Berita Entertainment

Keterlibatan Tamara Tyasmara Atas Kematian Dante Dikulik Pakar, Paksa Renang? Guru: Ingin Jadi Pilot

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keterlibatan Tamara Tyasmara Atas Kematian Dante Dikulik Pakar, Paksa Renang? Guru: Ingin Jadi Pilot

TRIBUNJATIM.COM - Kematian Dante membuat publik ikut marah kepada sang ibu Tamara Tyasmara.

Apalagi setelah terungkap bahwa bocah 6 tahun itu ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi, pacar Tamara Tyasmara.

Mantan istri Angger Dimas itu juga disebut tak sedih atas kematian putranya.

Kini, pakar pun mengulik dugaan keterlibatannya.

Memang banyak yang menilai Tamara Tyasmara awalnya menutupi perbuatan Yudha Arfandi.

Meskipun Tamara Tyasmara sendiri telah membantahnya.

Kendati demikian, dugaan keterlibatan Tamara Tyasmara akan meninggalnya Dante masih dipertanyakan.

Kriminolog anak bernama Haniva Hasna ikut menyorotinya.

Haniva Hasna juga mengaitkan dugaan tersebut dengan pengakuan pihak sekolah Dante.

Melansir dari tayangan Kompas TV, Sabtu (17/2/2024) via TribunTrends, menurut Hasna, pemeriksaan psikologi forensik Tamara jadi penting untuk melihat ada dan tidaknya keterlibatan ibu korban.

Baca juga: Hasil Tes Kejiwaan Tamara Tyasmara, Ibu Dante Nyerah 3 Jam Diperiksa, Chat dengan YA Dikuak Psikolog

Hasna juga menilai ada kejanggalan dalam kematian Dante karena pihak sekolah mengungkap Dante punya masalah ketakutan dengan aktivitas berenang.

"Ketika diamati Ibu korban tidak menampakkan kesedihan makanya sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog forensik untuk memeriksa ini semua. Perilakunya seperti apa Apakah mengarah pada keterlibatan Ibu korban.

Harus dilakukan pemeriksaan adalah orang-orang yang paling dekat dengan korban dalam hal ini adalah ibu korban dan EE pelaku yang sudah ditentukan" ujar Hasna.

"Ada ada indikasi sudah tidak nyaman dengan proses dia ikut berenang gitu ya sementara anak itu adalah pihak yang paling tidak bisa mengungkapkan perasaannya.

Atau bisa mengungkapkan perasaannyai tidak diterima oleh orang dewasa artinya Dia sudah memberikan sinyal-sinyal tertentu.

Nah kalau sekarang sudah tidak ada berarti kan orang-orang di sekitar ini yang harus diperiksa polisi juga," lanjut Hasna.

Baca juga: Kesaksian Guru Sebut Dante Tak Bisa Berenang, Pengakuan Tamara Tyasmara Beda, Suka di Kolam Dalam

Sementara itu, Ema, guru TK yang sehari-hari mendampingi Dante di kelas juga bercerita terkait pernyataan Dante soal cita-citanya.

Dante sempat bercerita tentang cita-citanya yang berbeda dengan murid lain.

Mengingat cerita Dante, Ema pun jadi paham soal alasan kenapa anak Tamara dan Angger Dimas itu bercita-cita untuk jadi pilot.

"Kalau untuk cita-cita sih enggak spesifik. Tapi kalau di play time kan ada kostum, Dante suka pakai baju pilot, pas ditanya kenapa mau jadi pilot, katanya 'Dante mau terbang'," ujar Ema, melansir dari TribunBogor.

Sebelum Dante meninggal di hari Sabtu, Ema sempat bertemu dan mendampingi anak Tamara Tyasmara itu di kelas pada hari Jumat.

Diakui Ema, kala itu gelagat Dante memang beda dari biasanya.

Dikenal penurut, Dante di hari Jumat itu justru ogah diminta pulang ke rumah.

"Dante tuh lagi happy banget. Di hari Jumat (sebelum Sabtunya meninggal), udah waktunya clean up berarti waktu main udah selesai. Dia (Dante) tuh belum mau selesai. (Kata guru) 'Dante udah dong Dante, ini kan udah clean up'. Katanya 'hmmm'. Makanya aku syok waktu aku dengar sabtunya Dante udah enggak ada," ungkap Ema dalam video di kanal Youtube cumicumi indigo pada Minggu (18/2/2024).

Selain itu, Ema pun masih ingat dengan momen pelajaran terakhirnya saat mendampingi Dante.

Saat itu Dante terlihat ceria dan sempat membuat para guru terkejut.

Sebab saat baru pertama kali diminta memainkan biola, Dante adalah murid yang paling mahir.

Baca juga: Tabiat Asli Tamara Tyasmara Dikuak Angger Dimas, Ibu Dante Jelaskan soal Donasi Palestina: Uang Duka

"Aku ketemu Dante sehari sebelumnya, kita pertama kali eksplore (belajar musik) violin biola. Dante itu paling pertama yang begitu pegang biola dia langsung bisa mainin 'wah Dante hebat' kataku," pungkas Ema.

Di momen itulah Ema mengaku sempat membercandai Dante.

Namun entah kenapa diakui Ema di hari Jumat itu Dante tampak beda dari biasanya.

"Aku godain 'Dante mau enggak les ini biola'. Katanya 'no miss, Dante mau main aja'. Emang udah berapa kali disuruh udahan (main biola) dia bilang 'no miss'. Aku syok banget kan aku yang terakhir ketemu pas Jumat, dia memang biasa aja, sehat banget," akui Ema.
Bahkan kala diminta menyelesaikan kelas, Dante menolaknya mentah-mentah.

Dante mengaku masih ingin bermain dengan temannya sehingga tak mau pulang.

"Di hari Jumat itu Dante lagi nice banget. Cuma pas play time kan kita langsung pulang, dia engak mau pulang masih mau main sama temannya. Sedih sih," pungkas Ema.

Tamara Tyasmara Menyesal

Tamara Tyasmara mengaku awalnya tak pernah menyangka jika Yudha Arfhandi, yang hampir 2 tahun menjalin hubungan asmara dengannya tersebut tega membunuh putranya.

"Intinya kami pacaran sejak April 2022, jadi hampir dua tahun. Apa yang aku alami, semua sudah aku jelasin ke penyidik," ucapnya.

Bahkan, Tamara Tyasmara sempat menolah otopsi jasad putranya itu.

Namun, Angger Dimas akhirnya mencabut penolakan otopsi hingga akhirnya polisi menyelidik penyebab kematian korban.

Terungkap, jika bocah kecil itu sengaja ditenggelamkan hingga tewas di sebuah kolam renang dikawasan Jakarta Timur.

Tamara Tyasmara yang sempat menjalani tes kejiwaan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024) malam itu tampak terlihat masih terpukul usai kepergian Dante.

Ia pun mengaku menyesal telah menitipkan anaknya kepada lelaki yang kini sudah menjadi tersangka tersebut.

"Pasti lah (menyesal menitipkan anak ke Yuda)," ujar Tamara Tyasmara.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini