ART tersebut.
"Kami datangi polisi juga kemarin. Rencana emang mau dibawa ke polsek karena geram," ucapnya, dikutip dari Tribun Jakarta pada Rabu (5/7/2023).
Sayangnya, ia tak memperpanjang kasus ini lantaran masih memikirkan nasib Ayu ke depannya.
"Tapi, menimbang satu dan lain hal dari keluarga kami cukupkan sudahlah cukup lah ditekan samo polisi diancam nak ditahan. Lah tenangis nangis dk mau katonyo," sambungnya.
Ia membagikan cerita ini agar Ayu merasakan jera.
Selain itu ia berharap keluarga lainnya bisa lebih berhati-hati ketika memilih ART.
ART yang diketahui bernama Ayu ini diceritakan Okky telah beberapa kali melakukan tindak pencurian kala bekerja.
Merasa tak punya bukti, Okky tak bisa asal menuduh saat itu.
Namun berbagai laporan kehilangan uang telah sampai ke telinga dirinya dan sang suami.
Alhasil keputusannya memasang CCTV kian bulat dan semuanya menjadi jelas.
"Benar-benar kesel banget. Sebulan kerja ternyata kelakuannya astagfirullah," ucapnya, dikutip dari Instagram, Selasa (4/7/2023).
Dalam video yang dibagikan, ART tersebut mengambil momen sepi alias saat tengah menjaga anak Okky yang dipanggil Kai saja.
"Bingung mulai ceritanya darimana. Jadi awalnya, karena kemarin libur ku berencana jalan sama suami dan jadi hantu aja ya. Pasti ada yg nemenin kalau gak papanya, eyang atuk, oma, mbak yang bantu rumah nene, karena kalo aku kerja kai pasti di rumah nene (sebelah kamar ini) anak ya dijaga mbak. Aduh ganti nama lah jangan mbak, Aku emang niat pasang CCTV ini buat liat dia jaga kai gimana. Alhamdulillah biasanya kai gk pernah ditinggal sendiri banget kek gini. Kebetulan mau lebaran kan, jadi cuma ada eyang atuk di rumah nenek," ceritanya.
Baca juga: Wanita Ini Syok Dengar Jawaban ART nya saat Ditanya soal Gaji: Ternyata Aku Lebih Miskin
Momen keluarga Okky yang tengah istirahat dimanfaatkan oleh Ayu untuk memuluskan aksinya.
Ia yang diketahui belum ada sebulan bekerja ini pun mulai membongkar barang-barang yang ada di sekitarnya.
Pertama, ia terlihat membongkar celengan Kai yang berbentuk ayam.
Bagian bawah dilubangi agar uang didalamnya mudah diambil.
"Nah, lanjut cerita awal tadi, karena senin masuk kerja, jadi kayak biasa mba ni jaga kai cuma pagi sampe jam 1 lah, susahnya kai udah sama aku trus mba dibawah, dikamar belakang rumah nene. Di sana pada tidur kan masih kecapekan karena kemarin kami dari Palembang pada tepar diperjalanan 14 jam.
Taunya sore itu ada mba kez yang biasa bantu-bantu jg kehilangan uang. Tapi gak ngomong ke aku, karena takut gak mau nuduh si hantu ini. Nah paginya hari selasa ternyata mma baru cerita ke suami, dan suami cerita ke aku masalah uang hilang. gak mungkin orang lain soalnya di rumah ini banyak orang hilir mudik tapi gak pernah kehilangan duit. Cuma si hantu ni orang baru, sebulan juga belum sampe," bebernya.
Merasa belum puas dengan hasil yang diperoleh, Ayu kembali mengacak lemari Okky.
Di dalam lemari tersebut, Okky memang menaruh sejumlah uang yang sengaja disimpan bila ada keperluan yang kurang di rumah sewaktu dirinya tak ada.
"Setelah kejadian ini baru tau. Ternyata kemarin-kemarin udah pernah kedapatan bongkar-bongkar lemari kamar oma (tempat biasa kai main sama bobo) Astagfirullah allahualam gak tau apa yang hilang kalo di sana. Trus juga,tas bibinya kai (onty kai) pernah hampir terpegang sihantu mau ngambil uang di tas. Keburu ditegor sama eyang. "Mau ngapain" alasannya "enggk bu, cuma mau geserin"," ungkapnya.
Bukti yang didapat membuat Ayu akhirnya diinterogasi oleh pihak keluarga Okky.
Ayu sendiri diketahui masih berkelit meski bukti sudah jelas menampilkan aksinya kala membongkar lemari maupun membobol celengan Kai.
"Ni bukti duit yang diambil di laci dan uang mbak-mbak yang di ambilnya karena uangnya tu, uang baru dan pas pula yang hilang 50 ribuan 20 ribuan. Masih juga biso ngelak," bebernya.
