Berita Viral

Terungkap Sosok Pria Tarik Leher Gibran hingga Hampir Terjengkang, Langsung Diamankan Paspampres

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok pria yang menarik leher Gibran Rakabuming. Saat diamankan ajudan Gibran, si pria mengaku ingin melihat Gibran dari dekat.

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini viral insiden leher Gibran Rakabuming Raka ditarik.

Kini terungkap sosok pria yang menarik leher Gibran hingga hampir terjengkang.

Wakil Presiden terpilih Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, ditarik lehernya saat berkunjung ke Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/4/2024).

Kedatangan Gibran disambut warga yang langsung merangsek untuk mendekati putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Namun, tiba-tiba leher Gibran ditarik oleh seorang pria.

Tak hanya itu, pria tersebut juga berusaha memeluk Gibran, meskipun langsung ditarik mundur oleh ajudan dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawal Gibran.

Lantas, siapakah sosok pria yang menarik leher Gibran?

Baca juga: Dapat Penghargaan Satyalancana dari Presiden Jokowi, Bobby: Kami Lewati Sejumlah Penilaian

Pria itu diduga warga Rusun Muara Baru.

Ia juga diduga pendukung Prabowo dan Gibran.

Hal ini terlihat dari jaket biru dan putih yang dikenakannya.

Terlihat ada nomor 02 dan gambar Gibran di bagian jaket tersebut.

Sementara di bagian belakang, terlihat jelas gambar Prabowo Subianto dan Gibran.

Saat diamankan ajudan Gibran, si pria mengaku ingin melihat Gibran dari dekat.

"Saya pingin lihat Gibran, Pak. Saya pingin lihat," kata dia, Rabu, setelah ditarik mundur oleh Paspampres, dikutip dari TribunJakarta.com ( grup TribunJatim.com ).

Setelah diamankan, ia langsung pergi sambil melepaskan jaket 02 yang dikenakannya.

Kronologi Leher Gibran Ditarik

Diketahui, insiden leher Gibran Rakabuming Raka ditarik bermula saat ada seorang pria yang berada di kerumunan, tiba-tiba merangsek.

Ia mendekat ke arah Gibran dan langsung memeluk Gibran erat.

Mengetahui hal itu, ajudan Gibran tampak kaget dan langsung menarik mundur si pria.

"Eh, Bapak ngapain? Bapak ngapain?" tanya ajudan sambil mengamankan.

Gibran yang terlihat terkejut saat lehernya ditarik hanya tersenyum tipis.

Ia tampak tetap menyapa warga yang menyambut kedatangannya.

Dalam video yang diunggah di YouTube Tribunnews Bogor, terlihat si pria melambaikan tangannya setelah diamankan.

Ia enggan berkomentar lebih banyak terkait aksinya.

Meskipun masih terlihat ngos-ngosan, ia memilih pergi dari lokasi tersebut.

Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Rabu pagi.

Penetapan ini berlangsung setelah sebelumnya Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Pasca Jadi Caleg Gagal, Dede Sunandar Bantah Cerai dari Istri, Jarang Posting Kebersamaan: Kan Sibuk

Gibran Dapat Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Gibran Rakabuming Raka. (YouTube)

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

Tanda kehormatan tersebut rencananya akan diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (25/4/2024).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, total ada 15 kepala daerah yang akan menerima tanda kehormatan, termasuk Gibran dan Bobby.

Kelima belas kepala daerah yang disebut akan mendapat anugerah ini terdiri dari dua gubernur, enam wali kota, serta tujuh bupati dari sejumlah daerah di Indonesia.

"Lencana ini diberikan kepada wali kota, bupati dan gubernur yang akan diberikan sekali seumur hidup, atas prestasi yang pernah dilakukan untuk wilayahnya masing-masing," ujar Eri, dikutip dari laman Pemerintah Kota Surabaya, Rabu (24/4/2024).

Lantas, apa itu Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha?

Mengenal Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha merupakan tanda kehormatan yang dianugerahkan atau diberikan kepada kepala daerah sebagai penghargaan atas prestasi yang diraih.

Tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha diberikan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 mengatur, Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha merupakan penghargaan sipil di bawah bintang dengan bentuk bundar.

Tanda kehormatan ini diberikan kepada kepala daerah dengan syarat khusus berjasa besar atau memiliki prestasi kinerja sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

Penilaian untuk penghargaan tersebut berdasarkan hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Sementara itu, dalam peringatan Hari Otoda XXVIII di Surabaya, penilaian merujuk pada evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah (EPPD) 2022 terhadap laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) 2021.

Seperti tanda kehormatan Satyalancana lain, Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dipakai dengan cara digantungkan di dada sebelah kiri di atas saku baju atau pakaian resmi.

Pada pakaian dinas upacara, penghargaan berbentuk bulat ini dikenakan secara lengkap pada dada sebelah kiri di atas saku dimulai dari sebelah kancing baju berjajar dari kanan ke kiri.

Serupa, pada pakaian dinas sehari-hari, Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha digantung di dada sebelah kiri di atas saku dimulai dari sebelah kancing baju berjajar dari kanan ke kiri.

Diperuntukkan bagi kepala daerah berprestasi, tanda kehormatan ini hanya diberikan sekali seumur hidup dan akan melekat pada sosok pribadi pemimpin daerah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini