Berita Blitar

Mbah Tumijah Kasihan Tidur di Atas Sampah, Anak Hidup Enak Bareng Istri, Cuek Ditegur Perangkat Desa

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Tumijah Kasihan Tidur di Atas Sampah, Anak Hidup Enak Bareng Istri, Cuek Ditegur Perangkat Desa

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial kisah Mbah Tumijah tidur di atas tumpukan sampah.

Mbah Tumijah tinggal di Desa Kedungbanten, Kecamatan Badung, Kabupaten Blitar.

Terungkap alasan Mbah Tumijah tidur di atas tumpukan sampah.

Sikap anaknya pun terungkap.

Mbah Tumijah kini berusia 70 tahun.

Mbah Tumijah hidup sebatang kara di gubuknya.

Gubuk Mbah Tumijah jauh dari kata layak.

Gubuk tersebut dipenuhi sampah baik di dalam maupun di halamannya.

Sejumlah warga kerap mendapati Mbah Tumijah tertidur di tumpukan sampah di halaman gubuknya.

Baca juga: Nasib Ibu-ibu dari Tangerang Telantar di Lombok, Ditipu Pria di TikTok, Modal Ucapan Suka Banget

Tubuh Mbah Tumijah sangat kurus, karena tidak makan dengan benar, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Karena kekurangan nutrisi, Mbah Tumijah bahkan sampai sulit untuk berjalan.

Video yang merekam saat Mbah Tumijah tidur di tumpukan sampah viral di media sosial.

Pantauan TribunJakarta video tersebut pertama kali diunggah akun TikTok gl.husnulkhatimah.

Akun TikTok gl.husnulkhatimah menjelaskan Mbah Tumijah sebenarnya mempunyai satu anak laki-laki.

Namun anak semata wayang Mbah Tumijah sudah tak peduli dengan ibu yang telah melahirkannya.

"Mbah Tumujiah sebenarnya punya anak satu, tapi tidak peduli dengan kondisi ibunya," tulis akun TikTok gl.husnulkhatimah.

Baca juga: Kisah Ayah Pikun Usia 70 Dibuang & Telantar, Anak Hidupnya di Rumah Mewah, Suruh Satpam Larang Masuk

Warga dan perangkat desa setempat padahal kerap memperingatkan anak Mbah Tumijah untuk memperhatikan ibunya.

"Tetangga dan perangkat desa sudah mengingatkan berkali-kali tapi anaknya tidak peduli," tulis TikTok gl.husnulkhatimah.

Dibanding merawat ibunya yang sudah renta, anak Mbah Tumijah memilih tak peduli dan hidup menjauh.

"Anaknya laki-laki hidup di tempat berbeda bersama istrinya, ibunya dibiarkan terlantar sendirian,

Sang ibu hidupnya tak terurus bahkan tidur di pusaran sampah," tulis TikTok gl.husnulkhatimah.

Pihak Griya Lansia Malang dan perangkat desa akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi Mbah Tumijah.

Sebelumnya, pihak Griya Lansia Malang memandikan dan memberi Mbah Tumijah makan yang layak.

Berkat bantuan perangkat desa, Mbah Tumijah akhirnya kini tinggal dan dirawat di Griya Lansia Malang.

"Alhamdulillah beliau sudah sampai ditempat yang nyaman, adan akan dirawat sebaik mungkin," tulis TikTok gl.husnulkhatimah.

Sejumlah netizen yang melihat video tersebut mengaku sangat terharu.

"Ya Allah ya Robb terimakasih orang baik semoga Allah membalas semua kebaikanmu"

"Teriris hati melihatnya semoga aku bisa merawat orang tua ku dngn sebaik mungkin"

"Orang tua bisa mengurus 10 anak , tapi anak belom tentu mengurus orangtua"

Kisah Ayah Pikun Usia 70 Tahun Dibuang dan Telantar, Anak Hidupnya di Rumah Mewah

Di bulan April 2023 lalu, seorang ayah bernama Toto Daryanto (51) dibuang oleh lima anak kandungnya di pinggir jalan.

Tepatnya di kawasan Industri Palem Manis, Kota Tangerang, Banten, pada Selasa (25/4/2023), pukul 12.00 WIB.

Toto Daryanto dibuang dalam keadaan lumpuh.

Toto Daryanto mengaku dipaksa anak kandungnya ikut untuk pergi dengan membawa tas berisi pakaiannya.

