Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Usai coblosan Pemilu 2024 menjadi momen mendebarkan bagi iklim usaha.
Namun ekonomi di Jatim diyakini akan tetap kondusif hingga pergantian presiden baru. Namun bagi para ribuan wanita pengusaha di Jatim, mereka menyambut gembira jika program makan gratis terealisasi.
"Kalau Prabowo-Gibran dilantik dan menjalankan program makan siang gratis seluruh Indonesia, ini harapan baru agar emak-emak ini bergairah dalam usaha. Biar emak-emak UMKM yang suplai makanannya," kata Wakil Ketua DPD I Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jatim Reny Widya Lestari.
Harapan baru itu disampaikan Reny dalam Talk Show HUT Tribun Jatim ke-7 "Pemilu Damai: Optimisme Ekonomi di Jatim 2024".
Baca juga: Penyelenggaraan Pemilu Lancar di Jatim Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Beli Masyarakat
Alumnus ITS ini melihat bahwa program tersebut akan menghidupkan pelaku usaha makanan. IWAPI Jatim siap memberi kontribusi dalam penyediaan menu makan siang gratis tersebut.
Reny menyebutkan bahwa pasca-Pemilu, situasi dan iklim ekonomi di Jatim akan tetap membaik. Meski ancaman harga beras yang melonjak tidak bisa dianggap biasa. Namun iklim usaha dan ekonomi Jatim tetap optimis.
Bagi pelaku usaha emak-emak, pesta demokrasi memberi pengaruh pada usaha mereka. IWAPI dengan banyak anggotanya di seluruh Jatim Pemilu diakui juga memberi dampak baik. Tidak sedikit wanita pengusaha di bidang baliho dan kaus mendapat berkah dari Pemilu.
Baca juga: Sosok Dallas Liu, Aktor Berdarah Indonesia, Pemeran Pangeran Zuko di Avatar: The Last Airbender
"Kami meyakini bahwa Jatim yang sudah menjalankan pesta demokrasi dengan kondusif menimbulkan optimisme para pelaku usaha. Bagi emak-emak, wanita yang punya usaha, apa pun yang penting cuan," kata Reny.
Kondusivitas di Jatim ini diharapkan akan tetap terjaga hingga penghitungan selesai. Reny berharap setelah penghitungan tuntas semua kontestasi Pilpres melebur menjadi satu, yakni Indonesia. Semua bersama-sama menyongsong masa depan baru di bawah presiden baru.