Berita Viral

Nasib Ayah yang Dibuang ke Tempat Sampah dan Dipindah ke Panti Jompo: Anaknya Badannya Besar-besar

Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral 2 anak buang ayahnya ke tempat sampah, dipindah ke Panti Jompo usai ketahuan

TRIBUNJATIM.COM- Inilah nasib pilu seorang ayah.

Sang ayah dibuang anaknya ke tempat pembuangan sampah.

Hingga pada akhirnya berujung di panti jompo.

Apa yang dirasakan seorang ayah jika ia diperlakukan tak baik oleh anak-anaknya?

Perasaan pilu dan nelangsa pasti ia rasakan di dalam hati, terlebih jika ia 'dibuang' oleh anak-anak mereka.

Kisah ini nyatanya benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.

Dilansir dari TribunStyle, dua anak yang ketahuan membuang bapaknya ke tempat sampak akhirnya menyerahkan orang tuanya ke panti jompo.

Seperti diketahui, beredar sebuah potongan video yang menunjukkan seorang kakek lansia yang duduk di kursi roda.

Baca juga: Pengakuan Pedangdut Buang Bayi, Malu Hasil Hubungan dengan Para Pria Hidung Belang, 2 Hari Disimpan

Ia terlihat kebingungan dan memperlihatkan wajah sedih kepada dua orang yang diduga sebagai anak dan menantunya.

Kakek tersebut nampak mendengarkan dengan seksama pembicaraan yang terjadi antara dua orang anaknya bersama warga setempat serta seorang pria berseragam TNI.

Video tersebut rupanya saat ini tengah viral di media sosial.

Hal ini karena kedua orang yang diduga anak dari kakek tersebut tega membuang ayah kandungnya.

Seperti tanpa rasa bersalah, keduanya tega membuang sang ayah ke tempat sampah.

Kabar tersebut diunggah oleh salah satu akun instagram @berbagisemangat.

Dalam postingan akun tersebut menjelaskan duduk perkara dari kasus yang menimpa kakek malang tersebut.

"Viral anak yang tega menaruh bapanya di tempat sampah akhirnya setuju menyerahkan bapaknya ke panti jompo," tulis keterangan video tersebut.

Usut punya usut, setelah ketahuan anak buang bapak ke tempat sampah, kini anaknya sepakat menyerahkan bapaknya ke panti jompo.

"Padahal badannya besar-besar tetapi mereka tidak mampu menampung orang tua yang tinggal satu-satunya," lanjut keterangan akun tersebut.

Sementara berdasarkan video tersebut, terlihat jelas raut wajah sang kakek yang sudah tidak bisa berjalan tersebut nampak sedih.

Ia terlihat tidak ingin di bawa ke panti sosial atau panti jompo.

Hal ini mengingat dirinya masih memiliki keluarga yang bisa mengurusnya di rumah.

Kasus tersebut akhirnya mengundang simpati dari warganet.


Tak sedikit pula warganet yang geram atas keputusan sang anak yang dengan tega menyerahkan sang ayah ke panti jompo.

"Ya Allah kasihan banget lihat bapak nya, dia pegang tangan anak nya berharap anak nya mau mengurus si bapak," ungkap @diyahlula_9.

"Ortu bisa mengurus 9 anaknya tp 9 anak blm tentu bisa mengurus ortunya, pintu surga kalian serahkan ke dinsos," sahut @yusman_sani.

"bapaknya sbnrnya pengen dirawat anaknya itu, keliatan dia sedih banget dan gamau.. tp gapapa demi kebaikan bapaknya sehat2 yaa pak," komentar @nananae.

Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Terungkap kasus ibu buang bayi hingga dikerubungi semut.

Kejiwaan ibu pembuang bayi hingga dikerubungi semut itu terungkap.

Semua terkait musibah yang dialami si ibu pembuang bayi hingga dikerubungi semut.

Sebelumnya, anggota Ditreskrimsus Polda Sumsel menyelamatkan bayi yang ditelantarkan sang ibu di depan SPBU Tangga Takat Palembang, Jumat, (2/6/2023) pagi.

Ipda Hendry Prayudha mengatakan, saat ditemukan, bayi laki-laki yang diperkirakan berusia 1 tahun ini sedang tidur dengan dikerumuni semut di trotoar dekat SPBU Tangga Takat.

Awalnya bayi itu ditemukan oleh dua ibu-ibu yang sedang berada di dekat SPBU Tangga Takat Palembang.

Ipda Hendry Prayudha dan istrinya yang sedang lari pagi melewati SPBU Tangga Takat tiba-tiba dipanggil oleh kedua ibu-ibu tersebut.

