TRIBUNJATIM.COM - Motif asli mahasiswa UI bunuh junior akhirnya terungkap perlahan.
Kasus penemuan mayat mahasiswa UI di kamar kos memang menuai perbincangan publik.
Sesosok mayat ditemukan di kolong tempat tidur sebuah kamar kos.
Mayat tersebut disimpan di kolong ranjang setelah tewas dengan berbagai luka tusuk di bagian dada.
Kini, korban sudah dibawa ke Lumajang Jawa Timur untuk dikuburkan.
Pemicu pembunuhan mahasiwa UI (Universita Indonesia) oleh seniornya di Depok mulai terkuak.
Seperti diketahui, korban MNZ seorang mahasiswa UI ditemukan tewas mengenaskan di kolong ranjang kamar kosannya yang berlokasi di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat.
Jasad korban ditemukan penuh luka senjata tajam terbungkus plastik hitam.
Korban tewas ditangan seniornya sendiri yakni AAB, pria berusia 23 tahun.
Pemicu pelaku melakukan pembunuhan ternyata tak disangka.
Baca juga: Detik-detik Kades di Pasuruan Teriak saat Dibacok, Warga Semburat, Nasib Korban dan Motif Terungkap
Wakasatreskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga iri dengan korban.
Tak hanya itu, pelaku juga tengah terlilit utang sewa kosan dan pinjaman online (pinjol).
Hingga kini polisi masih terus mendalami motif asli pelaku menghabisi korban dengan cara yang sangat sadis itu.
AAB nekat menghabisi juniornya dan menggasak laptop MacBook dan iPhone milik korban MNZ.
"Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan serta pinjol kemudian mengambil laptop dan HP korban," kata AKP Nirwan Pohan dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (4/8/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribun Jakarta
Selain itu, Nirwan mengungkapkan bahwa pelaku juga terlilit hutang pinjaman online.
"Serta (hutang) pinjol (pinjaman online)," bebernya.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Metro Depok sementara jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan otopsi.
Baca juga: Nasib Mahasiswa 3 Hari Tak Keluar Kamar Ternyata Meninggal, Teman Curiga Sesuatu yang Tergantung
Mayat korban ternyata sudah dua hari berada di indekos.
Terdapat sejumlah luka di tubuh mayat mahasiswa UI yang jasadnya ditemukan di kolong ranjang kamar kosannya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ditemukan banyak luka tusuk pada jasad korban.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan, penemuan korban berawal ketika sejumlah rekannya tak dapat menghubungi.
"Karena memang korban habis pulang (balik) dari kampung, mahasiswa UI dia. Dia dapat tugas untuk membimbing mahasiswa baru," kata Nirwan di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Serupa Kasus Polisi Ditembak Senior, Mahasiswa Depok Bunuh Juniornya, Jasad Disimpan di Kolong Kasur
Pelaku diduga kalap hingga menusuk korban berulang kali.
"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)," kata Nirwan di Mapolres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (4/8/2023).
Ia melanjutkan, pelaku dan korban merupakan sosok yang saling kenal.
"Jadi korban ini adik kelas satu jurusan di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," ucapnya.
AKP Nirwan Pohan menerangkan, korban dihabisi menggunakan pisau lipat yang kini dijadikan sebagai barang bukti.
"Alat yang digunakan untuk menghabisi pelaku sudah kita amankan, pisau lipat lumayan bagus lah pisaunya," ujar AKP Nirwan Pohan, di Polrestro Depok, Jumat (4/8/2023).
Sementara itu, dikutip jatim.tribunnews.com dari Tribun Jakarta, penemuan korban berawal ketika sejumlah rekannya tak dapat menghubungi.
"Karena memang korban habis pulang (balik) dari kampung, mahasiswa UI dia. Dia dapat tugas untuk membimbing mahasiswa baru," kata Nirwan di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Jumat (4/8/2023).
Beberapa rekan kos juga memberikan pengakuan curiga karena kamar korban menjadi hening selama beberapa hari terakhir.
