Ibadah Haji 2023

Diiringi Rintik Hujan, Ratusan Jemaah Haji Asal Ponorogo Sampai di Bumi Reog

Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

446 jemaah haji kloter 10 debarkasi Surabaya sampai di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (8/7/2023).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - 446 jemaah haji kloter 10 debarkasi Surabaya sampai di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (8/7/2023).

Hujan rintik mengiringi kedatangan ratusan jemaah haji saat sampai di paseban Alun-alun Ponorogo.

Pantauan di lokasi, ketika 10 bus sampai di Alun-alun Ponorogo, para penjemput langsung menyerbu masing-masing bus keluarga mereka berada.

Isak tangis juga mewarnai kedatangan jemaah haji asal Bumi Reog ini.

Jemaah haji risiko tinggi (risti) dipermudah.

Mereka didahulukan bisa bertemu dengan keluarganya. Beberapa ada yang masih menggunakan kursi roda.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko turut hadir.

Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko langsung menyalami perwakilan jemaah haji yang mengikuti acara penyambutan.

Alhamdulillah bisa sampai Ponorogo. Bisa ketemu keluarga panjenengan (Anda) semua. Saya minta doanya. Ponorogo adem, ayem, rukun, sejahtera,” ujar Kang Giri, Sabtu sore.

Baca juga: Berbagai Kompensasi untuk Jemaah Haji Indonesia yang Alami Keterlambatan Penerbangan

Dia meminta doa, lantaran saat ini doa para jemaah haji masih mujarab.

“Masih ada malaikat-malaikat menempel. Doakan adem, ayem ya. Rakyat (warga) Ponorogo kopen (dijaga),” katanya.

Salah satu penjemput, Deni Novianto mengaku menjemput ibunya Nanik Sunarni yang berusia 70 tahun. Dia mengatakan, kondisi ibunya sehat.

“Awalnya ragu mau berangkat. Ibu saya itu pengganti ayah. Daftar tahun 2010. Ini langsung balik ketemu dengan keluarga,” jelas warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu.

Penjemput lain, Afis Kusnarian mengaku bersyukur karena bapaknya yang bernama Murodi bisa sampai Ponorogo.

Baca juga: Dua Jemaah Haji Asal Tuban Meninggal di Tanah Suci, Kemenag Ungkap Total Enam Orang Wafat

Dengan usia 80 tahun, kondisinya terkadang sehat, terkadang sakit.

“Di Tanah Suci alhamdulillah ada pendampingan. Tadi memang sempat digendong dari bus untuk turun, lalu dinaikkan kursi roda. Ya namanya sudah sepuh,” pungkasnya.

Berita Terkini