Berita Viral

Susah Payah Ngajar 16 Tahun, Bu Siti Nelangsa Ada Guru Honorer 'Siluman' Lolos PPPK: Kami Terzalimi

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susah Payah Ngajar 16 Tahun, Bu Siti Nelangsa Ada Guru Honorer 'Siluman' Lolos PPPK: Kami Terzalimi

TRIBUNJATIM.COM - Masalah seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru kembali mencuat.

Kali ini di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sosok guru honorer "siluman" membuat resah.

Guru honorer "siluman" itu juga diloloskan PPPK.

Seorang guru bernama Bu Siti membeberkannya.

Bu Siti mengabdi selama 16 tahun di satu sekolah di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, bernama Siti Faradillah.

"Beberapa teman saya, pertamanya dia ngajar di swasta. Pas mau penerimaan PPPK pada bulan Juli 2023 kemarin, mereka pindah induk mengajar disekolah negeri, tapi makhluknya tidak ada," ujar Siti kepada wartawan, Kamis (28/12/2023).

Lanjut Siti, ia mengaku jika guru honorer "siluman" itu mendapat surat penugasan dari dinas terkait.

"Itu dari mana. Sedangkan dia baru dua bulan pindah ke sekolah negeri, kok begitu mudahnya mendapatkannya," ujar Siti.

"Sedangkan kami yang sudah 16 tahun mengajar susah payah, itu yang mau saya tanyakan. Tapi rezekinya dia (guru honorer "siluman" lulus seleksi PPPK guru 2023," sambungnya, melansir dari TribunMedan.

Baca juga: SOSOK Epi, Guru Honorer yang Nangis Tak Lolos PPPK Meski Ngaku Nilainya Tinggi: Telah Dibutakan Uang

Siti pun meminta kepada Pemerintah daerah bisa mengecek hal-hal tersebut disekolah-sekolah terpencil di Langkat.

Bahkan diduga ada oknum-oknum yang memindahkan siluman-siluman tersebut ke sekolah terpencil, agar tidak terdaftar oleh pengawas.

"Jadi kami yang 16 tahun mengajar ini, kok terzholimi sekali. Itu banyak di daerah Kecamatan Salapian, silahkan cek. Dan mereka juga memindahkan dapodik serta bekerjasama dengan operator," ujar Siti.

Siti juga menambahkan, jika dirinya sewaktu ikut seleksi PPPK guru kemarin, ia mendapat nilai yang tinggi.

Namun karena adanya dugaan guru honorer siluman ini, ia pun tersingkir.

"Nilai saya juga tinggi sewaktu ujian PPPK guru kemarin, karena ada mereka-mereka, kami ini yang 16-19 tahun mengajar, merasa terzholimi dan tersingkir," ujar Siti.

Baca juga: Tangis Guru Honorer Tak Lolos PPPK Padahal Nilainya Tinggi, Nelangsa Ngajar 13 Tahun, BKPSDM: Aturan

Sedih dan mirisnya lagi, dugaan guru honorer siluman ini, akan mengusulan penempatan setelah lulus.

Dan penempatannya di daerah Siti mengajar.

"Jadi kami yang udah 16 tahun ini, otomatis tidak memegang guru mapel lagi. Jadi mau saya, tolonglah Pemerintah Kabupaten Langkat memberantas siluman-siluman ini," ujar Siti.

Sementara itu Plt Bupati Langkat, Syah Afandin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Langkat akan mengevaluasi secara internal persoalan adanya dugaan guru honorer siluman.

"Soal guru siluman, itu akan kita evaluasi secara internal. Kalau itu terkait dengan kinerja di dalam. Kita akan tanyakan itu nanti," ujar pria yang kerap disapa Ondim.

"Tadi saya sampaikan juga, agar data guru siluman itu dipersiapkan," tutupnya.

Sebelumnya, curhat guru honorer di Jambi tak lolos PPPK atau seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja juga viral di media sosial.

Padahal si guru honorer mengaku nilainya tinggi.

Apalagi ia juga sudah 13 tahun mengajar.

Videonya viral di antaranya setelah dibagikan akun X @REP0RT_ID.

Guru honorer tersebut mengikuti tes PPPK untuk penempatan di Kota Sungai Penuh, Jambi.

Salah satu videonya dibagikan oleh akun X @REP0RT_ID.

Baca juga: DPRD Jambi Jawab Nasib Akhir Guru Honorer yang Tak Lolos PPPK Padahal Nilai Tinggi: Tidak Didiamkan

Guru perempuan tersebut mempertanyakan alasan dirinya tidak lolos PPPK, padahal memiliki nilai yang tinggi.

"Aku ndak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai?" kata guru honorer tersebut.

"Sampai sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” sambungnya sambil menangis, dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.

Dengan suara bergetar, guru honorer tersebut merana karena telah 13 tahun mengabdi di dunia pendidikan.

"Masa pengabdian aku 13 tahun, dikato umur aku lah lebih 35 tahun," ungkapnya.

"Tolong kayo sampaikan apo dasar yang kayo nilai itu apo," ucapnya lagi.

Baca juga: Cara Cek Pengumuman PPPK Guru 2023, Lengkap Arti Kode P1, P2, P3, P4, P, L, L-2, TL, TH, APS, dan S

Dalam video lainnya, guru honorer itu pun bercerita bahwa dirinya telah mengorbankan banyak hal untuk bisa mengikuti tes PPPK.

"Pengabdian 13 tahun tidak diperhitungkan, nilai tinggi tidak diperhitungkan," katanya.

"Padahal berangkat Jambi ongkos dipinjam ndak samo jugo tes," imbuhnya tersedu-sedu.

Sejumlah warganet pun merasa simpati terhadap apa yang dialami oleh guru honorer tersebut dan memberikan dukungan padanya.

 

Terkait ini, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sungai Penuh, Nina Pastian mengatakan, bahwa hasil tes PPPK semua sudah sesuai aturan.

"Nanti kami siap menampung peserta yang ingin bertanya," ungkap Nina, dikutip dari TribunJambi, Minggu (24/12/2023).

"Atau kalau bisa dan lebih jelas langsung bertanya ke Kemendikbud, nanti kami fasilitasi," imbuhnya.

Nina juga menyatakan, bahwa seleksi penerimaan PPPK merupakan agenda nasional.

Hal tersebut, kata Nina, sudah berdasar aturan yang ditetapkan dan melalui sistem dari BKN dan Kemendikbud.

"Sedikit saja kami merubah angka otomatis sistem pusat tidak bisa memproses dan menolaknya termasuk juga untuk pengusulan NIP nanti kami melampirkan semua data, nilai dan bukti lain," tuturnya.

"Jika tidak sesuai otomatis NIP tidak akan keluar," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini