TRIBUNJATIM.COM - Pada Oktober 2023, ada fenomena astronomis yang paling ditunggu.
Yakni gerhana matahari cincin.
Adapun fenomena ini menjadi gerhana matahari terakhir di 2023.
Dikutip dari Kompas.com, gerhana Matahari terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari berada di satu garis sejajar.
Kemudian, bayangan Bulan akan jatuh di Bumi, sehingga menutupi penampakan Matahari.
Disebut gerhana total jika bayangan Bulan menutupi Matahari dengan sempurna.
Baca juga: Capai 38 Derajat, Penyebab Suhu Panas Memuncak pada Oktober 2023 karena Zenit? ini Penjelasan BMKG
Namun, saat Bulan berada di titik terjauh dari Bumi, bayangannya tidak mampu menutupi seluruh Matahari.
Lantaran ukuran Bulan masih terlihat lebih kecil jika dilihat dari Bumi itulah, cahaya Matahari akan terlihat menyerupai cincin.
Lantas, apakah gerhana Matahari cincin pada Oktober 2023 bisa diamati di Indonesia?
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana Matahari Cincin tidak dapat disaksikan di Indonesia.
"Gerhana matahari cincin di benua Amerika pada 14 Oktober 2023," ujarnya, ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (5/10/2023).
Senada, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, gerhana Matahari cincin akan terjadi pada 14-15 Oktober 2023 waktu Indonesia.
Sayangnya, masyarakat Indonesia tidak dapat menikmati pemandangan gerhana Matahari terakhir pada tahun ini.
"Tidak akan terlihat. Bukan melintas," kata dia, saat dihubungi secara terpisah, Kamis.
Menurut Marufin, wilayah gerhana Matahari cincin pada Oktober ini hanya meliputi sebagian besar benua Amerika dan sebagian kecil Afrika.