TRIBUNJATIM.COM - Kasus kematian Dante, anak artis Tamara Tyasmara dan Angger Dimas hingga kini masih menjadi sorotan.
Bahkan aksi Tamara Tyasmara gigit dan cubit jenazah juga diperbincangkan hingga dipertanyakan.
Beberapa waktu lalu, Tamara Tyasmara mengaku saat melihat anaknya terbaring di IGD (Instalasi Gawat Darurat), ia langsung menggigit dan mencubit-cubit anaknya tersebut.
Ahli mikroekspresi dari Narapatih Institute, Kirdi Putra mengatakan, respons manusia itu berbeda-beda tergantung dengan faktor dalam kehidupannya.
Menurut Kirdi, respons Tamara Tyasmara saat melihat anaknya terbaring tak lagi bernapas di IGD menunjukkan ekspresi syok.
“Sangat wajar (respons demikian muncul). Jadi dia lebih besar syoknya daripada sedih karena sedih itu muncul belakangan,” ujar Kirdi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/2/2024).
Baca juga: Dendam Angger Dimas ke Yudha Arfandi, Ingatkan Hukum Tabur Tuai, Tamara Menyesal Titipkan Dante
Kirdi menjelaskan dalam teori psikologis berduka dari Dr.Kübler-Rossmembagi stages of grief ada lima tahapan.
Ikhlas dalam teori psikologis berduka ada di tahap paling akhir.
Jadi saat seseorang berduka, maka yang muncul lebih dulu ada tahap penyangkalan (denial).
Merujuk pada Tamara, respons yang dilakukannya saat melihat anaknya meninggal dunia adalah penyangkalan.
Tamara seperti tak terima anaknya meninggal hingga berusaha keras membangunkan sang anak dengan gigitan dan cubitan.
“Jadi ikhlas dalam berdua itu ada di tahap terakhir. Orang pertama kali berduka yang dirasakan adalah denail atau menyangkal, ‘enggak-enggak mungkin dia meninggal, dia tidur.’ Terus beberapa hari, 1 minggu, 1 bulan anger (marah), terus sedih, frustrasi, depresi, kalau penerimaan di ujung,” ucap Kirdi.
Baca juga: Sosok Vanessa Natasha, Eks Istri Cantik Yudha Arfandi, Sang Putri Diduga Saksi Kunci Kematian Dante
Kirdi menilai, yang dilakukan Tamara Tyasmara bukan bermaksud menyakiti sang anak.
Hal ini pun juga pernah terjadi pada orang terdekat Kirdi.
“(Teman saya saat istrinya meninggal ditampar-tampar supaya bangun). Dia bilang ‘enggak istri saya cuma tidur dia bangunin enggak boleh tidur.’ Itu menyedihkan melihat itu,” ujar Kirdi.
“Dan wajar ya ada yang responsnya gampar, pijat-pijat. Nah kalau dia (Tamara) sama anaknya main gigit-gititan kita enggak tahu loh. Terus gigit-gigitnya seperti apa. Jadi kita enggak bisa menilai oh itu gigitan kemarahan. Lah itu cewek cowok kalau nonton terus si cewek gemes terus gigit cowoknya juga ada,” tutur Kirdi.
Sebagai informasi, putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante, meninggal dunia diduga karena tenggelam di kolam renang.
Yudha Arfandi yang menemani Dante berenang lalu ditangkap di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur dan ditahan di Polda Metro Jaya sejak Jumat (9/2/2024).
Ia dihadapkan dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang UUD Perlindungan Anak, Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dalam bentuk biasa, dan Pasal 359 tentang kelalaian yang menyebabkan kematian.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com