TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial kisah anak SD tiap hari ke sekolah gendong adik.
Ya, anak SD itu ke sekolah sambil membawa adiknya.
Fakta kehidupannya pun diungkap Kepala Desa atau Kades setempat.
Diketahui, kisah ini terjadi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Seorang anak 7 tahun bernama Nuraeni, merupakan murid kelas 2 MI Maddako, Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat.
Tiap hari, ia terpaksa membawa serta adiknya ke sekolah lantaran sang ibu sudah meninggal setahun lalu.
Momen Nuraeni membawa adiknya ke sekolah itu pun viral di media sosial, salah satunya diunggah di akun @gerakmenebarkebaikan.
Dalam video yang diunggah, Nuraeni yang duduk di kursi paling depan itu tampak menggendong adiknya yang tertidur.
Sambil menggendong adiknya, Nuraeni tampak tetap fokus menulis.
Baca juga: Kisah Bocah Penjual Keripik Punya Tabungan Jutaan, Bisa Modali Ibu Jualan Cilok: Rp5 Ribu Buat Jajan
Foto lain, adik laki-lakinya yang bernama Akbar itu duduk di samping Nuraeni.
Ia tampaknya anteng ikut sekolah bersama dengan kakaknya tersebut.
Dalam keterangan disebutkan ibu Nuraeni meninggal akibat kanker.
Sewaktu ibunya masih hidup, Nuraeni lah yang merawat ibu beserta adiknya.
Nuraeni juga baru aktif sekolah setelah ibunya meninggal.
Baca juga: Kisah Anak Nabung Demi Belikan Ibu Emas, Ayah Kaget Terkumpul Rp 16 Juta, Saya Bahkan Tidak Mampu
Kepala Desa Barania, Firman mengatakan ibu Nuraeni sudah meninggal sekitar satu tahun lalu.
Adik Nuraeni, bernama Akbar yang terpaksa harus dibawa ke sekolah.
Hal itu karena Akbar selalu menangis saat berpisah dengan Nuraeni.
“Sudah meninggal ibunya, kalau ini anak memang tidak mau pisah sama kakaknya, dia maunya diasuh sama kakaknya,” kata Firman, Selasa (19/3/2024), dikutip TribunJatim.com dari TribunTimur.
Setiap harinya, Nuraeni menempuh jarak 200 meter untuk ke sekolah.
Meski jaraknya terbilang jauh, bocah SD ini tidak pernah mengeluh menggendong adiknya ikut ke sekolah.
Adapun, Nuraeni hidup bersama ayahnya, Sanu, yang bekerja sebagai petani.
Keluarga Nuraeni pun termasuk kategori kurang mampu.
Lebih lanjut, Kades Barania itu juga menyebut tidak sedikit keluarga Nuraeni yang ingin mengasuh adiknya saat ia pergi bersekolah.
Namun Akbar yang menolak dan tidak ingin berpisah dengan kakaknya sejak ibunya meninggal dunia.
“Banyak keluarganya yang bisa mengasuh tapi memang tidak mauki kalau bukan kakanya yang jagaki,” katanya.
Baca juga: Dulu Miskin Bantu Orangtua Mulung, Gadis Berhasil jadi Penyanyi Terkenal, Kini Malah Pilih Pensiun
Sementara itu, kisah anak SD dibully karena bantu orangtua cari rongsokan juga sempat viral.
Dua bocah anak kembar tersebut adalah Lastri dan Lendri.
Setelah viral, Lastri dan Lendri ditemani sang ibu Rustini bertemu dengan Prabowo Subianto di rumah dinasnya di Jl. Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat malam (8/3/2024).
“Jadi saya dengar kesulitan Ibu, putra Ibu diganggu, jadi saya tidak suka ada yang suka begitu.
Kita mau bertanggung jawab putra-putri Ibu,” ujar Prabowo, dikutip dari Tribun Medan, Sabtu (10/3/2024).
Prabowo kemudian memberi pesan pada Lastri dan Lendri agar tidak bersedih atas perundungan yang telah terjadi.
“Saya minta Lendri sama Lastri wajahnya harus gembira.
Jangan bersedih gitu dong,” kata Prabowo.
Baca juga: Tangis Agung Bocah SD Bantu Ortu Mulung, Malu Diteriaki Teman hingga Tak Sekolah: Kasihan Mama Hebat
“Kamu kenal saya?,” tanya Prabowo pada mereka.
“Pak Prabowo,” jawab Lastri.
“Pak Prabowo ini siapa?” tanya Prabowo.
Baca juga: Lastri Siswa SD Dibully Teman Karena Bantu Ortu Cari Rongsok, Ini Sosok Sang Ibu, Suami Sakit Parah
“Presiden,” kata Lastri dan Lendri
“Belum, sekarang ini Menteri Pertahanan,” jawab Prabowo seraya tertawa bersama di ruang tamu kala itu.
Prabowo pada kesempatan itu juga turut memberikan bantuan perekonomian untuk keluarga Rustini dan anak-anaknya.
Prabowo kemudian memerintahkan sekretaris pribadinya, Rajif Sutirto mencarikan lahan bangunan guna mendirikan rumah layak huni yang di belakangnya terdapat pekarangan untuk ternak bebek dan itik.
“Ibu yang tabah. Lendri harus tabah, berani, nggak usah takut lagi dan ibumu nggak usah lagi khawatir.
Kita akan membantu membina Ibu.
Jadi, apakah buka warung, kalau bisa ada peternakan itik dibelakangnya atau bebek,” kata Prabowo.
Rustini pun merasa terharu dan mengucapkan rasa terima kasih ha kepada Prabowo.
“Terima kasih ya Pak, sudah dibantu,” tutur Ibu Rustini.
Baca juga: Bantu Ibu Cari Rongsokan, Siswi SD Nangis Dibully Padahal Ayah Sakit Parah, Seragam dan Sepatu Lusuh
Di akhir pertemuan itu, Prabowo juga turut berpesan kepada Lastri dan Lendri untuk tidak trauma atas apa yang telah terjadi dan tetap menghormati profesi apapun.
“Lendri belajar yang bagus ya, ngga boleh lagi trauma atau apa, jangan malu juga.
Ibu mulia jadi pemulung daripada jadi maling atau koruptor.
Kita hormati orang-orang yang mau kerja.
Orang mau kerja itu mulia untuk memberi penghidupan,” kata Prabowo.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com