TRIBUNJATIM.COM - Program makan siang gratis yang pakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menuai kekhawatiran.
Pasalnya program makan siang gratis tersebut berpotensi membuat guru honorer tak terima gaji sama sekali.
Apalagi anggaran pendidikan saat ini sudah kecil.
Sebelumnya diberitakan, anggaran pembiayaan program makan siang gratis yang dijanjikan kubu Prabowo-Gibran, akan bersumber atau menggunakan anggaran dari dana BOS.
Program makan siang gratis ini merupakan program andalan dari calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Adapun dana BOS berasal dari anggaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Hal itu seperti diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.
Menurut Airlangga, nantinya pola pendanaan program ini akan melalui BOS Spesifik atau Bos Afirmasi.
"Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi, untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa," ujar Airlangga saat simulasi program makan siang gratIs di SMPN 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024).
BOS Afirmasi adalah program pemerintah pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di daerah khusus, yang ditetapkan Kementerian.
Airlangga menjelaskan, nantinya dana program makan siang gratis tersebut akan langsung disalurkan ke rekening sekolah.
Menurutnya, akan ada rekening terpisah antara penyaluran BOS Reguler dan BOS Spesifik.
Tujuannya, menurut Airlangga, agar ada evaluasi dan pemantauan yang jelas atas pembiayaan program tersebut.
Namun muncul kekhawatiran baru jika program makan siang gratis memakai dana BOS.
Baca juga: Hitung Budget Makan Siang Gratis Rp14 Ribu, Chef Arnold Malah Disorot, Disebut Tak Pernah ke Pasar
Hal itu disampaikan pengamat pendidikan, Indra Charismiadji, yang merespons soal Tim Pemenangan Prabowo-Gibran yang mengusulkan program makan siang gratis menggunakan dana BOS.
Indra khawatir, penggunaan dana BOS untuk keperluan program makan siang gratis bakal mengganggu operasional sekolah.
Menurut Indra yang juga menjabat Jubir Timnas AMIN, anggaran pendidikan saat ini sudah kecil.
Sehingga program makan siang gratis berpotensi membuat guru honorer tidak menerima gaji sama sekali.
"Lalu bayar listrik, kebersihan, beli perlengkapan sekolah, mau pakai uangnya siapa? Guru-guru honorer siap-siap buat tidak terima honor sama sekali," jelas Indra dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).
Indra menuturkan bahwa anggaran pendidikan sudah cukup kecil.
Bahkan tidak cukup bila dibandingkan dengan sekali makan siang seorang murid saja.
"Semoga semua semakin tahu seberapa kecil anggaran pendidikan kita, yang ternyata dibandingkan dengan sekali makan saja tidak cukup," jelas Indra, melansir Warta Kota.
Sementara itu uji coba makan siang gratis di SD dan MI Tangerang, beberapa hari lalu, turut mengundang sorotan dari cawapres nomor urut 03, Mahfud MD.
Mahfud MD menyebut, uji coba makan siang gratis sebagai sebuah langkah yang tidak etis sebelum pelantikan presiden baru 20 Oktober 2024 mendatang.
Menurut Mahfud MD, pembahasan dan simulasi makan siang gratis untuk anak sekolah tersebut tidak etis dibicarakan sekarang.
Pasalnya hingga saat ini belum diketahui siapa pemenang Pilpres 2024.
"Seharusnya program itu tidak dibicarakan sekarang, menunggu presiden baru dilantik, apakah Anies, Prabowo, dan Ganjar yang memenangkan Pilpres," ujarnya di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (1/3/2024).
Mahfud MD menyinggung tentang pernyataan yang berbeda antara presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menterinya.
Presiden Jokowi membantah membahas program makan siang gratis, sementara menteri membenarkan.
"Sekarang bicaranya beda-beda, presiden bilang tidak bicarakan itu, sementara menterinya bilang iya. Sekarang mulai tidak terkoordinasi isunya," ujar Mahfud MD.
Baca juga: Menu Makan Siang Gratis yang Diuji Pemerintah untuk Siswa SD-SMP, Wali Murid: Mending Transportasi
Ya, Jokowi sebelumnya membantah Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024), secara spesifik membahas program makan siang dan susu gratis di sekolah serta pesantren, yang diusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Bantahan tersebut disampaikan Jokowi selepas membuka Rapat Pimpinan TNI/Polri di GOR Ahmad Yani, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Program makan siang gratis masuk dalam pembahasan rencana kerja pemerintah (RKP) dan RAPBN tahun 2025.
Sedangkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah masih menunggu hasil resmi Pilpres dari KPU.
Meski demikian, program ikonik dari presiden terpilih akan masuk dalam pembahasan rencana kerja pemerintah (RKP) dan RAPBN tahun 2025, termasuk program makan siang gratis.
Kemudian pada Kamis (29/2/2024), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menghadiri uji coba makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang.