Berita Viral

Hanya karena Tak Disapa, Anak Ketua DPRD Aniaya Pelajar sampai Tewas, Ibu Korban Nangis Histeris

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Kota Ambon ucapkan belasungkawa anaknya tewaskan pelajar, ibu korban nangis histeris

TRIBUNJATIM.COM - Setelah kasus Mario Dandy, kini muncul lagi seorang anak pejabat menganiaya pelajar hingga tewas.

Pelaku adalah Abdi Toisuta (25), putra dari Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta, yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Ia menganiaya hingga menewaskan seorang pelajar berusia 15 tahun bernama RSS.

Rupanya peristiwa ini dipicu hanya karena masalah sepele.

Baca juga: Aksi Penyiksaan Kucing Akun Agung Gunawan Viral di FB, Dikecam Pecinta Hewan: Terus Berulang

Ya, melansir Warta Kota, korban rupanya tidak menyapa tersangka ketika masuk komplek perumahan.

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon, Ipda Janete Luhukay mengatakan, penganiayaan ini terjadi di Asrama Polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023), pukul 21.00 WIT.

Kejadian ini bermula saat RRS dan temannya, MFS (16), pergi ke rumah saudara di kawasan Talake untuk mengembalikan jaket.

Namun saat keduanya memasuki Gapura Lorong Masjid Talake, ternyata keduanya hampir bersenggolan dengan pelaku.

"Dalam perjalanan keduanya ke arah rumah saudara, ternyata pelaku Abdi Toisuta mengikuti mereka."

"Lalu tiba-tiba pelaku datang dan memukul korban sebanyak tiga kali," ucap Ipda Janete Luhukay dalam keterangan tertulisnya pada Senin (31/7/2023).

Korban dipukul saat masih menggunakan helm dan membuatnya langsung pingsan di tempat.

"Saat melakukan penganiayaan, pelaku sempat mengoceh kepada korban bahwa kalau masuk di kompleks itu suara abang-abang dan bawa motor pelan-pelan karena pelaku juga masuk kompleks melakukan hal serupa," ujar Ipda Janete Luhukay.

Berselang beberapa menit kemudian, saudara korban keluar dari dalam rumah dan melihat korban telah tertunduk di atas setir motornya.

"Saudara korban sempat meneriaki pelaku bahwa kalau terjadi hal tak diinginkan kepada korban maka pelaku harus tanggung jawab," tutur Ipda Janete Luhukay lagi.

Usai melihat pelaku pergi, saudara korban dibantu saksi MFS mengangkat korban masuk ke dalam rumah dengan tujuan membuat korban siuman.

Setelah itu korban langsung dibawa ke rumah sakit RST guna mendapatkan perawatan medis.

Namun setelah mendapatkan perawatan medis, korban dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah RRS korban penganiyaan anak Ketua DPRD Kota Ambon, Abdi Toisuta, dikebumikan sekitar pukul 16.50 WIT, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Aksi Koboi Jalanan Terjadi di Surabaya, Pelaku Aniaya Pemotor, Sok Jago Tenteng Airsoft Gun & Parang

Sementara itu Abdi Toisuta kini sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon untuk menjalani proses hukum.

"Saat ini pelaku sudah diamankan Polresta Pulau Ambon dan menjalani proses pemeriksaan," kata Ipda Janete Luhukay.

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon," ujar Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, Senin (31/7/2023).

Irjen Pol Lotharia Latif menegaskan, kepolisian tidak pandang bulu dalam penegakan hukum.

"Saya sudah perintahkan Kapolresta Ambon untuk proses hukum pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku."

"Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di depan hukum," tegas Kapolda.

Untuk mengungkap kasus tersebut, sejumlah langkah telah diambil penyidi.

Di antaranya melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi hingga proses autopsi jenazah korban.

Kapolda mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan perbuatan yang tidak diinginkan.

"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk diproses hukum," tegasnya.

Anak Ketua DPRD Ambon, Abdi Toisuta, menganiaya seorang pelajar hingga tewas (TRIBUNAMBON.com Mesya Marabessy - ISTIMEWA)

Ely Toisuta ibu pelaku yang juga Ketua DPRD Kota Ambon, menyerahkan semua proses hukum kasus yang menjerat putranya itu kepada aparat penegak hukum.

Ely Toisuta juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pelajar RRS.

"Saya kita atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dengan ini kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman."

"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala awzza wa jalla rahmati almarhum husnul khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," kata Ely Toisuta, dikutip dari video yang beredar di sosial media, Selasa (1/8/2023).

Ely Toisuta menyatakan, ia turut prihatin atas musibah yang menimpa korban dan keluarga, serta melibatkan anak kandungnya sebagai pelaku penganiayaan.

"Atas nama keluarga pula, kami sangat prihatin atas peristiwa dan musibah yang terjadi," lanjutnya.

Ely Toisuta dan keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kasus penganiayaan ini kepada penyidik.

"Kami menghormati serta menyerahkan penanganan proses dan perkara ini kepada aparat penegak hukum," ujarnya.

Ely Toisutta Ketua DPRD Kota Ambon saat menyampaikan belasungkawa (via TribunnewsBogor.com)

Tak seperti ibu pelaku yang santai ucapkan belasungkawa, ibu RRS menangis histeris setelah anaknya dimakamkan.

Ia tak terima pelaku dijerat hanya dijerat Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

Pelaku yang ditetapkan tersangka pun hanca terancam hukuman paling lama tujuh tahun penjara.

Mendengar hukuman bagi pelaku, ibu RRS menangis histeris.

Ia merasa tak terima atas hukuman yang diberikan pada Abdi Toisuta anak Ketua DPRD Ambon.

"Pulang ade, pulang," kata sang ibu sembari menangis.

Seorang wanita pun mencoba menenangkan tangis histeris ibu Rafli Rahman Sie.

Ibu remaja korban penganiayaan oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon histeris saat mengetahui pelaku terancam hukuman tujuh tahun penjara

Selain keluarga dan kerabat, tampak teman-teman sekolah korban juga mendatangi rumah duka.

Diketahui bahwa RRS masih duduk di bangku kelas 12 MA Al-Fatah Ambon.

Ia dikenal baik dan ramah oleh teman-temannya.

"Dia di sekolah dikenal baik, alim dan tidak pernah buat kegaduhan," kata teman RRS.

Sementara itu keluarga korban menyesali tindak kekerasan yang dilakukan Abdi Toisuta hingga berujung tewasnya RSS.

Keluarga korban sangat terpukul dengan kejadian tersebut.

"Kami sangat terpukul atas kejadian yang merenggut nyawa saudara kami, dia sangat ramah dengan semua orang, bahkan tidak pernah memiliki musuh," ucap sepupu korban, Nur.

Berita Terkini