Puasa Asyura 10 Muharram Sekaligus Qadha Utang Ramadan, Bolehkah? Buya Yahya Ungkap Hukumnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kalender hijriyah. Adapun pada bulan Muharram terdapat amalan sunnah Puasa Tasua dan Asyura.

TRIBUNJATIM.COM - Satu di antara amalan sunnah pada bulan Muharram adalah Puasa Asyura dan Puasa Tasua.

Puasa Tasua jatuh pada Kamis, 27 Juli 2023 attau 9 Muharram.

Sementara Puasa Asyura jatuh pada Jumat, 28 Juli 2023 atau 10 Muharram.

Penceramah Buya Yahya memaparkan jika Puasa Asyura bertepatan di hari Senin atau Kamis, maka boleh digabung dengan Puasa Senin Kamis.

Sebab puasa sunnah dengan sunnah lainnya boleh digabung menjadi satu.

"Sunnah yang dikumpulkan dalam puasa boleh digabung, kalau sholat tidak. Namun kalau puasa sunnah digabung dengan puasa fardhu tidak boleh," terang Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, dilansir dari Banjarmasin Post.

Baca juga: Niat Puasa Tasua yang Dikerjakan Tanggal 9 Muharram atau 27 Juli 2023, Menghapus Dosa Setahun

Nilai pahalanya bagi umat Islam yang melaksanakan beberapa puasa sunnah, akan mendapat dua pahala atau lebih sekaligus, tergantung berapa jenis puasa yang digabung.

Sedangkan menggabung puasa wajib dengan puasa sunnah hukumnya tidak sah atau tidak boleh dilakukan.

Misalnya pada 10 Muharram ada yang ingin sekaligus Puasa Asyura dan qadha utang Ramadhan, tidak boleh demikian.

"Namun, jika ada yang ingin qadha puasa Ramadhan pada tanggal 10 Muharram, bayar saja utang tanggal 10 itu dengan niat bayar utang Ramadhan, sah," tutur Buya Yahya.

Adanya demikian, akan mendapatkan pahala qadha atau utang puasa terlunasi sekalian mendapatkan pahala Puasa Asyura dan puasa Senin Kamis.

Namun, dalam pelaksanaannya tidak perlu memasukkan niat puasa sunnah, cukup niat qadha saja.

Selanjutnya, bagi wanita yang uzur atau sedang haid di tanggal 10 Muharram namun ingin sekali mengerjakan Puasa Asyura maka bisa memanfaatkan waktu selama haid untuk berdzikir atau shalawat kepada Allah SWT, karena diharamkan berpuasa dalam keadaan tidak suci.

"Kalau Anda memang sudah bercita-cita dari jauh-jauh hari, berniat sungguh-sungguh ingin puasa 10 Muharram dan Allah Maha Mengetahui, biarpun Anda dalam keadaan uzur, Anda sudah mendapatkan pahala," urai Buya Yahya.

Baca juga: Amalan-amalan Bulan Muharram 1445 H sesuai Sunah, Sedekah hingga Baca Surat Al Ikhlas 1000 Kali

Buya Yahya. (Serambi News)

Kendati demikian tidak ada amalan pengganti setara Puasa Asyura.

Namun Allah Maha Kasih tetap memberikan pahala kepada muslimah yang menyesal tak dapat berpuasa Asyura.

Buya Yahya menjelaskan niat puasa tidak harus diucapkan secara lisan menggunakan lafadz dalam Bahasa Arab.

"Kalau Anda ucapkan boleh-boleh saja, dipermudah saja, gara-gara diajari niat Bahasa Arab lalu tidak hafal kemudian tidak puasa nanti. Yang penting sebut nama puasanya misal Ya Allah hamba ingin Puasa Asyura tanggal 10 Muharram nanti, Allah sudah paham," paparnya.

Waktu pelaksanaan niat dimulai saat maghrib sehari sebelum hari berpuasa atau bisa disebut malam harinya sebelum esok berpuasa.

Ini karena maghrib telah masuk waktu berikutnya dalam aturan Islam.

Cara berniat untuk Puasa Asyura, Buya Yahya mencontohkan langsung saja menyebut nama puasanya dalam hati, misalnya Aku niat Puasa Asyura.

Namun yang terbiasa melafadzkannya bisa mengucapkan niat tersebut sesuai lafadz niat yang ada di artikel ini.

Adapun cara menggabungkan niat puasa sunnah, misalnya Puasa Asyura dengan Puasa Senin Kamis, langsung saja niat disebutkan satu persatu.

Baca juga: Jadwal Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram 1445 Hijriyah, Dilengkapi Bacaan Niat Puasanya

Ilustrasi kalender hijriyah. Adapun pada bulan Muharram terdapat amalan sunnah Puasa Tasua dan Asyura. (SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala

Artinya:

Saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya:

Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala

Qadha Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Berita jatim terkini lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini