Berita Viral

Penyesalan Pria Main Gila dengan Ibu Kos, Terdiam Lihat Hasil Tes Kesehatan, Berakhir Ajukan Gugatan

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO ILUSTRASI: Penyesalan Pria Main Gila dengan Ibu Kos, Terdiam Lihat Hasil Tes Kesehatan, Berakhir Ajukan Gugatan

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria menyesal main gila dengan ibu kosnya.

Pria itu berakhir mengajukan gugatan dan meminta ganti rugi kepada ibu kosnya setelah melihat hasil tes kesehatan.

Namun, gugatan itu tak dikabulkan.

Peristiwa ini terjadi di China.

Dilansir Eva.vn pada 16 September 2023, Xiao Wang (26) meninggalkan kampung halamannya untuk tinggal dan bekerja di Shenyang, Liaoning, China.

Dia kemudian membaca informasi sewa rumah seorang wanita bernama Yu.

Sadar bahwa ukuran rumahnya cocok dan harganya sesuai dengan anggarannya, Wang pun datang melihatnya langsung.

Setelah memutuskan untuk menyewa, dia mengemasi barang-barangnya dan segera menerima dukungan Yu.

Meskipun Yu 7 tahun lebih tua dari Wang, keduanya menjadi dekat satu sama lain.

Baca juga: Wanita Kirim Santet Istri Baru Eks Suami, Dulu Dicerai karena Selingkuh, Ustaz: Mendadak di Kuburan

Tidak dapat mengatasi pesona wanita yang lebih tua, Xiao Wang pergi tidur dengan wanita pemilik rumah, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle.

Dalam 4 hari, mereka berhubungan badan sebanyak 3 kali tanpa menggunakan alat pengaman apapun.

Beberapa waktu kemudian, pria tersebut menemukan tanda-tanda aneh di area pribadinya.

Melalui pemeriksaan di rumah sakit, Wang didiagnosis dokter positif mengidap virus HPV penyebab kutil kelamin.

Pemuda itu mengira Yu-lah yang menularkannya.

Baca juga: 3 Bulan Dibohongi, Istri Baru Tahu Suami Nikah 5 Kali, Selingkuh dengan Adik Ipar & Tinggalkan Utang

Setelah menerima hasil dokter, Wang tertegun karena tidak menyangka wanita pemilik rumah tersebut bisa tertular virus Human Papillomavirus (HPV).

Saat berhubungan badan, Wang tidak mendeteksi sesuatu yang aneh pada tubuh Yu. 

Mengalami kecemasan dan rasa tidak aman akibat infeksi HPV, Wang mengajukan gugatan terhadap perempuan pemilik rumah tersebut.

Dalam permohonannya, pria berusia 26 tahun tersebut menuntut kompensasi sebesar 30.000 yuan (lebih dari Rp63 juta) karena Yu telah mempengaruhi tubuh dan pikirannya.

Perempuan pemilik rumah membela bahwa Wang-lah yang secara proaktif meminta berhubungan badan ketika dia melihatnya sendirian.

“Sebelumnya, saya tidak pernah mengidap penyakit menular seksual.

Saat saya pergi ke dokter untuk mempersiapkan kehamilan, dokter memberi tahu saya bahwa saya menderita peradangan ginekologi,” kata Yu.

Dia meresepkan obat sendiri untuk mengobati peradangan ginekologi dan sembuh.

Usai berhubungan badan dengan Wang, wanita ini sempat dites namun hasil penyakit menular seksualnya semuanya negatif.

"Wang positif HPV tidak ada hubungannya dengan saya. Penularan HPV tidak hanya melalui hubungan seksual," bantahnya.

Baca juga: Kisah Istri Tembak Adik yang Selingkuh dengan Suaminya, Kesabaran Habis karena Perintah Tak Digubris

Pengadilan menyatakan bahwa penggugat dan tergugat sama-sama berusia di atas 18 tahun, mempunyai kesadaran penuh dan berhak memutuskan hubungan seksual , serta dapat mengetahui akibat dari berhubungan badan tanpa menggunakan kondom.

Namun, Wang tidak menggunakan tindakan pengamanan.

Tidak ada hubungan paksa antara kedua orang tersebut dalam kasus ini, sehingga tidak cukup dasar untuk meyakini bahwa perempuan pemilik rumah adalah penyebabnya.