"Tadi itu saya sedang lari pagi bersama istri saya, terus pas di depan SPBU itu dipanggil dua ibu-ibu yang ngasih tahu kalau ada balita yang ditinggal gitu aja, terus akhirnya kami lihat," ujar Ipda Hendry Prayudha yang dititipkan bayi itu setelah ditemukan, Jumat (02/05/2023).

Setelah dicek betapa terkejut dan kasihan, balita tersebut dikerumuni semut dan hanya ada dot air putih yang sudah habis isinya diletakkan di sebelah bayi itu.

Bayi itu tertidur dengan beralas kain hitam berselimut mukena warna cokelat di trotoar jalan.

Saat ditemukan dia menggunakan kaos merah dengan gambar bis tayo dan celana pendek warna biru.

Tak hanya itu, aroma dari balita tersebut juga tercium bau pesing karena Pampers yang dia kenakan sudah dalam keadaan penuh.

"Kami bawa ke rumah terus kami bersihkan dia tadi, pas kami bawa itu dia masih tidur. Terus pas sampai di rumah dia bangun dan sempat menangis tapi setelah itu dia diam dan bermain dengan anak-anak kami," bebernya.

Pembuang bayi itu bernama Weni Agustin.

Weni Agustin dijemput polisi dari rumah kontrakannya di Komplek Jakabaring Sport Center.

Wanita 35 tahun itu tampak mengenakan kerudung dan kaca mata.

Tak ada raut penyesalan di wajah Weni Agustin seusai membiarkan anaknya tergeletak di pinggir jalan hingga dikerebungi semut.

Weni Agustin justru tersenyum sangat semringah, saat diperiksa di Polda Sumatera Selatan.

“Anak saya memang sengaja saya tinggalkan, karena tadi ada orang yang mau minta tolong. Jadi saya tinggalkan di sana,” kata Weni, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Weni pun menyebut bahwa anak itu akan ditolong oleh orang lain.

Sehingga, ia pun pulang ke rumah tanpa memikirkan kondisi anaknya yang ditinggal seorang diri di pinggir jalan.

“Saya percaya tidak akan hilang, pasti ada yang menolong. Soalnya saya tadi mau menolong orang menuju Ka'bah jalan kaki,” ujarnya.

Terungkap Weni Agustin berstatus sebagai pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar.

Hal tersebut diungkap Abdul Hamid (58), ayah Weni Agustin yang juga kakek dari bayi tersebut.

Kata Hamid, kondisi jiwa Weni Agustin mulai terganggu sejak persitiwa menyakitnya menimpa bertubi-tubi.

Pertama pada tahun 2018 anak Weni Agustin meninggal dunia.

Lalu tak lama ibunda Weni Agustin juga berpulang.

Kondisi kejiwaan Weni Agustin semakin memburuk, setelah berpisah dengan suaminya Erik.

"Jadi dia seperti itu sudah sejak tahun 2018 sejak anak ke duanya meninggal dan tak lama dari itu ibunya meninggal," ujarnya saat ditemui di Mapolda Sumsel, Jumat (2/6/2023).

Weni pernah dibawa berobat ke rumah sakit Ernaldi Bahar pada tahun 2019.

Dengan kondisi jiwa yang sedang dialami Weni, kata Hamid dirinya juga kerap adu mulut bila depresi sang anak sedang kambuh.

Atas kondisi jiwa putrinya yang masih labil, sebagai keluarga inti Hamid bersedia menyerahkan sang cucu pada pihak yang menemukan.

"Kasihan kalau cucu saya di seperti itukan lagi, dan anak-anak saya yang lain juga sudah punya anak dan kalau tinggal dengan saya, anak saya Weni ini pernah mau membakar rumah anak saya," katanya.

Hamid juga berharap anaknya tersebut bisa dibawa dan dirawat ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar untuk mendapat perawatan di sana.

Saat ini balita tersebut hendak dibawa ke rumah sakit untuk di cek kesehatannya.

Menurut Ipda Hendry sementara ini anak balita tersebut akan dibawa ke rumahnya.

"Sekarang ini udah ada kurang lebih 20 orang yang mau mengadopsi anak ini tapi kami belum mau terima, kami cek dulu dan pastikan dulu ini siapa ibunya," katanya.

Saat ini anak kandung dari Hendry juga sayang terhadap balita yang baru ditemukan itu.

Bahkan anaknya tidak mengizinkan jika balita tersebut diadopsi oleh orang lain.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

Berita Terkini