Chat GPT

Soroti Chat GPT dan AI di Depan Anak-anak Muda, Jokowi: Tak Ada Gunanya Nilai 10 kalau Moralnya Nol

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menyoroti kecanggihan platform kecerdasan buatan (Artificial Intelegence atau AI) Chat GPT di depan para anak muda di Medan, Sumatera Utara pada Sabtu (19/8).

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kecanggihan platform kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence atau AI ) Chat GPT di depan para anak muda di Medan, Sumatera Utara.

Ia mengatakan bahwa zaman sekarang adalah zamannya anak muda yang sudah serba digital dan dilanda disrupsi teknologi.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan Pembukaan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) 2023 di Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (19/8).

"Tidak ada gunanya nilai sekolah 10, enggak ada gunanya kalau moralnya nol, kalau budi pekertinya tidak baik, setuju?" kata Jokowi dalam pidatonya, Sabtu, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Awalnya, Jokowi berbicara soal disrupsi teknologi yang terjadi di dunia saat ini, khususnya disrupsi oleh teknologi digital.

Ia menuturkan, segala macam aktivitas kini serba digital, mulai dari melihat menu di restoran, berbelanja, pesan kendaraan, hingga melakukan transaksi.

Semuanya bisa dikerjakan lewat handphone (HP).

Jokowi menyinggung teknologi kecerdasan buatan Chat GPT yang bisa melakukan berbagai hal, baik itu analisis, menyiapkan materi, hingga mengerjakan skripsi, sesuai yang diperintah manusia.

"Kita tanya apa pun dia bisa jawab, bisa disuruh melakukan analisis bisa, bisa disuruh menyiapkan materi dia bisa, ngerjain tugas, ngerjain makalah, ngerjain skripsi, dia bisa. Saya pingin tahu di sini siapa pengguna Chat GPT untuk mengerjakan tugas, mengerjakan paper, angkat jari," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menuturkan, semua hal yang serba digital itu membuat generasi muda lebih unggul karena memang tumbuh di era digital.

Oleh sebab itu, ia berpesan kepada generasi muda untuk mempelajari, menguasai, mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi yang ada.

"Sehingga Saudara-saudara bisa menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai iptek, tapi juga memiliki budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan," kata Jokowi.

Ia pun berharap pelajar-pelajar Muhammadiyah dapat menjadi teladan dan generasi muda muslim yang berkemajuan.

"Yang penguasaan ipteknya hebat, sekaligus memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat. Buat saya, itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman," ujar Jokowi.

Sementara itu, OpenAI baru saja menyempurnakan GPT-3.5 Turbo, menandai kemampuannya akan sepadan dengan GPT-4 yang kini tersedia untuk para pengembang.

Halaman
12

Berita Terkini