Oleh karena itu, tidak ada dasar untuk menyelesaikan klaim kompensasi Wang.

Pengadilan menolak petisi Wang dan mengakhiri persidangan.

Baca juga: Nasib Istri Aktor Tampan Duduk di Kursi Roda, Kecelakaan Usai Bongkar Suami Selingkuh, Sembuhkan

HPV adalah virus yang menyebabkan papiloma pada manusia.

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau berbagi benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi virus.

Virus akan masuk ke dalam tubuh orang sehat melalui luka terbuka.

Jika tidak diobati, virus HPV dapat menyebabkan kanker penis, vagina, dan leher rahim.

Melansir dari laman alodokter.com, virus HPV hidup dalam sel permukaan kulit yang masuk melalui luka di kulit.

Ilustrasi - kanker serviks atau kanker leher rahim adalah kanker yang sebagian besar disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). (Thinkstockphotos)

Penyebaran infeksi HPV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita.

Sebagian besar virus HPV menimbulkan kutil di kulit, sedangkan sebagian lainnya dapat memasuki tubuh melalui hubungan seksual.

Ibu hamil juga bisa menularkan virus ini pada bayinya saat persalinan.

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus HPV, yaitu:

  • Sering berganti pasangan seksual
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
  • Memiliki luka terbuka di kulit
  • Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia
  • Berhubungan seksual secara anal (melalui dubur)

Baca juga: Akhir Kasus Istri Selingkuh Digerebek Cuma Pakai Kain Sarung, Berakhir Damai, Suami Batal Polisikan

Gejala HPV

Infeksi virus HPV sering kali tidak menimbulkan gejala.

Namun, pada beberapa kasus, virus ini dapat bertahan hingga menimbulkan gejala berupa tumbuhnya kutil di permukaan kulit, seperti di lengan, tungkai, wajah, dan kelamin.

Berikut ini adalah ciri-ciri kutil di kulit sesuai dengan area tumbuhnya:

  • Kutil di bahu, lengan, dan jari tangan
  • Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar dan dapat terasa sakit serta rentan mengalami perdarahan.
  • Kutil di telapak kaki (plantar warts)
  • Kutil di telapak kaki berbentuk bejolan keras dan terasa kasar sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.
  • Kutil di daerah wajah
  • Kutil di wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, kutil di wajah lebih sering muncul di daerah rahang bawah.
  • Kutil kelamin
  • Kutil kelamin berbentuk seperti kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin wanita atau laki-laki. Selain di kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.

Baca juga: Vaksin HPV Bisa Disuntikkan Sejak Usia 9 Tahun, Yuk Kenali Lebih Jauh Manfaat dan Efek Sampingnya

Pencegahan Infeksi HPV

Langkah utama untuk mencegah infeksi HPV adalah melakukan vaksinasi HPV.

Vaksin HPV menjadi salah satu vaksin wajib dalam program imunisasi nasional, untuk mencegah infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks.

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan, berikut ini adalah anjuran pemberian vaksin HPV:

  • Anak perempuan usia di bawah 9–13 tahun dianjurkan untuk menjalani dua kali vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan
  • Perempuan usia di atas 13–45 tahun disarankan untuk menjalani tiga kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga
  • Perlu diketahui, pemberian vaksin ini digratiskan khusus bagi anak perempuan usia 9–13 tahun. Pemberian vaksin dilakukan tiap bulan Agustus melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
  • Tidak hanya pada wanita, vaksinasi juga perlu dilakukan pada pria untuk mencegah penyebaran HPV. Pria dan wanita usia 27–45 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV juga dapat melakukan vaksinasi yang berjenis 9-valen.

Di samping vaksinasi, terdapat sejumlah langkah pencegahan yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, agar jika ada infeksi HPV bisa cepat terdeteksi dan segera ditangani
  • Tidak menyentuh kutil secara langsung dan segera mencuci tangan jika tidak sengaja menyentuhnya
  • Melakukan hubungan seksual yang aman, antara lain dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan selalu menggunakan kondom
  • Memakai alas kaki ketika beraktivitas di luar rumah agar tidak tertular infeksi HPV di tempat umum

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini