Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Pemkab Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) intensif melakukan mitigasi untuk antisipasi tanggul jebol penyebab banjir.
Hasil mitigasi tersebut ditemukan 20 titik tanggul rawan tanggul jebol di sejumlah wilayah, di antaranya wilayah Kecamatan Mojoanyar, Mojosari dan Pungging.
Kabid Kabid Sumber Daya Air (SDA), Rois Arif Budiman menjelaskan pihaknya bersama BBWS Brantas melakukan mitigasi sebagai antisipasi tanggul jebol menyusul puncak musim hujan Februari- Maret 2024.
"Untuk mitigasi kita dari Dinas PUPR setiap hari meninjau tanggul-tanggul yang kondisinya kritis," jelasnya, Rabu (21/2/2024).
Ia mengungkapkan hasil kajian di lapangan ditemukan sejumlah titik tanggul rawan jebol, yaini di Dusun Mojogeneng, Desa Sadartengah, Kecamatan Mojoanyar.
Ada juga tanggul yang belum semuanya beton itu juga terkena erosi sungai di Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari.
Baca juga: Aksi Tanggap Pelajar SMK di Gresik Buka Servis Gratis Motor yang Mogok Akibat Banjir Kali Lamong
"Sudah lebih 20 titik yang kami mitigasi bersama BBWS, karena memang wilayah sungai adalah wewenang BBWS. Nantinya penanganan kolaboratif karena kemungkinan masih ada tambahan," ucap Rois.
Menurutnya, kondisi tanggul kritis seperti di Sungai Gembolo Desa Jabontegal, Kecamatan Pungging.
"Kalau dari survei bersama BBWS Brantas di Desa Jabontegal memang perlu ditangani cepat untuk penanganan banjir," cetusnya.
Dikatakan Rois, pihaknya bersama BBWS akan melakukan penanganan awal dengan membuat tanggul darurat.
"Hasil mitigasi nanti diusulkan juga untuk penanganan permanen tahun ini dengan menyesuaikan anggaran," pungkasnya
Baca juga: Akses Masuk Dusun Terendam Banjir, Warga Gresik Harus Naik Perahu, Ratusan Rumah Terdampak