TRIBUNJATIM.COM - Kematian seorang guru SD di Tiongkok kini menjadi sorotan publik.
Seorang guru SD bernama Nona Lu jatuh dari gedung lantai 6 dan meninggal secara tragis, padahal usianya baru 23 tahun.
Situs web docnhanh melaporkan, pada pagi hari tanggal 31 Oktober, seseorang memposting artikel tentang kisah memilukan dari Nona Lu, seorang wali kelas di sebuah SD.
Dikutip dari Sanook, Sabtu (4/11/2023) via TribunTrends, kakak perempuan Nona Lu sangat terpukul.
Disebutkannya pada tanggal 22 Oktober, adik perempuannya masih meninggalkan rumah untuk kembali ke sekolah seperti biasa.
Namun pada tanggal 27 Oktober, dia tiba-tiba menerima kabar bahwa adik perempuannya telah melompat dan meninggal dari sebuah gedung.
“Adikku selalu menjadi orang yang ceria dan optimis. Ketika dia meninggalkan rumah dan kembali dari sekolah pada tanggal 22 Oktober, suasana hatinya masih sangat baik. Saya tidak tahu apa yang terjadi di sekolah lima hari kemudian,” kenangnya.
Diketahui, Nona Lu baru lulus pada tahun 2022, dan pada Agustus 2023, remaja putri tersebut lulus ujian menjadi wali kelas di sebuah sekolah.
Baca juga: Pesan Menyayat Hati Santri yang Tewas di Toilet, Minta Maaf Tak Bahagiakan Mama: Saya Pergi Dulu Ya
Tanpa diduga, hanya dua bulan kemudian, Lu melompat dari lantai enam, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia muda.
Kakak perempuan Lu juga mengatakan hal yang sama Adik perempuannya mempunyai banyak mimpi, bersiap membeli mobil, menabung untuk jalan-jalan..
“Saya tidak percaya mudah bagi adik saya” untuk memutuskan mengakhiri hidupnya hanya karena masalah kecil," ucapnya.
Setelah Lu melompat dari gedung Kakak perempuannya menemukan catatan bunuh diri di ponsel Lu, yang ditulis pada pukul 23.44 tanggal 26 Oktober, beberapa jam sebelum guru muda tersebut memutuskan untuk bunuh diri.
Baca juga: Pesan Menyayat Dona Mantan TKW Sebelum Meninggal, Sudah Tak Berharap karena Lemas, Suami Masih Cinta
Lu di antaranya menulis, “Saya tidak tahan lagi”, “Rasanya seperti saya tidak bisa bernapas”, “Seperti berada di dalam sangkar” dan “Setiap hari kami harus bekerja hingga nafas terakhir”…
Secara khusus, surat tersebut memuat paragraf berikut, “Saya tidak pernah menyangka menjadi guru sekolah dasar akan sesulit ini.
Saya sangat ingin mengajar murid-murid saya dengan baik, baik kegiatan kerja maupun sekolah.
Dan ujian kepemimpinan menjadikan kami lulusan baru yang menjadi guru kelas tanpa pengalaman.
Terasa seperti di dalam sangkar Kandang ini semakin mengecil.
Setiap hari kami harus bekerja sampai nafas terakhir.”
Kakak perempuan Lu berkata, “Adik perempuan saya biasanya adalah orang yang bahagia dan optimis, namun selama dua bulan dia bekerja di sekolah, ia menghadapi hal-hal negatif setiap hari, ia selalu ingin menjadi seorang guru. dan mementingkan pengajaran sejak pertama kali mendaftar ke universitas. Setelah lulus, ia resmi menjadi guru. Mimpinya baru saja dimulai Dan kemudian sesuatu terjadi.”
Kakak perempuannya juga menambahkan, segera setelah dia mulai bekerja, Lu ditugaskan sebagai ketua kelas.
Saat berbincang satu sama lain, guru perempuan kerap mengeluh bahwa selain mengajar, mereka juga mendapat pengawasan ketat dari atasannya.
Termasuk menyiapkan dokumen untuk sekolah dan kegiatan lainnya, seperti ekstrakurikuler.
Baca juga: Pesan Menyayat Mahasiswi sebelum Tewas karena Gagal Wisuda, Undang Teman Melayat Tapi Ditertawakan
“Sejak berangkat kerja Adikku jarang libur di akhir pekan, jadi tidur subuh sudah menjadi rutinitas sehari-hari.
Selain mempersiapkan pelajaran Dia juga diwajibkan bekerja lembur dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lainnya di sekolah.”
Salah satu kisah yang paling mengingatkannya adalah suatu hari, meski langit gelap, adik perempuannya tetap harus bersekolah untuk menghitung buah delima.
Karena sekolah sudah menyelenggarakannya "Festival Delima" keesokan harinya Guru harus kembali ke sekolah untuk menghitung jumlah rubi"
“Bukankah tugas seorang guru adalah mengajar orang? Mempersiapkan pelajaran dan menghadiri kelas setiap hari memang melelahkan. Dan mengapa kita harus menugaskan pekerjaan kepada guru yang tidak berhubungan dengan pengajaran?” Sang kakak mengungkapkan rasa frustrasinya.
Baca juga: Kado Menyayat Mahasiswi Unnes untuk Ibu, Ditaruh Kos sebelum Tewas di Mal Paragon, Maaf Buat Sedih
Belakangan, orang dalam mengungkapkan hal tersebut kepada kakak perempuan Lu hari itu sebelum dia bunuh diri.
Guru muda itu dikritik oleh Kepala Sekolah.
“Keluarga ingin memeriksa CCTV. Tapi pihak sekolah tidak mengizinkanku. Kami hanya ingin tahu apa yang terjadi padanya saat dia masih di sekolah.”
Kakak perempuannya mengatakan bahwa dia dan orang tuanya telah menghubungi pihak sekolah beberapa kali.
Namun tidak ada jawaban jelas yang diterima, bahkan akun WeChat Lu telah dihapus dari grup yang berhubungan dengan tugas sekolah.
Menurut Beijing News, pejabat dari Departemen Pendidikan dan Olahraga Distrik Guancheng mengatakan bahwa departemen terkait kini telah datang untuk menyelidiki masalah ini.
Di Indonesia, seorang pria yang berprofesi sebagai guru berinisial SS (36) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Kampung Pasirandu, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Korban ditemukan oleh orangtuanya yang datang ke rumah korban pada Sabtu (21/10/2023) lalu.
"Rumah korban tidak jauh dari rumah (orangtuanya), lalu ketika orangtua korban membuka pintu depan rumah, korban sudah dalam posisi gantung diri di pintu kamar," kata Kapolsek Serang Baru AKP Josman Harianja saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Selasa (24/10/2023).
Kemudian orangtua korban memberitahu kepada tetangga dan setelahnya melaporkan kejadian itu ke polisi.
Josman mengatakan, pihaknya langsung menuju lokasi dan melakukan identifikasi bersama Polres Metro Bekasi.
"Kami cek dan identifikasi, tidak ditemukan tanda kekerasan (luka-luka) terhadap tubuh korban," tuturnya.
Baca juga: Fakta di Balik Aksi Bunuh Diri Massal Mahasiswa STIKES, Polisi Turun Selidiki: Tidak Benar
Polisi mengamankan barang bukti di lokasi kejadian.
Di antaranya ada satu ponsel, tripod hitam, seutas tali tambang warna hijau, ember cat tembok yang digunakan korban untuk pijakan kaki, dan dua bungkus rokok kosong.
Josman mengatakan, dari keterangan keluarga, SS tidak memiliki atau terlilit utang yang menjadi motif korban nekat bunuh diri.
Dugaan sementara, korban bunuh diri karena adanya permasalahan keluarga.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/