Aksi Bejat Guru Ngaji Lecehkan 15 Santrinya, Dua Minggu Kabur, Bertahan Hidup di Kebun: Lihat Polisi

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menggiring Opan Sopandi (46), oknum guru ngaji yang jadi tersangka pencabulan dan persetubuhan Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Senin (25/12/2023).

TRIBUNJATIM.COM - Guru ngaji yang setubuhi muridnya sempat kabur dan bertahan hidup di kebun dekat rumahnya.

Ia sempat kabur selama dua minggu.

Ternyata, korban dari guru ngaji itu bukan hanya satu orang saja.

Melainkan belasan murid.

Baca juga: Oknum Guru Ngaji Semarang Lecehkan 17 Muridnya, Ketahuan Setelah 3 Tahun, Akui Kecanduan Video di HP

Opan Sopandi (46), oknum guru ngaji di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bertahan hidup dengan memakan umbi-umbian.

Opan merupakan ustaz cabul yang "memangsa" belasan korban.

Dia akhirnya ditangkap setelah menjadi buron dua minggu.

Selama itu, dia ternyata bersembunyi di kebun tak jauh dari rumahnya.

Bukan cuma mengonsumsi umbi-umbian, Opan juga memakan daun-daunan.

Dia diamankan polisi pada Senin (25/12/2023) dini hari.

"Jadi selama bersembunyi itu gimana caranya untuk bertahan hidup?," tanya Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, kepada tersangka saat konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Senin.

"Makan singkong, ubi, sama daun-daun dari kebun," jawab Opan Sopandi.

"Enggak minta ke warga atau pihak keluarga? Lalu selama dilakukan pencarian, kamu lihat kami dong?" tanya Kapolres.

"Enggak minta, cari makan sendiri saja di kebun. Iya, lihat," ujar Opan.

Opan sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak kepolisian mengumpulkan barang bukti dan keterangan para korban. 

Edwar menyebutkan bahwa tersangka menjanjikan para korban mendapatkan ilmu spritual bila mau meladeni nafsu bejat oknum guru ngaji tersebut.

"Para korban ini dijanjikan bisa mendapatkan ilmu. Lalu mereka diancam, bila melaporkan kepada orang lain, maka ilmu spiritual tersebut bisa hilang," kata Edwar dalam konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Senin (25/12/2023).

Edwar mengatakan, tersangka berhasil ditangkap oleh pihaknya seusai mendapatkan laporan dari warga.

"Jadi pada Senin (25/12) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB, ada warga yang melaporkan bahwa melihat pelaku. Setelah mendapatkan laporan itu, kami langsung mengerahkan tim untuk menangkap oknum guru ngaji tersebut. Selama dua pekan ini, tersangka bersembunyi di kebun tidak jauh dari rumahnya di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta," ucap Edwar.

Dia mengatakan, berdasarkan data, korban Opan sebanyak 15 orang.

Jumlah itu berpotensi bertambah lagi karena pelaku sudah beraksi selama empat tahun.

"Empat disetubuhi dan 11 dicabuli. Namun kami masih mendalami karena khawatir ada alumni dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor," katanya.

"Para korban ini dijanjikan bisa mendapatkan ilmu. Lalu mereka diancam, bila melaporkan kepada orang lain, maka ilmu spiritual tersebut bisa hilang," kata Edwar.

Edwar menyebutkan, barang bukti yang disita berupa empat pasang pakaian korban serta selimut yang diduga digunakan oleh pelaku.

"Untuk sementara pelaku dijerat Pasal 81 Ayat (1), (2), (3) dan atau Pasal 82 Ayat (1) dan (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang. Ancaman hukuman paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun serta karena tersangka merupakan tenaga pendidik, maka sepertiga dari ancaman pokok," ucap Edwar.

Oknum guru ngaji di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Opan Sopandi (46), menjanjikan korban mendapat ilmu spiritual untuk melancarkan aksinya.

Korbannya belasan orang.

Opan menjadi tersangka setelah pihak kepolisian mengumpulkan barang bukti dan keterangan para korban. 

Dia sudah diamankan setelah menjadi buron selama dua minggu.

Opan tertangkap oleh pihak kepolisian pada Senin (25/12/2023) dini hari.

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, menyebutkan bahwa tersangka menjanjikan para korban mendapatkan ilmu spritual bila mau meladeni nafsu bejat oknum guru ngaji tersebut.

"Para korban ini dijanjikan bisa mendapatkan ilmu. Lalu mereka diancam, bila melaporkan kepada orang lain, maka ilmu spiritual tersebut bisa hilang," kata Edwar dalam konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Senin (25/12/2023).

Edwar mengatakan, tersangka berhasil ditangkap oleh pihaknya seusai mendapatkan laporan dari warga.

"Jadi pada Senin (25/12) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB, ada warga yang melaporkan bahwa melihat pelaku. Setelah mendapatkan laporan itu, kami langsung mengerahkan tim untuk menangkap oknum guru ngaji tersebut. Selama dua pekan ini, tersangka bersembunyi di kebun tidak jauh dari rumahnya di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta," ucap Edwar.

Dia mengatakan, berdasarkan data, korban Opan sebanyak 15 orang. Jumlah itu berpotensi bertambah lagi karena pelaku sudah beraksi selama empat tahun.

"Empat disetubuhi dan 11 dicabuli. Namun kami masih mendalami karena khawatir ada alumni dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor," katanya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Berita Terkini