Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyiapkan intervensi pendidikan hingga perguruan tinggi bagi siswa dari keluarga miskin (gamis).
Bernama Program 1 Gamis 1 Sarjana, total kuota yang disiapkan mencapai ratusan beasiswa.
Proses pendataan tengah dilakukan pemkot terhadap calon penerima program.
Tiap keluarga miskin, minimal harus ada satu anggota keluarga yang menempuh pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
"Kami akan mendatangi keluarga itu untuk menentukan siapa yang akan dijadikan sarjana dari keluarga itu. Jadi dari keluarga miskin itu, maka kita akan sekolahkan sampai sarjana," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (14/3/2024).
Program ini bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan vokasi yang memiliki ikatan kerja dengan perusahaan.
Sehingga, para lulusan dari program ini bisa langsung mendapatkan pekerjaan.
"Ada yang masuk perguruan tinggi, ada yang masuk diploma atau vokasi. Sehingga begitu lulus, dia bisa langsung kerja tanpa harus cari kerja lagi," kata Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya Jawa Timur ini.
Program ini menyempurnakan pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang dilakukan sejak tahun 2022 lalu.
Program Beasiswa Pemuda Tangguh merupakan program yang menyasar siswa SMA dan mahasiswa.
Baca juga: Cara Sanggah Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa LPDP 2024, Cek Link Pengumumannya Juga!
Pada tahun 2022, jumlah penerima mencapai 2.486 beasiswa, kemudian pada 2023 mencapai 3.186 beasiswa, dan pada 2024 meningkat menjadi 3.500 beasiswa.
Dari target intervensi 3.500 mahasiswa, sampai saat ini pemkot telah mengintervensi sebanyak 2.700 mahasiswa.
Sehingga, tahun Ini dalam dua semester (semester genap yang sedang berlangsung saat ini dan semester ganjil yang akan berlangsung pada bulan Agustus), pemkot akan menambah 800 mahasiswa.
Untuk kuota semester genap, proses seleksi telah berlangsung Januari-Februari 2024 lalu.
Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ini akan mendapatkan bantuan biaya perkuliahan PTN (UKT semester). Besarannya, disesuaikan dengan biaya UKT masing-masing PTN dan dibayar setiap semester.
Selain itu, mahasiswa juga akan mendapatkan uang saku sebesar Rp 500 ribu per bulan selama 10 bulan masa kuliah efektif.
Serta, mendapatkan biaya penunjang perkuliahan sebesar Rp 750 ribu setiap semester.
Bedanya, program 1 Gamis 1 Sarjana, akan diberikan kepada keluarga miskin saja.
"Kalau sebelumnya diberikan kepada mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) yang telah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya," katanya.
"Kalau yang program ini, akan kita lihat keluarga miskin yang mana (yang akan dibantu). Kemudian, kita kuliahkan, langsung kerja," katanya.
Tak hanya dengan APBD Kota Surabaya, Eri Cahyadi menerangkan, anggaran beasiswa ini juga menggunakan anggaran dari CSR melalui Program Orang Tua Asuh. Sehingga, ini menjadi komitmen warga untuk saling membantu antara satu dengan yang lainnya.
"Termasuk, dengan menggandeng pengusaha-pengusaha besar. Ini menjadi komitmen dan bukti gotong royong warga Surabaya," katanya.
Program ini sekaligus menyempurnakan program pembangunan sumber daya manusia yang dimulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kota.
Sedangkan untuk jenjang SMA, pemkot juga mengalokasikan beasiswa Pemuda Tangguh yang di antaranya juga menyasar keluarga miskin.