Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto menyebutkan adanya penurunan angka kecelakaan dan fatalitasnya selama kurun waktu empat hari pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024, jelang momen Lebaran Idul Fitri 2024.
Menurutnya, selama kurun waktu empat hari pelaksanaan operasi tahun ini, terjadi 64 kecelakaan.
Sedangkan, data pelaksanaan operasi tahun lalu; tahun 2023, dalam rentang waktu yang sama, tercatat sekitar 111 kecelakaan.
Artinya, menurut Irjen Pol Imam Sugianto, persentase penurunan kasus kecelakaan selama Operasi Ketupat Semeru 2024, dibanding tahun lalu, sekitar 42 persen.
"Kalau didata dari Januari kemarin, total ada 191 kejadian, 12 meninggal dunia dan 10 luka berat, kemudian 279 luka ringan," ujarnya di Pos Pengamanan Rest Area Tol Ngawi KM 575/A Jatim, Senin (8/4/2024).
Pemudik yang menggunakan moda transportasi pesawat pada Sabtu (6/4/2023) kemarin, lebih kurang 29.520 orang. Sedangkan pada Minggu (7/4/2024), turun menjadi 915 orang.
Kemudian, pemudik yang menggunakan moda transportasi kendaraan pribadi yang masuk ke Jatim, 22.522 kendaraan.
Sedangkan, 50.054 kendaraan keluar dari Jatim.
"Jadi yang keluar dari Jatim ternyata lebih besar dari pada yang masuk," katanya.
Lalu, pemudik yang menggunakan moda transportasi kapal laut; Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, tercatat, pemudik yang masuk ke Jatim sekitar 46 ribu orang, sedangkan pemudik yang keluar Jatim, sekitar 4 ribu orang.
Selanjutnya, pemudik yang masuk ke Jatim melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo, sekitar 1.411 orang. Sedangkan, 1.086 orang pergi keluar dari Jatim.
Lalu, pemudik yang masuk ke Jatim melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi sejumlah 195.813 orang, sedangkan 90.684 orang pergi keluar Jatim.
"Yang perlu kita antisipasi ke depan setelah nanti masyarakat mudik merayakan Lebaran, arus balik yang perlu kita antisipasi," jelasnya.
Selain itu, Irjen Pol Imam Sugianto juga menyoroti kecelakaan mobil yang menewaskan tiga pemudik di ruas Tol Ngawi.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Lebaran 2024, Sebanyak 2.931 Pemudik Tiba di Terminal Rajekwesi Bojonegoro
"Titik lelahnya itu ada di Ngawi KM 572 dan KM 574, sudah ada dua kejadian kecelakaan kemarin yang mengakibatkan fatalitas tinggi," ungkapnya.
Guna mengurangi fatalitas kecelakaan, Irjen Pol Imam Sugianto telah meminta kepada pengelola Tol Solo-Ngawi untuk memasang pita kejut di area tersebut.
"Ada usulan, dari koordinasi lalu lintas, untuk dipasang speed reduce. Tapi sampai sekarang belum direalisasikan. Kita akan coba kejar terus itu," ungkapnya.
"Ada speech reduce, lampu strobo, rubber speed itu kalau yang masuk daerah-daerah rawan, ngantuk, yang micro sleep akan kaget. Harapannya itu bisa kita realisasikan. Untuk antisipasi fatalitas laka," tambahnya.
Irjen Pol Imam Sugianto mengimbau kepada pemudik pengguna jalur Tol Solo-Ngawi untuk istirahat di Rest Area 575 A Ngawi.
Pasalnya, kecenderungan pengendara yang telah memasuki ruas Tol Ngawi mengalami kelelahan.
"Kepada para pemudik kami mengimbau agar istirahat sejenak jika ngantuk maupun lelah, dan jika kembali fit bisa melanjutkan perjalanan menuju Jatim kembali," pungkasnya.
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, dua kecelakaan terjadi di ruas Tol Ngawi dalam sehari atau pada Sabtu (6/4/2024). Akibatnya dua orang meninggal dunia.
Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP Sapari mengatakan kecelakaan pertama terjadi pada pukul 07.00 WIB di Kilometer 572 A Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar.
Pemudik yang menaiki mobil Mazda bernopol B-2866-RE menabrak median jalan dan terpental.
“Atas kejadian tersebut satu korban meninggal atas nama IDM (42), seorang PNS, warga Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sementara empat penumpang lainnya mengalam luka-luka dan saat ini menjalani perawatan di RS Widodo Ngawi,” ujarnya melalui pesan singkat, Minggu (7/4/2024).
Sapari menambahkan, kecelakaan berawal saat Mobil Mazda Biante yang dikemudikan DMH melaju dari arah barat ke timur atau dari Solo ke Ngawi.
Sesampainya di lokasi kejadian, kendaraan oleng ke kanan, selip ke kiri dan menabrak pembatas jalan.
"Diduga pengemudi mengantuk sehingga kendaraan mengalami selip dan menabrak pembatas jalan," imbuhnya.
Berselang satu jam dari tabrakan pertama, kecelakaan terjadi di ruas Tol Solo-Ngawi Kilometer 550 B, di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan.
Toyota Innova bernopol L-1085-CG berisi lima penumpang terguling di lokasi. Sopir diduga mengantuk.
“Kejadian terjadi sekitar pukul 08.90 WIB, bermula saat Innova yang dikemudikan oleh Christine Kusuma dengan 4 orang melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Surabaya ke Solo. Pengemudi diduga mengantuk di lokasi, kendaraan langsung terguling hingga terbalik ke parit pinggir jalan tol,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, satu penumpang atas nama Johan Kusuma (25) warga Lebo Agung II 5 Surabaya tewas saat menjalani perawatan di RS Widodo Ngawi.
Sedangkan empat lainnya menjalani perawatan karena luka-luka.
"Kita tak bosan-bosan dan sering mengimbau kepada pengguna jalan, utamanya pemudik untuk istirahat jika mengantuk," pungkas Sapari.