Berita Surabaya

Lapisan Renyah Butter Croissant Berpadu dengan Bumbu Rendang Ayam dalam Satu Gigitan

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sajian butter croissant dipadu ayam bumbu rendang

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pastry croissant kini memiliki banyak penggemar di Indonesia.

Kehadiran pastry asal Perancis itu memiliki banyak varian rasa, bahkan ada yang dipadu dengan cita rasa Indonesia.

Salah satunya croissant rendang ayam. Pastry kroisan yang dipadu dengan ayam berbumbu rendang khas Indonesia.

Selain klasik, varian croissant sempat tenar dengan rasa yang manis. Namun berbeda ketika berada di JW Marriott Hotel Surabaya yang menghadirkan varian asin gurih rasa menu nusantara.

“Basicnya croissant kami itu termasuk yang kami highlight di SBCo, dari doughnya dimainkan ke beberapa rasa dan butternya benar-benar kaya. Kemudian timbul ide dough dikombinasi dengan rasa Indonesia. Kalau isian daging sudah banyak, saya ambil yang ayam karena pasti banyak yang suka ayam,” ungkap Executive Chef JW Marriott Hotel Surabaya Rio Abednego kepada TribunJatim, Kamis (4/1/2023).

Baca juga: Kue Tradisional Natal Khas Italia Kini Hadir di Kota Surabaya, Inilah Pannettone, Rasanya Pluffy

Adonan croissant dipadu dengan ayam dengan bumbu rendang. Untuk mengkombinasikan rasa tersebut, Chef Rio mengaku perlu mencoba dua kali hingga menemukan formula yang pas.

Rasa yang dihadirkan mempertahankan rasa buttery dari adonan croissant dengan rasa ayam rendang yang pedas, asin, gurih dalam satu gigitan.

“Saya taste terus, satu resep dipakemin ke satu orang dulu karena saya pengen konsisten. Buttery nya udah oke, ayam rendangnya tidak terlalu pedas jadi kekayaan rasanya dari butter dan bumbunya, jadi kita angkat perpaduan butter croissant dengan ayam rendang,” ungkapnya. 

Untuk membuat isian croissant, Chef Rio menjelaskan, bahwa memasak ayam melalui dua proses.

Pertama ayam diungkep dan disuwir kemudian dimasak bersamaan dengan bumbu rendang.

Proses ungkep ini disebut Chef Rio, untuk mempertahankan kualitas rasa dari daging ayam.

“Kalau diproses dari mentah, ketahanannya tidak terlalu lama. Kami sudah melalui proses riset pasti ada kendalanya misal bertahan sekian jam, kemudian ada yang dibawa ke Bali dan Jakarta butuh tahan lama,” ungkap Chef Rio.

Bumbu rendang yang dipakai adalah bumbu yang dibuat menggunakan rendang sapi. Hal ini digunakan untuk mengambil kaldu sapi yang telah diproses bumbu.

“Rendang harus ketemu kaldu sapi, kita sengaja bikin bumbu rendang lebih banyak untuk diambil juga untuk ayam,” ungkapnya.

Pemilihan rasa rendang bukan tanpa alasan.  Chef Rio menilai rendang cukup populer bagi warga Indonesia, selain itu juga telah mendapat pengakuan dunia menjadi makanan favorit dunia.

Kehadirannya yang nikmat dan gurih, telah mencuri hati banyak orang di Indonesia dan mancanegara.

“Kita memang sediakan tidak banyak, kita bikin sehari 12-20 paling banyak. Supaya bisa membuat orang penasaran juga,” ungkapnya.

Berita Terkini