Berita Jatim

Pulang Kerja, Dua Wanita di Malang Dilecehkan Sekelompok Pemuda Asing: Mau Membeli Saya

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screenshot rekaman video amatir yang memperlihatkan sekelompok pemuda tidak dikenal melakukan intimidasi kepada wanita di Malang

Laporan wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Seorang perempuan berinisial ZVP (27) bersama temannya, menjadi korban cat calling atau dilecehkan, dan intimidasi oleh sekelompok pemuda tak dikenal.

Diketahui, peristiwa di Kota Malang itu terjadi pada Senin (11/9/2023) sekitar pukul 03.30 WIB.

Saat dikonfirmasi, ZVP mengatakan, kejadian itu berawal ketika dirinya berjalan kaki bersama temannya hingga di depan sebuah laboratorium kesehatan yang berada di Jalan Tangkuban Perahu.

Keduanya hendak pulang kerja, dengan mengambil sepeda motor di parkiran.

Di sana, keduanya bertemu dengan tiga pria dengan satu sepeda motor dalam kondisi berhenti.

Para pria tersebut bersiul sebanyak tiga kali.

Baca juga: Sosok Syifa Hadju, Artis Cantik yang Jadi Korban Pelecehan Bapak-Bapak, Reaksi Angga Yunanda Gentle

"Kemudian, saya sama teman tanya, 'kenapa mas ?' dijawab 'bakso tutup', terus dia siul-siul sama siapa kalau seperti itu, jadi saya tanya," jelasnya kepada TribunJatim.com, Selasa (12/9/2023).

Setelah mengambil sepeda motor dan dalam perjalanan pulang, tidak disangka sekelompok pemuda itu membuntuti kedua wanita tersebut.

"Setelah ambil sepeda motor dan keluar dari parkiran, ternyata mereka yang bersiul itu memanggil teman-temannya. Ada sekitar 6 sampai 10 orang, yang aku tahu mereka masing-masing berboncengan bertiga naik dua sepeda motor," jujurnya.

Kedua wanita itu kemudian memutuskan untuk berhenti di depan sebuah minimarket yang berada di Jalan Kawi. Mereka pun terlibat cekcok dengan sekelompok pemuda tersebut hingga terjadi intimidasi.

"Salah satu pelaku menendang motor saya, sambil mengeluarkan kata-kata kasar. Katanya, mau membeli saya," tambahnya.

Setelah itu, sekelompok pemuda tersebut meninggalkan lokasi. Lalu, korban bersama dengan temannya melanjutkan perjalanan pulang ke arah Kecamatan Sukun.

Kejadian pertikaian itu sempat direkam oleh video amatir oleh pegawai mini market, dan videonya viral di berbagai media sosial.

ZVP mengaku, tidak mengenal sama sekali dengan para pelaku tersebut.

"Tidak pernah ketemu dan bukan tamu di kerjaanku. Kalau mereka kustomer, pasti aku tahu karena aku bagian resepsionis," ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, akan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Dan ia memperkirakan, para pelaku berusia diatas 20 tahun.

Atas kejadian tersebut, korban mengalami trauma dan merasa ketakutan. Dan ia berharap dengan kejadian itu diposting di media sosial, bisa memberikan efek jera terhadap pelaku.

"Tentunya, jelas trauma. Karena tidak pernah mengalami kejadian seperti ini," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolsek Klojen, Kompol Syabain Rahmat Kusriyanto menuturkan, akan mengecek apakah korban sudah membuat laporan atau tidak.

"Kami cek dulu. Apabila sudah membuat laporan, tentu kami akan segera menindaklanjuti," tandasnya.

Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.


Viral di media sosial, cerita warganet membagikan pengalaman temannya menjadi korban pelecehan seksual bermodus minta tolong membantu mendorong motor di dekat salah satu SPBU kawasan Kecamatan Sukolilo, Surabaya, beberapa waktu lalu.

Cerita tersebut diunggah oleh akun Instagram (IG) @surabayakabarmetro pada Senin (20/3/2023), dalam sebuah tampilan tangkapan layar (capture) jejak percakapan dari salah satu akun IG warganet yang berkomunikasi dengan akun berjumlah pengikut 68 ribu orang tersebut.

Cerita tersebut, bersumber dari pesan langsung atau direct message (DM) yang dikirim ke akun tersebut, oleh salah satu akun IG yang diduga kuat sengaja dirahasiakan guna menjaga privasi pihak si pencerita ataupun korban.

Si pencerita dalam unggahan akun tersebut mengungkapkan, dirinya memperoleh cerita pengalaman tak menyenangkan dari salah seorang teman perempuannya yang menjadi korban aksi pelecehan seksual, pada Jumat (17/3/2023) sore.

Pengalaman tersebut baru diceritakan oleh si korban tiga hari kemudian, karena peristiwa pelecehan seksual yang dialaminya itu, begitu memicu dampak traumatis yang memukul benak psikis korban.

"Halo min boleh bantu share pelaku pelecehan seksual nggak? Ini temen saya kena pelecehan seksual kejadianya udah 3 hari yang lalu dan anaknya baru mau ngomong," tulis akun si pencerita melalui DM ke akun IG @surabayakabarmetro, yang dilihat TribunJatim.com, Rabu (22/3/2023) .

Kronologinya, si korban pada sore hari itu, baru saja makan di sebuah depot olahan bakso di kawasan Nginden.

Lalu, si korban didatangi oleh seorang laki-laki tak dikenal yang meminta bantuan untuk mendorong atau menyetut motor ke sebuah SPBU terdekat, karena kehabisan bensin.

Setelah dibantu mendorong menggunakan satu kaki. Anehnya, si pria tersebut bukannya bergegas mengisikan tangki bensin motornya yang habis ke SPBU tersebut.

Namun, malah berlagak ganjen, dengan membuntuti si korban yang berlalu pergi untuk kembali ke kosannya.

Tak berhenti di situ. Si pencerita melanjutkan, keganjenan si pria aneh nan misterius tersebut berlanjut dengan tetap memaksa meminta akun IG dari si korban.

"Kronologinya gini. Pas hari jumat atau kamis sore anaknya habis makan dari bakso Daerah
Nginden. Nah itu dimintai tolong anak laki-laki di suruh step motornya sampe ke pom," jelasnya.

Dan, momen yang membuat korban traumatis terjadi. Yakni, saat si pria tersebut berupaya meminta akun IG dengan mendekat ke tubuh korban, tangannya meraba-raba bagian sensitif pada tubuh korban sisi bagian bawah sisi belakang.

Mungkin lantaran terdesak dan takut. Si korban lantas menuruti permintaan si pria misterius tersebut, dengan memberikan alamat akun IG. Setelah permintaan tersebut dituruti, si pria tersebut pergi.

"Habis itu anaknya minta id IG sama tangannya raba-raba bokong. Temanku takut dikasih IG-nya 1 di DM us anaknya pergi," pungkasnya.

Sementara itu, akun IG tersebut memberikan penjelasan dalam narasi unggahannya, bahwa masyarakat perlu mewaspadai kejahatan seksual yang kerap mengintai selama di jalanan.

Dalam kasus yang diungkap dari pencerita melalui DM tersebut, korbannya seorang wanita. Kejadiannya di kawasan Nginden, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.

Dan dianjurkan mencari teman selama bepergian ke suatu tempat. Manakala dirasa khawatir dengan adanya kejadian serupa.

"Gawe arek2 wedok, tapi lanang yo perlu waspada pisan. Tapi nang kejadian iki korban e wedok. Ati2 ojok sampek ngalami kejadian koyok ngene rek. Iki kejadian nang Nginden. Sebaike nek metu mending golek konco," tulis narasi @surabayakabarmetro.

