Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Peredaran uang palsu saat penukaran uang baru cukup diwaspadai oleh Bank Indonesia Malang.
BI Malang mencatat sejumlah temuan uang palsu pada periode Januari-Februari 2023 sampai awal tahun 2024 yang mencapai 400 lembar.
"Data itu kami peroleh dari perbankan, ada 400 lembar sejak Januari-Februari 2023 sampai awal tahun 2024,"
"Kami mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peredaran uang palsu,"
"Masyarakat harus mengenali uang, kenali 3D, Dilihat, Diraba dan Diterawang," ucap Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina pada Selasa (19/3/2024).
BI Malang juga mengimbau masyarakat agar menukarkan uang baru ke outlet resmi perbankan.
Total ada 63 titik penukaran uang baru di wilayah kerja BI Malang yang meliputi Malang Raya, Kota/Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo.
Jumlah tersebut terbagi di 42 Bank dan di sejumlah titik melalui program Serambi Kas Keliling BI Malang.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar menukarkan ke outlet resmi di perbankan, yang bisa memfasilitasi penukaran.
Baca juga: Pedagang Ayam asal Malang Cetak Uang Palsu Rp222 Juta, Terkuak Gegara Pembeli Sewa Hotel di Surabaya
Baca juga: TERPOPULER JATIM: Maling Ponsel Jatuh saat Mau Kabur - Pedagang Ayam Cetak Uang Palsu Rp222 Juta
"Penukaran bisa dilakukan melalui QRIS, jadi masyarakat gak perlu ambil uang dulu baru ditukarkan," ujarnya.
Pada tahun 2024 ini BI Malang telah menyiapkan Rp 4,69 Triliun uang baru.
Angka tersebut mengalami peningkatan 1,79 persen dari tahun 2023 lalu yang hanya Rp 4,6 Triliun.
Adanya peningkatan jumlah uang ini mempertimbangkan antusias dari masyarakat yang berkaca pada tahun lalu.
"Naiknya itu mempertimbangkan realisasi di tahun lalu dan berapa uang yang kembali lagi ke BI itu berapa,"
"Jumlah tersebut masih cukup ya untuk ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru Lebaran 2024 di Malang, Setiap Orang Dibatasi Rp3,8 Juta
Selain itu, peningkatan jumlah penukaran uang baru ini didasarkan dari pertumbuhan ekonomi di wilayah Malang Raya yang cukup baik.
Dari data Bank Indonesia Malang, pada tahun 2023 lalu pertumbuhan ekonomi di Malang Raya dan Probolinggo meningkatkan 5,37 persen.
Meskipun angka tersebut melambat dibandingkan tahun 2022 lalu yang sebesar 5,47 persen, namun angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Timur yang mencapai 5,05 persen.
"Menurut kami sangat baik prekonomian di Malang Raya Pasuruan dan Probolinggo,"
"Itu mengapa kami tetap mempertahankan kenaikan pengedaran uang baru," tandasnya
Baca juga: Cara Tukar Uang Baru Lebaran 2024 di Webstie PINTAR, Dibuka 15 Maret-7 April 2024, Lihat Syarat