PBNU Copot Jabatan Ketua PWNU Jatim

Disindir Lewat Karangan Bunga, Ketua PBNU: Dulu juga Ada Pemberhentian Ketua PWNU, Tapi Tak Gaduh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karangan bunga di areal Kantor PWNU Jatim, Minggu (31/12/2023).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara perihal kemunculan sejumlah karangan bunga yang ada di depan Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Dikirim oleh sejumlah pihak yang mengatasnamakan pemerhati NU, karangan bunga tersebut berisi sindiran ke PBNU.

Pengiriman bunga tersebut, diduga terkait dengan pemberhentian Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar sebelumnya.

Ketua PBNU, KH Akh Fahrur Rozi mengungkapkan, reaksi terhadap pemberhentian KH Marzuki Mustamar seharusnya tidak berlebihan.

"Sebenarnya saya belum melihat bagaimana bentuknya (karangan bunga). Namun, menurut saya, tidak perlu lagi dibesar-besarkan," kata ulama yang akrab disapa Gus Fahrur ini, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (31/12/2023).

Apalagi menurutnya, PBNU dalam mekanisme pemberhentian tersebut hanyalah menindaklanjuti permintaan Dewan Syuriah PWNU Jatim yang dipimpin KH Anwar Manshur.

Mengingat, Rais Syuriyah memang memiliki kewenangan untuk memberhentikan Ketua Tanfidziah.

"Kalau yang memberhentikan Syuriah pada tingkatannya, itu memang punya kewenangan. PBNU hanya menanggapi usulan Syuriah," kata Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang ini.

Selain itu, pemberhentian Ketua PWNU Jatim oleh Rais Syuriah juga bukanlah yang pertama.

Baca juga: Buntut Pencopotan Kiai Marzuki, Kantor PWNU Jatim Dipenuhi Karangan Bunga Sindir PBNU

Sebelumnya, Ketua PWNU Jawa Timur periode 1999-2008 KH Ali Maschan Moesa juga diberhentikan sebelum masa baktinya berakhir.

Ali Maschan diberhentikan oleh Rais Syuriah PWNU Jatim saat itu.

Penyebabnya, Ali Maschan dianggap melanggar kontrak jam’iyah dan tidak patuh kepada syuriah terkait keterlibatan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim pada 23 Juli 2008.

Mengingat, Ali Maschan terlibat politik dengan menjadi Calon Wakil Gubenur pendamping Calon Gubernur Soenarjo di Pilkada Jatim 2008.

"Pak Ali Maschan juga diberhentikan tahun 2008. Sebab, maju (mencalonkan gubernur) dengan pak Soenarjo. Artinya, kalau yang memberhentikan Syuriah, ya boleh," kata Gus Fahrur.

Saat itu, proses pemberhentian diterima semua pihak.

Tidak ada polemik berkepanjangan hingga reaksi berlebih dari antar elit.

"Saat itu tidak gaduh," katanya.

Di struktur PBNU saat ini, juga ada Nusron Wahid yang kini menjadi Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran turut diberhentikan dari PBNU.

Karena aktif di politik, Nusron pun kini tak lagi aktif sebagai Wakil Ketua PBNU.

"Pak Nusron juga diturunkan dari Waketum menjadi pengurus lembaga, kan juga tidak ada gaduh, biasa saja. Sebab ini menjadi keputusan rapat Syuriah," kata Gus Fahrur yang juga Ketua Ikatan Gus-gus Indonesia (IGGI) ini.

"Sehingga, keputusan ini seharusnya tidak diperbesar, karena ini menjadi keputusan bersama organisasi. Sebab yang mengambil keputusan adalah Syuriah sebagai pemimpin tertinggi di tingkatan. Sedangkan Tanfidziah adalah pelaksana," katanya.

Untuk diketahui, sejumlah karangan bunga menghiasi Kantor PWNU Jatim, sebagai buntut pencopotan KH Marzuki Mustamar dari Ketua PWNU Jatim, Minggu (31/12/2023) pagi.

Mayoritas karangan bunga memuat sindiran kepada PBNU atas keputusan pencopotan Kiai Marzuki.

Sedikitnya ada delapan karangan bunga yang berjejer di samping kiri Kantor PWNU Jatim Minggu pagi.

Lokasi tepatnya berada persis di akses masuk menuju gedung dan dekat dengan tempat parkir roda dua.

Salah satu karangan bunga bertulis 'Turut Prihatin Atas Matinya Budaya Tabayun di NU Akibat Pemecatan Ketua PWNU Jatim #SavePWNUJatim'.

Karangan bunga dominan warna hijau putih itu dikirim atas nama Nahdliyin Bersatu Umat Maju.

Belum diketahui pasti kelompok pengirim tersebut.

Siswanto, salah seorang pegawai pengantar karangan bunga mengaku tidak mengetahui persis siapa nama pengirim.

"Kami hanya terima order, kemudian kirim begitu," kata Siswanto saat ditemui awak media.

Berita Terkini