Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar mulai mengantisipasi terjadinya kekeringan di wilayahnya pada musim kemarau tahun ini.
BPBD berkoordinasi dengan instansi lain, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan PDAM sebagai bentuk siaga jika terjadi kekeringan atau kekurangan air bersih di masyarakat.
"Sampai sekarang belum ada laporan (kekeringan) di Kota Blitar. Tapi, sebagai bentuk antisipasi, kami sudah koordinasi dengan DLH dan PDAM yang memiliki armada penyuplai air," kata Kepala BPBD Kota Blitar, Agus Suherli, Sabtu (19/8/2023).
Agus Suherli mengatakan, BPBD juga mengkondisikan beberapa kantong sumber air di Kota Blitar.
Harapannya, jika masyarakat membutuhkan air bersih, maka kantong sumber air siap menyuplai.
"Karena, pengalaman tahun-tahun sebelumnya pernah terjadi kekeringan yang berdampak pada kekurangan air bersih di beberapa kelurahan di Kota Blitar ketika kemarau panjang," ujarnya.
Seperti diketahui, pada musim kemarau 2019 lalu, ada lima kelurahan di Kota Blitar yang mengalami kekeringan.
Sejumlah sumur di lima kelurahan kering yang mengakibatkan warga kekurangan air bersih. Ketika itu, warga mengandalkan kiriman air bersih dari BPBD.
Baca juga: Bojonegoro Dilanda Kekeringan, 22 Desa dari 12 Kecamatan Kesulitan Air Bersih, BPBD Turun Tangan
Lima kelurahan yang mengalami kekeringan pada 2019, yaitu, Pakunden, Ngadirejo, Gedog, Sentul dan Tanggung.
"Mudah-mudahan tahun ini tidak ada kekeringan di Kota Blitar. Informasi dari BMKG puncak kemarau sampai September-Oktober 2023," katanya.
Berdasarkan surat peringatan dini dari BMKG, Kota Blitar masuk status siaga potensi kekeringan pada musim kemarau 2023 ini.
Baca juga: Fenomena El Nino Ancam Wilayah Kota Batu, Kekeringan hingga Penyakit Diprediksi Terjadi
BMKG merekomendasikan daerah yang masuk status siaga potensi kekeringan untuk melakukan langkah antisipasi.
Langkah antisipasi yang harus dilakukan, yaitu, teknologi modifikasi cuaca, melakukan dropping atau pendistribusian air bersih, waspada kebakaran hutan, lahan dan semak, serta budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.