Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah aksi penjambretan belakangan terjadi di Kota Surabaya.
Pelaku tega meneror korban secara keroyokan.
Hal ini tentu saja membuat masyarakat resah.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, di Ir Soekarno atau MERR seorang ibu menjadi korban brutal jambret.
Saat itu ketika malam hari mengendarai sepeda motor sendirian di kawasan Merr Jalan Ir Soekarno dipepet dua orang berboncengan naik sepeda motor.
Salah seorang menarik tasnya.
Dia panik lalu banting setir ke arah kanan.
Baca juga: Melawan saat Ditangkap, 2 Jambret Ditembak Polisi Gresik, Peringati Pelaku Lain: Menunggu Waktu Saja
Tindakan itu membuat korban jatuh di jalan.
Lengan kanan korban lecet. Bahkan, wajah korban sempat menghantam aspal mengakibatkan giginya bagian atas lepas.
Kecelakaan ini ditangani Tim Gerak Cepat (TGC) Surabaya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya Buyung Hidayat luka korban lumayan parah. Untungnya penanganan medis bisa cukup dilakukan di lokasi.
"Setelah mendapat penanganan medis, petugas membantu mengantarkan korban ke rumah di wilayah Kedung Cowek," kata Buyung.
Kejadian kecelakaan ini telah disebarkan di akun Instagram Satpol PP Surabaya. Salah seorang netizen bernama Aqil Kirom mengatakan seminggu lalu juga mengalami kejadian serupa di Jalan Margomulyo. Padahal saat itu dia naik motor boncengan bersama istri dan melintas ketika hari masih menunjukkan pukul sekitar 6 petang.
Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain beberapa waktu lalu.
DA (26), warga Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dibekuk Unit Reskrim Polsek Ponggok Polres Blitar Kota.
DA merupakan pelaku penjambretan ibu-ibu di jalan umum Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Pelaku merupakan residivis kasus sama. Dia baru keluar penjara pada 2023 ini," kata Kapolsek Ponggok Polres Blitar Kota, Iptu Agus Prayitno, Jumat (25/8/2023).
Pelaku beraksi pada siang hari, dengan naik sepeda motor membuntuti korban sejak dari Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Ketika itu, korban naik sepeda motor dari rumahnya di Desa Modangan hendak pergi ke Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Saat sampai di jalan umum Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pelaku memepet sepeda motor korban.
Pelaku yang beraksi sendiri menarik tas korban.
Seketika, korban terjatuh dari sepeda motornya.
Pelaku langsung menggasak tas berisi ponsel, uang tunai Rp 500.000 dan surat-surat kendaran bermotor.
"Pelaku memepet korban saat kondisi jalan sepi. Pelaku menarik tas korban. Korban terjatuh dan pelaku membawa kabur tas milik korban," ujarnya.
Selain kasus penjambretan, Unit Reskrim Polsek Ponggok Polres Blitar Kota juga mengungkap dua kasus pencurian di wilayah.
Polisi menangkap FM (24), warga Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
FM telah membobol apotek di Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Pelaku menggasak uang tunai Rp 8,7 juta dan ponsel di dalam apotek.
"Pelaku juga residivis kasus sama. Pelaku biasanya menyasar rumah dan toko kosong dalam aksi pencuriannya," katanya.
Polisi juga menangkap KS (48), warga Kelurahan/Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
KS mencuri ponsel milik warga Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. KS juga residivis kasus pencurian.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com