Kala itu Toto Daryanto tidak menyangka dirinya justru akan tega dibuang begitu saja oleh anak kandung.

"Sama anak (ditinggalin)," kata Toto Daryanto kepada pria tersebut.

"Sama anak, 'Ayo cepet ikut', 'kemana', 'ayo cepet', ya udahlah," ungkap Toto Daryanto.

Baca juga: Kisah Trimah Dulu Rawat Anak dengan Kasih Sayang, Kini Diserahkan Oleh Anak di Panti Jompo di Malang

Sebelumnya Toto Daryanto mengaku, dirinya sempat dibawa ke rumah keluarga anak pertamanya.

Namun kehadiran pria paruh baya tersebut malah mendapatkan penolakan dari keluarga anak-anaknya.

Berdasarkan pengakuan Toto Daryanto, ia dibuang oleh anak kedua dan ketiganya.

"Pertama dibawa dulu ke Perumpat, di Perumpat kan anak juga nomor satu enggak nerima juga," jelasnya.

"Begitu ke sana ke sini enggak nerima, ya udah saya ditaruh di sini," ungkap Toto Daryanto pilu, melansir Tribun Jakarta.

Padahal diketahui jika Toto Daryanto memiliki lima orang anak.

Malang, kelima anaknya tersebut justru menolak merawat ayahnya yang sudah lansia dalam kondisi sakit.

Baca juga: Nasib Ayah yang Dibuang ke Tempat Sampah dan Dipindah ke Panti Jompo: Anaknya Badannya Besar-besar

Anak pertama Toto Daryanto, Angga, kemudian memberikan klarifikasi.

"Bukan menolak sebenarnya, untuk sementara ini belum sanggup karena belum stabil," ungkap Angga.

"Secara ekonomi sedang terlilit utang," lanjutnya.

Anak-anak Toto Daryanto mengungkapkan bahwa mereka enggan menerima sang ayah lantaran telah meninggalkan sang ibu demi istri baru.

Sementara saat kondisi sang ayah berada di titik terendahnya, Toto Daryanto justru kembali pulang ke rumah istri pertama dan anak-anaknya.

"Karena sakit, pada marah kan, tiap pulang kayak begitu (sakit)," jelas Angga.

Angga kemudian membeberkan pembelaannya untuk adik kedua dan ketiganya yang sudah membuang Toto Daryanto.

"Dia posisinya tertekan juga, karena ibu saya juga lagi gejaka struk," ucap Angga.

"Adik-adiknya sekolah, dibawa ke tempat saya, saya enggak ada. Mungkin dia bingung dan tertekan juga," imbuhnya.

Sekitar sebulan yang lalu, lansia yang sudah keriput kulitnya ini didapati luntang-lantung di pinggir jalan.

Kondisinya yang memprihatinkan pun membuat aparat kepolisian membawanya ke Dinas Sosial Tangsel.

Pihak Dinas Sosial Tangsel pun menerimanya dan mencarikan alamat tinggal untuk diserahkan kepada keluarganya.

Ternyata bapak tersebut tinggal di sebuah kompleks mewah di bilangan Kota Tangerang.

Baca juga: Akhir Perkara Anak Buang Ayahnya ke Tempat Sampah, Serahkan ke Panti Jompo, Warga sempat Ultimatum

Setelah dikembalikan, si ayah malah ditelantarkan lagi oleh anaknya.

Bahkan di pos satpam kompleks mewah tempat tinggalnya, dibuat tulisan 'dilarang masuk' bagi ayahnya.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tangsel, Nazmudin, saat menghadiri acara seminar parenting yang diadakan Griya Yatim Dhuafa di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, Setu, Tangsel, Sabtu (9/9/2023).

Nazmudin menceritakan kala petugas Dinas Sosial Tangsel mengembalikan sang ayah kepada anaknya.

Justru penolakan, bahkan pengusiran yang terjadi.

"Sampai itu dibikin tulisan begitu, jika ada orang ini jangan dikasih akses masuk. Di depan sekuriti ditulis, kalau ada bapak ini, mohon tidak diterima."

"Sempat diterima katanya, dibuang lagi. Muncul lagi tulisannya. Jadi si bapak itu dikeluarin lagi," lanjut Nazmudin menjelaskan.

Kini nasib ayah malang tersebut dirawat di Dinas Sosial DKI Jakarta. 

Sebab berdasarkan pemeriksaan, ia ber-KTP ibu kota.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini