Berita Viral

Ketahuan Bohong, Warung yang Getok Harga di Puncak Beda dari Perjanjian, Alasan: Nongkrong Lama

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral warung yang getok harga ke wisatawan di Puncak Bogor, kini ketahuan bohongnya

TRIBUNJATIM.COM - Harga asli warung di Puncak, Bogor karena getok harga terkuak.

Hingga akhirnya kebohongan pemilik warung terkuak.

Pemilik warung itu ternyata juga melanggar kesepakatan dari harga yang sudah ada.

Bahkan, harga teh manis yang dijual di warung tersebut seharga Rp 45 ribu untuk tiga gelas.

Harga itu jauh dari harga yang sudah disepakati.

Baca juga: Alasan Pemilik Warung di Puncak Bogor Jual Teh Harga Rp45 Ribu, Diwajarkan Ketua Paguyuban, ‘Normal’

Harga teh manis yang dijual Rp 45 untuk tiga gelas itu sangat jauh dari harga yang telah disepakati.

Begitu juga dengan harga kopi, mie rebus telur hingga bandrek yang dipesan wisatawan.

Diketahui pada 4 Juni 2021 sudah dibuat kesepakatan daftar harga makanan dan minuman yang dijual di warung Puncak Bogor.

Bahkan dalam kesepakatan itu, pemilik warung juga harus mencantumkan harga makanan dan minuman di warung tersebut.

Hal itu agar pembeli bisa melihat dengan jelas berapa harga yang dijajakan di warung tersebut.

Hal itu terdapat pada point ketiga dalam kesepakatan tersebut.

Baca juga: Nasib Akhir Jukir di Puncak Bogor yang Getok Tarif Parkir untuk Pengunjung, Polisi Turun Tangan

"Daftar harga makanan-minuman yang dijual di warung atau kedai wajib tercantum, mudah dilihat dan dibaca oleh calon pembeli baik pada standing banner atau menempel pada dinding warung/kedai," bunyi kesepakatan tersebut.

Tertulis pula bahwa kesepakatan itu berlaku mulai 7 Juni 2021.

Kesepakatan itu juga ditandatangi oleh para pemilik warung.

Rupanya struk harga makanan dan minuman yang viral di TikTok itu jauh dari kesepakatan yang telah dibuat.

Pada struk tertulis bahwa harga teh manis panas Rp 45 ribu untuk tiga gelas.

Itu artinya harga segelah teh manis yakni Rp 15 ribu.

Bon warung yang getok harga di Puncak Bogor dan harga asli yang disepakati (tangkapan layar)

Padahal pada kesekapatakan itu, untuk teh manis harusnya dijual Rp 6.000 - 8.000 per gelas.

Untuk bandrek dan kopi hitam disepakati harga sama yakni Rp 6.000 - 8.000 per gelas.

Kemudian untuk harga mi rebus telur disepakati harganya Rp 13.000 - Rp 15.000 per porsi.

Sementara pada struk yang dibagikan akun mamakkembarkw, harganya hampir mencapai dua kali lipat.

Beralasan getok harga karena pengunjung nongkrongnya lama, penjaga warung rupanya tak jujur.

Kepada polisi, ia mengatakan kalau harga kopi normalnya Rp 12 ribu, padahal harga yang sudah disepakati Rp 8.000.

"Kopi normal Rp 12.000 kalau nongkrong lama jadi Rp 15.000," kata penjaga warung dikutip dari Instagram Radar Bogor, Rabu (15/11/2023).

Kemudian untuk indomie telur, ia pun membanderol harga Rp 20 ribu.

"Kalau nongkrongnya lama tetep Rp 20 ribu, enggak jadi Rp 25 ribu," jelasnya.

Padahal harga tertinggi yang sudah disepakati para pedagang yakni Rp 15.000 per porsi.

Berikut ini rinciannya :

2 kopi hitam Rp 30.000

4 kopi good day Rp 60.000

3 teh panas manis Rp 45.000

1 bandrek Rp 20.000

1 Indomie telor kari Rp 25.000

1 Indomie ayam bawang Rp 25.000

3 jagung bakar Rp 51.000

1 sekoteng Rp 15.000

2 sukro Rp 30.000

1 Aqua Rp 10.000

Harga tertinggi yang disepakati :

kopi hitam Rp 8.000

kopi susu Rp 10.000

teh panas manis Rp 8.000

bandrek Rp 8.000

Indomie rebus telor Rp 15.000

jagung bakar Rp 12.000

Aqua Rp 10.000

Untuk harga tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Paguyuban Pedagang Puncak, Mumuh.

menurutnya, daftar harga itu sudah disepakati sejak dua tahun lalu.

"Sudah ada kesepakatan saat itu indomie harga Rp 18.000. Kopi juga sudah ada harganya semua," kata dia.

Penjaga warung Bohong

Sementara itu, pemilik akun TikTok mamakkembarkw mengungkap bahwa apa yang dikatakan penjaga warung itu bohong.

Kepada TribunnewsBogor.com, penjaga warung berinisial H (19) itu mengatakan kalau pengunjung tersebut nongkrong dari pukul 21.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB.

"Datang jam 21.00 WIB sampai jam 03.00 WIB," kata dia.

Bukan itu saja, penjaga warung juga menuding pengunjung sengaja ingin menginap.

"Bawa selimut dan bantal, warjar enggak kayak gitu," jelasnya lagi.

Hal itu pun dibantah oleh pemilik akun yang bernama Sera Fitriyana tersebut.

"Itu penjaga warung bohong banget, aku pukul 21.00 WIB masih di rumah," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu.

Bahkan menurutnya, ia berangkat dari rumahnya ke Sate Maranggi Sari Asih Cipanas pukul 23.00 WIB.

"Kelar makan di Sari Asih aja pukul 02.00 WIB," katanya lagi.

Bahkan ia juga memiliki bukti jam di foto saat ia berada di warung tersebut.

Tampak mereka menikmati makanan dan minuman pada pukul 03.22 WIB.

Terkait selimut, Sera pun mengatakan kalau yang dimaksud adalah selimut bayi.

"Wajar kalo anak bayi bawa selimut," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Berita Terkini