TRIBUNJATIM.COM - Kisah pegawai resign karena pusing banyak grup chat.
Bahkan saat mengundurkan diri, ia membutuhkan waktu tiga setengah jam untuk keluar dari grup chat kantornya.
Ini lantaran ternyata grup chat kantor lebih dari 600.
Hal ini menjadi alasan ia akhirnya berhenti kerja.
Seperti apaa kisahnya.
Kisah ini dialami oleh wanita di Nanchong, Provinsi Sichuan, China.
Baca juga: Pegawai Resign usai Dipalak Uang dan Jatah Es Krim, Padahal Baru 1 Bulan Kerja, Rekan Bingung: Takut
Kisahnya viral di media sosial.
Sebab, ia tidak tahan dengan tempatnya bekerja karena memiliki lebih dari 600 grup chat yang membuatnya super sibuk.
Hal itu membuatnya harus rajin membuka gadget saat istirahat dan bahkan setelah pulang kerja.
Pada 12 Desember, Red Star News berbicara dengan Tang Ying.
Wanita berusia 33 tahun itu telah bekerja sebagai desainer toko di sebuah perusahaan real estate selama empat tahun dan memiliki lebih dari 600 grup chat kelompok kerja.
"Selama waktu kerja yang sibuk, dulu ada lebih dari 10 grup chat yang membicarakan pekerjaan secara bersamaan.
Sampai saya harus membawa komputer untuk makan hot pot," kata Tang Ying, dikutip dari Tribun Style pada Selasa (19/12/2023).
Hal tersulit yang pernah dia temui adalah dia bertanggung jawab mendekorasi toko di 7-8 department store.
Setiap department store memiliki ratusan toko, dan kelompok dibentuk untuk setiap toko.
Kebisingan yang terus-menerus di aplikasi obrolan juga membuat Tang Ying merasa ketakutan.
Dia tidak berani mematikan teleponnya atau berhenti memeriksa grup.
Dia takut akan melewatkan hal penting jika tidak melakukan hal tersebut.
Bahkan risiko terburuknya jika dia sampai melewatkannya adalah dapat mempengaruhi pembukaan toko baru.
“Bahkan aku terus memeriksa grup saat makan hot pot atau pergi bermain," kata Tang Ying.
Tang Ying selalu membawa komputernya dan selalu memeriksa pesan grup.
Banyaknya pesan di grup masih membuat Tang Ying selalu khawatir dan membuatnya merasa tertekan.
Butuh waktu sekitar seminggu sebelum dia benar-benar keluar dari pekerjaannya.
Baca juga: Resign Kerja, Gadis Jadi ODGJ Kecanduan Belanja Online 5 Kurir Datang Tiap Hari, Ortu: Jual Sawah
Itu terjadi secara bertahap sampai ada karyawan yang menggantikan tugasnya.
Dia membutuhkan waktu dari pukul 03.00 hingga 06.30, atau tiga setengah jam, untuk keluar dari lebih dari 600 grup chat kelompok kerja.
Terkait pengunduran dirinya, itu tidak ada kaitannya dengan masalah pribadi dengan karyawan lain.
Namun karena terlalu banyaknya kelompok kerja, mau tidak mau menimbulkan tekanan.
“Saya merasa sangat santai sekarang,” kata Tang Ying tentang perasaannya setelah meninggalkan pekerjaan dan keluar dari grup.
Tang Ying sekarang sangat bebas.
Dia tidak harus dipaksa oleh kelompok kerja dan bisa makan hot pot dengan pikiran tenang dan menyenangkan.
Sementara itu di Indonesia, resign kerja, seorang gadis malah menjadi ODGJ.
Sungguh malang nasib gadis ODGJ asal Karawang, Jawa Barat ini.
Wanita yang akrab disapa Yola ini ternyata kecanduan belanja online setelah menderita depresi beberapa tahun belakangan.
Baca juga: Yola Gadis Karawang Kecanduan Belanja Online, Kurir Datang Sehari 5 Kali, Ortu sampai Jual Tanah
Diketahui pula Yola kerap kali tantrum alias ngamuk brutal saat keinginannya untuk belanja online tak dipenuhi keluarga.
Kondisi wanita muda ini pun membuat keluarga kelimpungan lantaran harus menjual harta yang tersisa untuk memenuhi keinginan anak mereka.
Seperti apakah kisah lengkapnya?
