TRIBUNJATIM.COM - Kejadian makam dibongkar membuat geger warga Desa Kubangkarang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).
Pasalnya dikabarkan ada tali pocong yang hilang dari makam yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Sementara itu makam tersebut tampak dibongkar oleh orang tak dikenal, hingga terlihat jenazah di dalamnya.
Sontak kabar ini langsung ditindaklanjuti pemerintah desa dan tak lama kepolisian pun hadir ke lokasi.
Baca juga: Wanita Ini Syok Dibawa Ayahnya ke Makam di Hari Pernikahan, Rahasia 28 Tahun Terbongkar Sudah
Melansir Tribun Jabar, pencurian tali pocong pertama kali diketahui oleh warga pada Kamis (3/8/2023) sore.
Kapolsek Karangsembung, AKP Agus Hermawan, pun membenarkan peristiwa adanya makam yang dibongkar.
Ditemui awak media di balai desa setempat pada Jumat (4/8/2023), Agus mengungkapkan kronologi kejadian.
Ternyata sebelum dipergoki warga, ada petugas Telkom yang melihat aksi mencurigakan seorang pria berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat itu petugas Telkom mengira, para pelaku sedang memperbaiki makam.
"Pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, petugas Telkom melihat ada orang yang awalnya dikira sedang ngejahul (diperbaiki makamnya pakai pondasi)."
"Lalu jam 15.30 WIB, akhirnya warga melihat, ternyata makamnya telah dalam kondisi terbongkar," ujar Agus, Jumat (4/8/2023).
Dijelaskan dia, bahwa kondisi makam saat itu sudah dalam keadaan berantakan.
Bambu-bambu dan kain kafan yang menghalangi jenazah yang dimakamkan sudah berada di luar.
Sedangkan tali kain kafan bagian kaki sudah dalam keadaan hilang.
"Kondisi makam itu digali lalu bambu-bambu yang menghalangi jenazah diangkat."
"Lalu dibuka tali pocongnya dan badannya, terus kain kafannya itu ditarik."
"Jadi kalau jenazah mah masih utuh, masih ada di lubang makam."
"Yang ada di atas itu bambu dan kain kafan. Kain kafan yang hilang satu, di bagian kaki," ucapnya.
Baca juga: Ziarah Makam Lina Jubaedah Ibunda Rizky Febian, Mahalini Alami Hal Mistis, Ingin Nangis: di Belakang
Adapun, kata Agus, makam tersebut merupakan warga asli Desa Kubangkarang, berinisial S (36).
Almarhumah meninggal pada Selasa (1/8/2023), setelah menjalani operasi akibat penyakit yang dideritanya.
"Kronologi meninggalnya, bahwa almarhumah sempat dirawat di rumah sakit di Kota Cirebon dan akhirnya meninggal dunia pada Selasa (1/8/2023) malam."
"Beliau meninggal dunia usai operasi penyakit, jadi bukan karena hamil atau bukan sedang hamil."
"Jadi ketika sedang operasi, almarhumah tidak kuat dan meninggal dunia pada malam hari."
"Lalu dibawa ke rumah duka saat itu juga dan dimakamkan pada Rabu pagi," jelas dia.
Saat ini kepolisian masih menyelidiki terkait motif dan ciri pelaku pembongkaran pencurian tali pocong tersebut.
"Meskipun keluarga korban mengikhlaskan dan tidak melaporkan ke kepolisian, bahwa tidak ingin memperpanjang kasus ini, namun kami tetap menyelidiki atau mendalami kasus ini," katanya.
Sekadar informasi, banyak mitos berkembang di masyarakat terkait tali pocong.
Tali pocong senantiasa dikait-kaitkan dengan ilmu gaib mulai dari pesugihan, pelet, penglaris, dan lainnya.
Namun khusus untuk kasus di Cirebon, polisi masih menyelidiki motif di balik aksi pencurian tali pocong tersebut.
Tentunya motif akan terungkap setelah polisi menangkap pelakunya.
Sementara itu makam di Dusun Galis Barat, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, juga terbongkar.
Saat dilihat, ternyata jasad bayi berjenis kelamin laki-laki di dalamnya hilang.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis (29/6/2023), sekitar pukul 17.30 WIB.
"Betul, peristiwanya ditemukan warga pada Kamis (29/6/2023) lalu, di pemakaman Desa Galis, Kecamatan Giligenting," ungkap AKP Widiarti Sutioningtyas, Rabu (5/7/2023).
Peristiwa tersebut diketahui saat Abu Bakar bersama Adi Syahid akan melakukan ziarah ke salah satu makam di kompleks pemakaman tersebut.
Saat tiba di lokasi, keduanya terkejut karena makam yang hendak mereka ziarahi.
Yakni makam anak Adi Syahid, sudah dalam kondisi terbongkar dan jasad di dalamnya hilang.
Selanjutnya, Abu Bakar segera menghubungi seorang warga bernama Suhaili, kakek dari bayi yang jasadnya hilang tersebut.
Baca juga: Pasutri Dikira Buat Kuburan, Warga Bogor Curiga, Terburu-buru Gali Tanah, Ternyata Endingya Malu
Suhaili langsung menyusul ke lokasi pemakaman.
Sekitar pukul 18.30 WIB, Suhaili memutuskan untuk pergi ke rumah Sahimun, yang merupakan Kepala Dusun Galis Barat, Desa Galis.
Di situlah ia bercerita mengenai peristiwa aneh yang baru saja mereka temui di pemakaman Kang Amsi tersebut.
Setelah memberitahukan kejadian tersebut, Suhaili segera pulang ke rumahnya.
Kemudian pada pukul 19.00 WIB, Sahimun bersama Misadin mendatangi rumah Suhaili.
Di sana, Misadin bercerita, ketika dalam perjalanan untuk mencari rumput untuk pakan sapi di tanah tegalan miliknya yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah, ia melihat sebuah ember warna putih di dekat pohon bambu.
Karena penasaran, Misadin lalu mendekati ember tersebut.
Betapa terkejutnya dia saat melihat potongan kepala bayi di dalamnya.
Potongan kepala tersebut adalah milik bayi Adi Syahid, yang makamnya ditemukan dalam keadaan terbongkar.
Meski begitu, Misadin tetap melanjutkan untuk mencari rumput sapinya.
Baru setelah selesai, Misadin segera pergi ke rumah Sahimun untuk memberitahukan temuan tersebut.
Kemudian mereka memutuskan untuk pergi ke lokasi penemuan potongan kepala bayi dengan membawa cangkul.
Begitu mereka tiba di lokasi, mereka sepakat untuk segera menguburkan kembali potongan kepala bayi tersebut.
"Barang bukti dari kejadian itu, sebuah tikar anyaman, timba warna hitam, timba warna putih, papan kayu dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm," ungkap AKP Widiarti Sutioningtyas.
Selanjutnya sekitar pukul 23.50 WIB, dilakukan pemakaman kembali di depan rumah teras milik orang tua bayi di Dusun Galis Barat, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep.
"Orang tua bayi tersebut sepakat dengan membuat surat pernyataan bahwa tidak bersedia atau menginginkan untuk dilakukan visum ataupun autopsi," pungkasnya.