Penghuni kos yang tinggal persis di samping kamar korban, Fadil mengatakan, beberapa hari lalu korban memang sempat pulang ke kampungnya.
"Kalau kronologi kurang tahu sih, memang kan (korban) baru datang ya, karena kan memang sempat pulang kampung," ujar Fadil di lokasi kejadian, Jumat (4/8/2023).
Fadil mengatakan, ia tidak mengenal korban meskipun tinggalnya berdekatan.
Pasalnya, korban lebih dulu tinggal di kosan tersebut, sementara dirinya baru kurang lebih satu bulan tinggal di indekos ini.
Selama satu bulan tinggal di indekos ini, Fadil mengatakan ia hanya sempat mendengar suara ketika korban tertawa di dalam kamarnya.
"Saya di sini baru sebulan. Awal-awal memang suka berisik dengar ketawa-tawa almarhum (dari dalam kamar)," bebernya.
"Cuma dua hari kemarin tuh enggak ada suara (korban) dari dalam kamar," sambung ia lagi.
Setahu Fadil, korban tinggal di kamar kos itu seorang diri.
"Sendiri sih yang saya tahu. Tapi, saya enggak pernah menyapa atau bagaimana, ngobrol juga enggak pernah sama sekali," pungkasnya.
Baca juga: Serupa Kasus Polisi Ditembak Senior, Mahasiswa Depok Bunuh Juniornya, Jasad Disimpan di Kolong Kasur
Hingga akhirnya, pihak keluarga datang ke kosan korban MNZ.
"Mungkin (korban) tidak bisa dihubungi akhirnya ada keluarganya di sini mendatangi kosannya," timpalnya lagi.
Setibanya di kamar kos korban, keluarga korban mendapati pintu dalam keadaan terkunci hingga akhirnya dibuka paksa.
"Digedor enggak bisa, pintu dikunci. Penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan," papar Nirwan.
Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi terbungkus plastik sampah berwarna hitam.
"Mayat terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat seperti sempat dibersihkan," terang Wakasat Reskrim Polres Metro Depok.
Kini korban telah dikuburkan di rumahnya di Lumajang Jawa Timur.
Pihak keluarga mahasiswa UI (Universitas Indonesia) berinisial MNZ (19) yang menjadi korban pembunuhan mendatangi rumah sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Mereka tiba di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati tempat jenazah MNZ diautopsi dengan didampingi anggota Polsek Beji, Polres Metro Depok, dan pihak UI pada Jumat (4/8/2023) malam.
Dukacita tampak merundung pihak keluarga besar MNZ saat datang ke ruang RS Polri Kramat Jati untuk mengurus proses administrasi pengambilan jenazah yang dibunuh seniornya, AAB (23).
Baca juga: SOSOK Mahasiswa Wisuda Naik Mesin Gergaji Kayu, Banggakan Ayah yang Menghidupinya, Bapak Sudah Tua
Paman MNZ, Muchtar Fatoni mengatakan pihak keluarga berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya sebagaimana jalannya proses hukum hingga tingkat Pengadilan nanti.
"Kita ikuti proses hukum yang berjalan. Tapi tetap keluarga, dari ibu korban meminta supaya dihukum seberat-beratnya," kata Muchtar di RS Polri Kramat Jati, Jumat (4/8/2023).
Pihak keluarga sendiri masih menunggu informasi lebih lanjut dari penyidik Satreskrim Polres Metro Depok yang menangani kasus terkait kronologis dan proses hukum terhadap pelaku.
Sementara untuk proses pemakaman, rencananya usai diautopsi di RS Polri Kramat Jati malam ini jenazah akan langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di Lumajang, Jawa Timur.
"Akan dibawa ke Lumajang untuk dimakamkan di sana. Sekarang masih menunggu autopsi, kalau memang sudah selesai Insya Allah nanti keluarga malam ini berangkat," ujar Muchtar.
Pantauan di ruang Instalasi Forensik, hingga pukul 21.04 WIB pihak keluarga MNZ, jajaran Polsek Beji, dan pihak UI masih berada di RS Polri Kramat Jati menunggu proses autopsi.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com