Lalu apa pula pemicu gadis tersebut mengalami depresi hingga menjadi ODGJ?
Dilansir Tribun Jatim via Grid.ID, Jumat (8/12/2023), seorang gadis bernama Yola asal Karawang kini tengah jadi sorotan.
Yola diduga mulai kecanduan belanja online setelah resign dari pekerjaannya 3 tahun lalu.
Sejak resign dari pekerjaan nya, ia juga disebut mengalami depresi hingga tak mau ngobrol dan berbicara dengan orang lain.
Video Yola ini mulai viral saat akun Youtube Pratiwi Noviyanthi menayangkan tentang kisah hidupnya yang miris.
Dalam tayangan tersebut, diketahui Yola sering mengamuk dan membanting barang-barang di dekatnya jika keinginannya belanja online tak terpenuhi.
Bahkan menurut orang tua, anaknya tersebut kerap membuat kurir datang mengantarkan pesanannya hingga lima kali dalam sehari.
Bahkan orang tua sampai mengorbankan jual sawah yang kemudian dijual untuk memenuhi permintaan Yola.
"ODGJ Yola setiap hari belanja online sehari lima kali kurir datang sampai orangtuanya harus menjual tanah untuk menuruti permintaan Yola," Pratiwi Noviyanti dalam kanal YouTube miliknya.
Melansir Tribun Jabar, Yola kini dibawa ke rumah sakit jiwa (RSJ) untuk mendapatkan perawatan.
Pasca dua minggu dirawat di RSJ, kondisi Yola dikabarkan mulai membaik.
"Dua minggu Yola di rawat di RSJ kini sudah mau diajak bicara, depresi berat setelah keluar dari kerjaannya dan kini kecanduan belanja online sehari bisa sampai lima kali," kata Pratiwi.
Dalam video tersebut tampak Pratiwi Noviyanthi sedang menjemput Yola untuk pulang dari RSJ.
Sang Youtuber kemudian menanyai bagaimana awal mula Yola mengalami depresi.
"Mbak Yola gimana kabarnya? Sudah sehat mau pulang ke rumah nanti ya," kata Pratiwi Noviyanthi saat berinteraksi dengan Yola.
"Diapain aja di rumah sakit? Disuntik? Terus diapain? Makan? Kata dokter apa? Ada omongan gak dokter bilangnya apa gitu soal kamu?" lanjutnya.
Meski Yola belum mau banyak bicara, Pratiwi Noviyanti tampak masih berusaha menggali informasi.
Ternyata selama mengalami tekanan batin, Yola tak pernah bercerita kepada kedua orang tuanya.
Ia memilih untuk diam dan tidak mau mengobrol selama tiga tahun perihal masalah yang dipendamnya.
Namun menurut Yola, ia tidak mengalami apa-apa saat itu dan saat ditanya lebih lanjut dirinya masih banyak terdiam.
"Mbak waktu kerja kemarin itu kenapa? Dibully atau ada tekanan?" tanya Pratiwi.
"Ngerasa ada tekanan nggak? Kenapa mbak bisa tiga tahun nggak ngobrol gitu, ada apa gitu? Mbak kan nggak cerita sama orangtua, nggak kenapa-napa?" lanjutnya.
Dari penggalian informasi tersebut, diketahui bahwa Yola telah lama berdiam diri di rumahnya.
Ia enggan keluar setelah mengalami depresi.
Saat dijenguk di RSJ, Yola mengaku hanya ingin pulang ke rumah untuk menemui sang ibu.
Pratiwi Noviyanti pun membeberkan bahwa orang tua Yola sampai mejual sawah milik mereka untuk membayar barang mahal dan segala keinginannya.
Bahkan kedua orang tua Yola sampai harus meminjam uang ke tetangga demi anaknya.
"Terus mbak tiga tahun nggak mau keluar rumah kenapa? Ada tekanan gak? Kenapa ketergantungan belanja barang mahal?" tanyanya lagi.
"Kamu jangan belanja online lagi jangan banyak belanja kasihan orangtua kamu, sampe jual sawah jual segala macem emang nggak kasihan" lanjutnya.
"Kasihan nenek udah tua bapak juga udah tua kasihan atuh kalau Yola minta macam-macam terus sampai minjem ke tetangga," bebernya.
Meski belum mendapatkan jawaban, YouTuber kondang tersebut tetap berusaha membantu dan menasehati Yola agar segera sembuh dan dapat berkumpul lagi dengan keluarga.
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com