(Buat anak perempuan, tapi laki-laki juga perlu waspada juga. Namun kejadian ini korbannya adalah perempuan. Hati-hati jangan sampai mengalami kejadian seperti ini. Ini kejadian di Nginden. Sebaiknya kalau mau keluar rumah mending mencari teman)

Beberapa warganet merespon konten unggahan tersebut dengan demikian beragam. Ada yang menginginkan si korban mengungkap akun IG si pria pelaku pelecehan seksual yang sempat mengikuti (follow) akun IG si korban.

"Spill ig ne lah," tulis akun @kristanto_beny

Kemudian, ada yang memberikan tinjauan terhadap dampak aksi tak senonoh si pelaku. Bahwa, akibat peristiwa tersebut, akan membuat masyarakat secara tidak sadar antipati terhadap setiap orang di jalanan yang bakal meminta bantuan.

Apalagi jikalau memang orang tersebut, benar-benar membutuhkan pertolongan, dan bukannya akal-akalan ataupun modus melancarkan kejahatan.

"Ngene iki ngerusak tok, mne mne pas onok wong butuh bantuan opo gak trauma ta, padahal niat e apik," tulis akun @o_sasss.

(Begini ini merusak sekali. Besok besok kalau ada orang butuh bantuan, apa tidak bakal trauma. Padahal niatnya bagus).

Bahkan, ada warganet yang membagikan pengalaman yang nyaris serupa. Namun, berhasil menghindarinya, karena telah menyadari betapa mencurigakannya kehadiran orang tak dikenal tersebut saat mendekati dirinya.

"Klo q hari Jum'at tuh. Ada yang nanya2 gt d dpn indomart trs tnya arah pulang ku. Ku kira mau nyopet ato apa. Lgsg aja ku gas spd smpe ngebut. Masuk gang dn alhamdulillah g bsa ngikuti," tulis akun IG @nunikmila.

(Kalau aku hari jumat. Ada yang bertanya-tanya gitu di depan minimarket, terus menanyai arah pulangku. Aku kira mau mencopet atau apa. Langsung saja saya gas motor ngebut. Masuk gang dan alhamdulillah tidak bisa ikuti)

Sementara itu, Kapolsek Sukolilo Polrestabes Surabaya Kompol M Soleh mengatakan, pihaknya belum mendapati adanya pihak korban yang melaporkan insiden dugaan kekerasan seksual tersebut.

Namun, pihaknya tetap akan menyelidiki informasi yang berkelebatan di medsos tersebut, termasuk meningkatkan patroli keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya.

"Belum ada laporan soal itu, ke kami. Mohon waktu kami masih pelajari dulu, hal tersebut," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (23/3/2023).

Hal senada juga disampaikan oleh Kasubnit PPA Polrestabes Surabaya Iptu Tri Wulandari bahwa bahwa pihaknya belum mendapati adanya laporan terkait informasi yang beredar di medsos tersebut.

Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat terutama kaum hawa untuk senantiasa mewaspadai adanya potensi aksi kekerasan seksual yang acap mengintai selama di jalanan.

"Kami menghimbau agar masyarakat, terutama kaum hawa, untuk senantiasa waspada dengan kejahatan seksual yang berpotensi mengintai selama berada di jalanan, apalagi dalam keadaan sendirian dan situasi malam hari," jelasnya.

Kemudian, bagi masyarakat yang telah menjadi korban aksi kekerasan seksual semacam itu, dapat segera melapor ke markas kepolisian terdekat, ataupun layanan pengaduan dan laporan yang terdapat di Mapolrestabes Surabaya atau Mapolda Jatim.

"Kemudian, bagi para korban tindakan kekerasan seksual dapat melaporkan setiap tindakan yang dialaminya itu ke markas kepolisian setempat, atau ke unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya atau ke Subdit IV Renakta Polda Jatim," pungkasnya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini