TRIBUNJATIM.COM - Menjelang libur Lebaran 2024, umat muslim yang akan berpergian atau pulang ke kampung halaman dapat membaca doa naik kendaraan dalam perjalanan mudik.
Perjalanan mudik Lebaran 2024 biasanya dapat memakan waktu yang cukup lama, berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
Sering kali, ketika dalam perjalanan mudik Lebaran 2024 turut diwarnai dengan kemacetan lalu lintas di jalan raya dan penuhnya jumlah penumpang yang menggunakan transportasi umum.
Maka dari itu, umat muslim dianjurkan membaca doa naik kendaraan agar diharapkan bisa selamat sampai tujuan yakni, kampung halaman.
Adapun bacaan doa dalam perjalan mudik Lebaran 2024 yang dapat diamalkan sesuai sunah Rasulullah SAW sebagai berikut.
Mengutip dari Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, disebutkan sebuah riwayat yang menjelaskan doa Rasulullah SAW ketika melakukan perjalanan.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim pada kitab al-Manasih, dari Abdullah bin Umar r.a., sesungguhnya Rasulullah SAW jika melakukan perjalanan dan telah menduduki untanya, beliau membaca takbir sebanyak tiga kali kemudian membaca:
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Latin: Subhaanal ladzii sakhkhara lanaa hadzaa wamaa kunnaa lahuu muqriniin, wa inna ilaa robbinaa lamunqolibuun.
Artinya: "Mahasuci Engkau, sungguh aku benar-benar telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat memberikan ampunan dosa-dosa kecuali Engkau."
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوَ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَأَطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ
Latin: Allahumma inna nas-aluka fii safarinaa haadzal birra wattaqwa wa minal amali maa tardlaa, allahumma hawwin 'alainaa safaranaa haadzaa wa athwi 'anna bu'dahu.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan kami, perjalanan yang dalam kebaikan dan ketakwaan, dan termasuk amal yang Engkau ridhoi, ya Allah permudahlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah atas kami yang jauh."
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالخَلِيْفَةُ فِي أَأَهْلِ ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَابَةِ المَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Latin: Allahumma anta shohibu fis safari wal khalifatu fii ahlii, allahumma inni a'udzubika min wa'tsaais safari wa kaabbatil mandhari wa suual munqalabi fil maali wal ahli.
Artinya: "Ya Allah, Engkau menyertai dan pengganti keluarga dalam perjalanan, ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan ini dan buruknya pemandangan serta jeleknya tempat kembali pada keluarga dan hamba yang aku tinggalkan."
Ketika Rasulullah SAW kembali dari perjalanan, beliau juga membaca doa tersebut kemudian menambahkan dengan bacaan:
آيبُونَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ
Latin: Aayibuuna taaibuuna 'aabiduuna lirabbinaa haamduun.
Artinya: "Orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menghamba kepada Tuhannya, mereka memuji."
Bacaan tersebut didasarkan pada riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat Abu Dawud, ditambah dengan penjelasan, "Rasulullah SAW bersama pasukannya, apabila menaiki tempat yang tinggi mereka bertakbir dan apabila turun mereka bertasbih."
Mustajabnya Doa Orang yang Sedang dalam Perjalanan
Muhammad Syafie el-Bantanie dalam bukunya Agar Doa Selalu Dikabulkan Allah menyebutkan, seseorang yang sedang berada dalam perjalanan jauh atau musafir untuk tujuan kebaikan, seperti pergi keluar kota untuk menuntut ilmu ataupun mudik untuk bersilaturahmi mengunjungi orang tua menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa.
Orang yang sedang dalam perjalanan dikatakan sebagai musafir apabila bepergian dalam jarak sekitar 80,6 km.
Mustajabnya doa orang yang sedang dalam perjalanan dijelaskan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لَا شَكٍّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلَىَ وَلَدِهِمَا
Artinya: "Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian atau dalam perjalanan (musafir), dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya." (HR al-Bukhari).
TribunJatim.com juga sajikan doa naik kendaraan darat, laut dan udara, lengkap dengan latin yang dikutip dari buku kumpulan do nabi dan rasul karya Hj. Afin Murtiningsih.
1. Doa Naik Kendaraan Darat
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Subhanallazi sakhkhorolanaa hadzaa wamaakunna lahuu muqriniin wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.
Artinya : “Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali.”
2. Doa Naik Kendaraan Laut
Dijelaskan dalam buku tafsir Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, bahwa Allah SWt mengajarkan doa naik kendaraan laut melalui Nabi Nuh AS saat menaiki kapal.
Doa naik kendaraan laut tersebut terdapat dalam surat Hud ayat 41
بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim
Artinya: "Dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
3. Doa Naik Kendaraan Udara
اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ
Allahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa waatwi ‘annaa bu’dahu. Allohumma antashookhibu fiissafari walkholiifatu fiil ahli.
Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami berpergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam berpergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar
---
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com