TRIBUNJATIM.COM - Mulai terungkap kepribadian Mahasiswa UI yang dibunuh oleh seniornya sesama Mahasiswa UI.

Kepribadian Mahasiswa UI dibunuh senior itu terlihat dari unggahan di sosial media dan komentar rekannya.

Banyak rekan-rekan yang mengungkapkan ucapan duka cita lewat akun sosial medianya.

Mahasiswa UI MNZ itu dibunuh oleh pelaku yang adalah kakak kelasnya yakni AAB.

Ternyata di balik tragisnya kisah hidup MNZ, kepribadiannya tergolong sangat baik dan banyak rekan yang merasa kehilangan.

Publik kembali dikejutkan oleh berita pembunuhan dari Universitas Indonesia (UI).

Kali ini menimpa MNZ (19), mahasiswa UI jurusan Sastra Rusia.

MNZ yang cukup aktif di kampus ini dibunuh sang senior AAB pada Rabu (2/8/2023).

Selanjutnya AAB membungkus mayat MNZ dengan kantong plastik hitam berukuran besar, dan disimpan di kolong kamar kos.

Seperti remaja pada umumnya, MNZ aktif di medsos.

Baca juga: Motif Asli Mahasiswa UI Bunuh Junior, Mayat Disimpan di Kolong Ranjang, Korban Dikubur di Lumajang

Dia kerap memasang status berupa motivasi.

Selain itu juga gemar berfoto ria terkait aktivitas sehari-hari, sehingga teman-temannya bisa mengikuti kegiatan MNZ di Instagram.

Tidak hanya itu, almarhum MNZ juga menyenangi dunia fashion.

Ini diketahui dengan gaya dandanan MNZ yang trendi, serta postingannya soal fashion.

Saat rekan-rekan kampusnya mengetahui dia meninggal dan menjadi korban pembunuhan oleh AAB (23) seniornya di kampus, akun Instagram MNZ pun banjir ucapan belasungkawa.

AAB membunuh MNZ di kamar kos korban di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Rabu (2/8/2023), pukul 18.00 WIB.

Warga menemukan jenazah MNZ disimpan di kolong kamar kos Jumat (4/8/2023) pukul 10.00 WIB.

Jasad MNZ ditemukan terbungkus plastik warna hitam.

Baca juga: Serupa Kasus Polisi Ditembak Senior, Mahasiswa Depok Bunuh Juniornya, Jasad Disimpan di Kolong Kasur

MNZ merupakan pribadi yang aktif berorganisasi.

Dia terpilih sebagai mentor untuk para mahasiswa baru di jurusannya.

Di Instagramnya, MNZ kerap membagikan foto yang memperlihatkan kesukaannya terhadap dunia fahsion.

Di unggahan terakhirnya, MNZ membagikan video saat ia menikmati suasana malam di Universitas Indonesia.

Di bagian captionya MNZ menulis sebuah pesan untuk berani melewati zona nyaman. Ternyata MNZ gemar fashion.

Baca juga: Nasib Terkini Suami TKI di Taiwan Ditinggal Selingkuh, Sekali Dapat Kabar Malah Minta Pisah: Depresi

"Stepping out of your comfort zone is the key to personal growth.

Embrace new challenges and unlock your true potential!" tulis MNZ, dikutip jatim.tribunnews.com dari Wartakotalive.com

Pada kolom komentar unggahan terakhir MNZ banyak teman-temannya yang mengucapkan belasungkawa.

Teman-teman MNZ merasa benar-benar kehilangan, karena pria tersebut ternyata adalah sosok yang sangat baik.

"Rest in love, may you find peace wherever you are now..."

"Rest in peaceee makaasiu udah bantu guuaa waktu itu yaaa, lu orang baikk banget".

"Rest in peace pal, makasih banyak udah nemenin main. semoga dimaafin dosa dosamu dan diterima pahala ibadahmu".

"Tenang di sana pal, lo sahabat gw paling humble and paling gercep kalo di ajak nemenin maen compe".

Seperti dikutip Tribun Jatim dari penelusuran TribunJakarta.com, teman-teman merasa sangat kehilangan sosok korban.

Apalagi korban dikenal sebagai sosok periang, baik hati, dan asyik dalam bergaul.

Hal itu terbukti dalam postingan terakhir korban di Instagramnya yang banyak dikomentari rekan-rekannya.

Korban bertubuh langsing, tinggi tubuhnya pun biasa saja.

Namun gaya rambutnya yang jadi ciri khas korban.

Baca juga: Ayah Mahasiswa UB Korban Kabel Optik Tolak Tawaran Rp2 M, Sebut Perusahaan Tak Beretika: Diukur Uang

Rambutnya gondrong dan dicat pirang pada ujungnya.

Tak hanya itu, gaya busananya pun berbeda dari lainnya. Gayanya kerap mencontoh musisi asal Amerika berdarah Vietnam, Keshi.

Keshi yang bernama asli Casey Thai Luong adalah  seorang penyanyi, penulis lagu, produser rekaman, dan multi-instrumentalis.

Hal itu diketahui dari unggahan fotonya bersama keshi di Instagram.

Beberapa rekan menyampaikan bela sungkawa di postingan terakhir korban dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (5/8/2023).

Ada yang mengingat lagi kenangan bersama korban, misalnya salah satu teman kosannya bernama Taufiq.

Taufiq kenang kebiasaan korban yang selalu menyapa setiap kali berpapasan di kosan.

Kita satu kosan bro, thanks for saying hi every time we met, gue tau lu orang baik," kata Taufik.

Selain Taufik, banyak rekan lain yang bersaksi baiknya sosok MNZ semasa hidup.

Baca juga: Nasib Mahasiswa 3 Hari Tak Keluar Kamar Ternyata Meninggal, Teman Curiga Sesuatu yang Tergantung

"Udah terkenal ya lu Dan, sesuai cita-cita lu, Innalilahi wa innailaihi raji'un," kata mhshann.

"Lu asik banget orangnya baik, semoga tenang di sana," tulis theokzz.

"Thank you udah jadi temaan pertama gue di sasrus, sorry yo have to go this way, rest well ya," tulis joaannabigail.

"Lo sahabat gue paling humble and paling gercep kalau diajak maen compe, thanks for the memories," ucap lykykul.

Baca juga: SOSOK Mahasiswa Wisuda Naik Mesin Gergaji Kayu, Banggakan Ayah yang Menghidupinya, Bapak Sudah Tua

Sementara itu, tetangga kos lainnya, mengungkapkan tingkah atau sikap terakhir korban sebelum meninggal dunia karena dibunuh.

Penghuni kos yang tinggal persis di samping kamar korban, Fadil mengatakan, beberapa hari lalu korban memang sempat pulang ke kampungnya.

Pembunuhan itu ternyata dilakukan pelaku pada Rabu (2/8/2023) petang, sekira pukul 18.00 WIB, yang mana artinya jasad korban diketahui sudah dua hari berada di kolong kasur tersebut.

"Saya di sini baru sebulan. Awal-awal memang suka berisik dengar ketawa-tawa almarhum (dari dalam kamar)" ungkap Fadil, tetangga sebelah kosnya.

"Kalau kronologi kurang tahu sih, memang kan (korban) baru datang ya, karena kan memang sempat pulang kampung," ujar Fadil di lokasi kejadian, Jumat (4/8/2023).

Fadil mengatakan, ia tidak mengenal korban meskipun tinggalnya berdekatan.

Pasalnya, korban lebih dulu tinggal di kosan tersebut, sementara dirinya baru kurang lebih satu bulan tinggal di indekos ini.

Selama satu bulan tinggal di indekos ini, Fadil mengatakan ia hanya sempat mendengar suara ketika korban tertawa di dalam kamarnya.

"Saya di sini baru sebulan. Awal-awal memang suka berisik dengar ketawa-tawa almarhum (dari dalam kamar)," bebernya.

"Cuma dua hari kemarin tuh enggak ada suara (korban) dari dalam kamar," sambung ia lagi.

Setahu Fadil, korban tinggal di kamar kos itu seorang diri.

"Sendiri sih yang saya tahu. Tapi, saya enggak pernah menyapa atau bagaimana, ngobrol juga enggak pernah sama sekali," pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com