TRIBUNJATIM.COM - Belakangan ramai beredar berita seorang pria temukan fosil gading gajah purba di Sragen.
Ya, belum lama ini, warga Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dihebohkan dengan adanya penemuan fosil.
Namun yang menjadi sorotan pria penemu fosil tersebut disebut cuma dapat imbalan Rp1 juta.
Mengetahui hal itu, pihak museum buka suara.
Baca juga: Sosok Penemu Fosil Gading Gajah Purba Berusia 800 Ribu Tahun, Hanya Diberi Imbalan Rp 1 Juta
Diberitakan, fosil yang diduga berasal dari gajah purba ini ditemukan di Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Sragen.
Ketika ditemukan warga pada Minggu (31/7/2023) lalu, fosil gading gajah purba ini diketahui memiliki panjang 2,5 meter.
Fosil ini ditemukan warga bernama Rudi Hartono (35), ketika akan menggali tanah untuk membuat fondasi rumah.
Penemuan fosil ini pun dilaporkan Rudi Hartono dan warga ke Museum Sangiran agar bisa diperiksa dan diangkat.
Sementara itu Rudi Hartono akan menerima imbalan atas penemuan fosil gading gajah purba itu sebesar Rp1 juta.
Hal itu disampaikan Kepala Unit Museum Dayu dan Pamong Budaya Ahli Situs Sangiran, Suwita Nugraha.
"Uang kompensasi paling besar kalau menemukan fosil manusia purba, karena itu sakral," kata Suwita Nugraha, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (5/8/2023).
Namun imbalan yang cuma Rp1 juta menuai banyak komentar dari netizen
Imbalan sebesar Rp 1 juta atas penemuan fosil gading gajah purba itu pun ramai dibicarakan netizen di media sosial.
Salah satu akun yang memuat unggahan tersebut adalah akun Instagram ini pada Senin (7/8/2023).
"Warga Penemu Fosil Gajah Gajah Gading Purba di Sragen Akan terima Imbalan Rp 1 Juta," tulis narasi dalam unggahan.
Hingga Selasa (7/8/2023) pagi, sudah ada lebih dari 6.000 komentar dari netizen.
Beberapa mengatakan bahwa imbalan tersebut terlalu sedikit untuk temuan fosil tersebut.
Bahkan netizen membandingkan dengan Amerika Serikat yang memberikan imbalan sampai miliaran ke penemu fosil.
"Pernah baca berita US dijual 1 juta dollar (Rp 15 M), si Bapak kena tipu kalo cuma terima 1 juta rupiah," tulis akun @milleniaayuyani.
"Serius??, itu fosil lohh ..., FOSILL, bukan tulang biasa .., nemu fosil di bayar sejuta doang lu kira pake resin ??, yg ada di olshop??, ngotak dong klo ngasih harga ..., sejuta doang mau untung nya aja lu," ungkap akun @nenuger_.
Saat dikonfirmasi, Subkoordinator Museum Prasejarah, Museum dan Cagar Budaya, Ditjen Kebudayaan, Iskandar M Siregar, membenarkan adanya penemuan fosil gading gajah purba tersebut.
Kendati demikian, saat ditanya terkait dengan imbalan yang diberikan, pihaknya belum menentukan besarannya.
Ia mengaku, pihaknya masih melakukan kajian untuk menentukan besaran imbalan untuk penemu fosil tersebut.
"Saat ini fosil sudah di laboratorium kami. Selanjutnya akan dikonservasi, diidentifikasi, kemudian akan dilakukan kajian untuk menentukan besar imbalannya," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).
Lebih lanjut Iskandar mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi besaran imbalan bagi seseorang yang berhasil menemukan fosil.
Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan besaran imbalannya di antaranya:
* Kelangkaan fosil
* Anatomi fosil
* Keaslian fosil
* Konteks
* Sedimen dan ada beberapa lainnnya.
"Besar imbalan akan dinilai dan ditentukan oleh sebuah tim," jelas Iskandar.
Baca juga: Kisah Pria Cari Rumput Malah Temukan Harta Karun di Proyek Tol Solo-Jogja, Kini Galian Baru Muncul
Sementara itu kronologi penemuan fosil diungkapkan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kalijambe Iptu Sukarno.
Ia menyampaikan, penemuan fosil bermula saat warga sedang menggali tanah untuk keperluan pondasi rumah.
Kemudian, secara tak disengaja, warga menemukan fosil gading gajah purba tersebut.
"Warga sedang menggali tanah untuk keperluan fondasi rumah," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Senin (7/8/2023).
"Namun, ketika menggali tanah sedalam 50 sentimeter, cangkul yang digunakan mengenai sejenis batu memanjang," imbuhnya.
Warga yang mencurigai benda tersebut merupakan fosil, kemudian melaporkan temuan ini ke Museum Sangiran.
Petugas Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSMP) Sangiran kemudian melakukan verifikasi dengan mendatangi lokasi temuan dan memutuskan menyelamatkan fosil.
Fosil gading gajah purba tersebut diperkirakan berusia 800.000 tahun dan berdasarkan pemeriksaan menyatakan, fosil itu diduga merupakan jenis Stegodon dan Elephas.
"Kita temukan tuf atau bagian dari gabuh karena warnanya memang kuning, sekitar 800.000 tahun yang lalu, memang tua," kata Suwita.
"Tapi kalau saya lihat ini cenderung 80 persen jenis Elephas, gajah purba waktu itu," tambahnya.