Okky pun mengadukan kelakuan Ayu kepada pihak keluarganya.
Tak disangka keluarga justru sudah lepas tangan dengan kelakuan Ayu.
Sehingga dirinya membagikan kisah ini agar masyarakat, khususnya warga Jambi, terhindar dari kejadian serupa dan berhati-hati ketika memilih ART maupun pengasuh bayi.
"Minta nomor keluarganya, dikasih nomor kawannya. Harus banget emang cari sendiri di HPnya buat nyari nomor keluarganya. Akhirnya aku telepon, ngasih tau kelakuan hantu ini Tp, dari emak sama kakaknya jawabannya "terserah aja" mereka sudah lepas tangan dan gak peduli sama dia. Emang kalo dari cerita dia, dia tinggal dewean," bebernya.
Baca juga: Curhat Wanita Kaget ART-nya Ternyata Tajir di Kampung, Pantas Ditanya Gaji Santai, Bilang Terserah
Tak sampai di situ, keburukan lain yang dilakukan Ayu yakni memperlakukan Kai dengan kasar.
Kai terlihat dilempar ke atas kasur oleh Ayu kala keduanya memasuki kamar.
Kai terlihat sampai terjungkal ke arah depan dan mengeluarkan suara.
Pada video selanjutnya Ayu terlihat makan bersama Kai.
Bukan makanan untuknya, melainkan makanan Kai lah yang dimakan oleh Ayu.
"Nah pas dy makan makanan kai jg mulai kesal. Astaghfirullah. Dak bertukar liur jahat tu. Ehh makin ketauan," ungkapnya.
Sementara itu hingga kini belum ada keterangan dari pihak berwajib terkait kejadian ini.
Sementara itu tindakan keji masjikan berinsial SA (36) di Bandar Lampung kepada ART yang bekerja di rumahnya sempat jadi sorotan publik.
Tak hanya dari sang ASN, kekejian tersebut juga diterima para ART dari ibu majikan yang biasa disapa Oma.
Bahkan para ART saat bekerja di rumah tersebut harus lepas dalaman.
Mereka lalu diberi baju yang tidak layak saat bekerja.
DL (24) dan DR (15) serta ART lainnya yang bekerja di rumah si ASN keji mengungkapkan pengalamannya, seperti dilansir dari Tribun Lampung.
DL bercerita dirinya harus mencopot baju dan menggantinya dengan baju robek-robek yang disediakan majikan perempuannya.
Semua barang bawaan seperti pakaian, termasuk kartu identitasnya, disita sesaat setelah menginjakkan kaki di rumah majikannya.
"Selama bekerja tidak boleh pakai pakaian dalam dan diberikan baju yang tidak layak," ujar DL di Polresta Bandar Lampung pada Rabu (24/5/2023), masih membawa luka sayatan yang baru akibat cakaran.
Berbilang bulan tinggal di sana, DL mulai merasakan siksaan.
Bukan dari majikannya yang ASN ini, tapi dari ibunya yang biasa disapa Oma.
DL ditampar, ditendang, hingga ditelanjangi.
"Oma sering main tangan. Saya sering ditampar, ditendang juga," ungkap DL.
Kala itu majikannya yang ASN masih berada di Thailand.
Setibanya di rumah, sang majikan malah lebih-lebih dari ibunya kalau menyiksa.
DL bahkan pernah dianiaya dalam kondisi telanjang bulat gara-gara kurang bersih menyapu.
Saat itu DL sedang mandi dan tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka.
Tanpa ngomong apa-apa, majikan menyeret tubuhnya yang masih bersabun lalu memintanya menyapu kotoran.
Si ASN dan suaminya ini tinggal di Perumahan Nusantara di Sukarame.
Di rumah yang menampung lima ART tersebut tinggal kedua orang tua SA.
SA memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil.
Menurut kesepakatan awal dengan makelar, DL statusnya sebagai pengasuh anak majikan saja.
Tapi belakangan semua pekerjaan rumah harus dipegangnya.
DR, rekan DL, mengalami nasib yang tak kalah buruk karena sudah bekerja sudah setahun.
Kelima ART kerap mendapat penganiayaan dari majikan dan ibunya.
Padahal DL awalnya sempat ditawari kerja di perumahan Citra Land di Kecamatan Tanjungkarang Barat dengan gaji Rp2,2 juta.
Belakangan makelarnya memindahkan DL ke majikan bengis.
DL sempat curiga, biasanya seorang ART akan berbicara lewat video call dengan calon majikannya, begitu pun sebaliknya.
Tapi si ASN ini menolak dan lebih mengontak DL lewat telepon biasa.
Sejak pertama kali bekerja, DL sudah bisa menandai sifat asli majikannya tersebut kasar dan ringan tangan ke kelima ART, termasuk dirinya.
Seperti teman-temannya yang lain, DL yang baru bekerja tiga bulan terhitung 10 Februari 2023, juga pernah merasakan disuruh mengepel lantai tanpa busana.
"Pernah saya dipaksa menyapu dan mengepel oleh majikan saya dengan keadaan tidak mengenakan sehelai pakaian di badan," cerita DL saat membuat laporan polisi.
Padahal DL hanya sedikit melakukan kesalahan kecil.
Waktu itu ibu si majikan yang biasa disapa Oma selesai menggunting obat, bekasnya tak terbuang rapi.
Majikan ini melihat dan mengira DL belum menyapu dan mengepel.
Akhirnya DL diminta sang majikan kembali menyapu dan mengepel dalam posisi tidak memakai busana.
Bahkan menurut DL, dirinya mendapat siksaan terjadwal dari majikannya yang ASN.
"Majikan menganiaya saya setiap Senin. Dia pakai seragam cokelat dan terlihat tulisan Rawalaut," ucap DL menceritakan kebiasaan buruk majikan.
Tak tanggung-tanggung, jika majikannya menyiksa, tinju kerap mendarat di kepala DL, selain tamparan.
Pernah sang majikan sampai tega menginjak bagian mata DL.
Ia heran, kenapa majikannya yang menjadi abdi negara begitu keji sampai menendang punggung dan dadanya setiap hari.
"Saya heran dengan majikan saya ini. Sebagai ASN kok seperti itu dan padahal kakaknya sebagai polisi," ucap DL.
DL tercatat sebagai warga Kabupaten Pringsewu, sedangkan DW beralamat di Kabupaten Pesawaran.
Tapi keduanya sudah tak kuat disiksa majikannya tersebut.
Ketakutan yang sudah membatu akibat perlakuan kasar majikan, mendorong mereka kabur dari rumah majikannya.
Mereka sampai harus memanjat tower pada 8 Mei 2023 saat subuh.
Pagar tinggi pun mereka lompati hingga akhirnya bertemu orang yang mau menolongnya kabur.
Pernah ada ART kabur tapi tertangkap lagi.
Mereka yang masih tinggal sampai sekarang terkunci dengan ancaman majikan.
Jika ketahuan kabur lagi, majikan akan menyebarkan video mereka bugil lagi kerja.
"Teman saya yang tiga orang itu masih bekerja di sana. Mereka takut video telanjangnya disebar."
"Mereka pernah dipaksa telanjang terus divideoin," ucap DL di Polresta Bandar Lampung pada Rabu (24/5/2023).
Mirisnya, dari DL masuk bekerja sampai kabur dari rumah pada 8 Mei 2023, belum pernah sekalipun mendapat gaji dari si majikannya tersebut.
Kini DL sudah merasa aman balik ke rumahnya di Pringsewu.
Ia sudah visum dan melaporkan majikannya yang ASN dan ibunya atas dugaan penganiayaan ke Polres Bandar Lampung.
Keduanya berharap, majikannya yang ASN dan Oma mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan keji selama ini.
Polisi yang cepat merespons laporan mereka langsung memeriksa SA dan ibunya SD pada Kamis (25/5/2023) malam hingga Jumat (26/5/2025), sekitar pukul 03.41 WIB.
Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik turut menghadirkan DL dan DR guna diambil keterangannya.
Setelah penyidik melakukan gelar perkara, SA dan SD pun ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Kita lakukan penahanan guna proses penyidikan lebih lanjut," ucap Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra, kepada Tribun Lampung pada Jumat (26/5/2023).
Dennis memastikan, penganiayaan terhadap DR dan DL berlangsung di rumah SD dan SA di Gang Kenari, Sukabumi, Bandar Lampung.
Menurut dia, kedua tersangka menganiaya karena tidak puas dengan hasil pekerjaan korban sebagai ART.
Ia pun membenarkan para korban belum pernah menerima gaji sebagai ART dari tersangka.
Dalam pengusutan kasus ini, Satreskrim Polresta Bandar Lampung dan TP2A didampingi Unit Renakta Polda Lampung.
Kedua tersangka dijerat Pasal 44 dan Pasal 45 UU KDRT serta Pasal 80 UU Perlindungan Anak.
Penyidik masih memdalami kasus ini termasuk meminta keterangan para saksi.
Ia juga sambil menunggu hasil visum dua ART yang berhasil kabur dari rumah majikannya.
Ia memastikan, pendalaman ini termasuk untuk menggali motif para tersangka sampai tega menganiaya lima ART-nya.
Apakah dipicu masalah internal atau masalah lain.