TRIBUNJATIM.COM - Seorang pasien operasi mata di RSUD Kayuagung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, curhat ditelantarkan.
Ia merasa kecewa karena dokter di OKI tak kunjung datang, padahal sudah menunggu cukup lama.
Mengetahui hal ini, pihak rumah sakit buka suara.
Video berdurasi sekitar dua menit tersebut viral setelah dibagikan akun Instagram @ogankomeringilir.info.
Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita yang mengaku melakukan siaran live di media sosial Facebook saat berada di RSUD Kayuagung.
Di awal video, pembuat video bernama Kiki menunjukan beberapa pasien operasi mata.
Ia sembari berucap apakah pasien kecewa setelah menunggu lama, namun dokter tidak kunjung datang.
"Kecewa tidak bu, sudah menunggu berapa jam ini?" tanya Kiki kepada salah seorang pasien.
Pertanyaan itu pun ditanggapi oleh pasien berkerudung hijau dengan nada kecewa berat.
"Sangat kecewa," tuturnya, juga direspons pasien lainnya.
Tak lama dari itu, ia pun menyorot dirinya sendiri dan berkata tengah di rumah sakit.
"Rasanya sesak sekali dada terpaksa siaran langsung," ucap Kiki.
"Mau bagaimana jadinya setelah siaran langsung ini jadilah itu, kami dari pihak pasien," imbuhnya.
Tidak hanya itu saja, ia mengatakan, dugaan atas pelayanan yang kurang baik tersebut karena mungkin mereka memakai BPJS, sehingga keadaan ditelantarkan terjadi.
Baca juga: Rela Dibayar Rp2 Ribu Buat Obati Warga Papua, Sang Dokter Ungkap Alasannya: Rata-rata 200 Pasien
"Seharian sudah menunggu, ayolah. Ini kemarin dijadwalkan pukul 08.00 WIB disuruh ke sini, sekarang jam berapa belum juga dokternya datang."
"Ini ayah Kiki sendiri," keluhnya sambil menyorot sang ayah yang sedang terbaring di teras beralaskan kasur di luar ruangan.
Bahkan dia juga mengaku bekerja di salah satu Pemerintahan Kabupaten OKI seperti tidak dihargai oleh rumah sakit, apalagi masyarakat biasa.
"Kami menunggu di tempat depan-depan kamar seperti ini, sangatlah tidak pantas, rasanya sakit sekali. Ayolah pemerintah, yang benar saja," paparnya.
Ia menerangkan, salah satu dokter yang dijadwalkan untuk memeriksa pasien tersebut sudah dihubungi perawat, tetapi masih tidak aktif.
"Kami ke sini membawa orang tua sakit, ayo dong cepat-cepat respons," keluhannya.
Menanggapi viralnya video tersebut, Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya, segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek langsung kondisi poli mata serta ruang rawat inap lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, dia juga mengobrol dengan beberapa keluarga pasien untuk menanyakan pelayanan yang mereka terima di RSUD Kayuagung.
"Katakan saja jangan takut," ujar Asmar kepada keluarga pasien, sembari menegaskan pentingnya memberikan pelayanan maksimal.
Ke depan, Asmar berjanji menyampaikan langsung ke Direktur RSUD Kayuagung agar kejadian serupa tidak terulang.
"Saya pastikan kepada perawat dan dokter di RSUD Kayuagung, supaya selanjutnya memberikan pelayanan maksimal bagi seluruh pasien," tegasnya.
langsung kroscek satu persatu kamar pasien rawat inap RSUD Kayuagung dan menanyakan langsung dengan pasien yang sedang terbaring.
Asmar menjelaskan, semua pasien kamar sudah dimintai keterangannya.
Untuk pelayanan sendiri semuanya baik-baik saja dan permasalahan sudah diselesaikan.
"Maka pentingnya komunikasi antar tenaga medis dan pasien. Dengan komunikasi dan sikap terbuka serta saling pengertian kejadian seperti ini tidak perlu terjadi," tuturnya singkat.
Baca juga: Pakai Suntikan Besar, Bidan Zainab Disebut Malapraktik, Pasien Sakit Maag Meninggal & Ginjal Bengkak
Direktur RSUD Kayuagung, Asri Wijayanti, melalui Dokter Spesialis Mata, dr Ismi Wildani, angkat bicara.
"Memang pasien sudah dijadwalkan operasi di hari Sabtu dan harus kontrol satu hari berikutnya yaitu di hari Minggu."
"Berhubung poli rawat jalan tutup di hari Minggu, maka pasien kami dialihkan ke bangsal tindakan kontrol," katanya, Selasa (21/5/2024).
Menurutnya sebelum kejadian, pasien telah dianjurkan perawat menunggu di kamar 1 dan 3 yang telah disiapkan, dan bukannya ditelantarkan.
"Akan tetapi keluarga pasien ini dengan sengaja mengambil kasur dan mengajak beberapa pasien duduk di lantai langsung membuat video kejadian."
"Sedangkan kasur di bangsal diperuntukkan untuk pasien rawat inap, sehingga salah jika kasur diletakkan di lantai karena ortunya pasien rawat jalan," jelasnya.
Masih kata dia, sewaktu dokter spesialis mata datang untuk melakukan tindakan dan menjelaskan, pasien sudah tidak berada di tempat.
Dijelaskan, pemeriksaan pasien untuk mengetahui ada tidaknya komplikasi pasca operasi, seperti pendarahan dan lainnya.
"Dokter spesialis mata tetap hadir di hari Minggu yang merupakan hari libur dan semua pasien telah dilayani," terang dia.
Meskipun hari libur, dr Ismi memastikan tetap masuk bekerja dan menegaskan bahwa tidak ada penelantaran pasien.
Bahkan pada Minggu (19/5/2024), saat video viral tersebut direkam, dr Ismi masih masuk kerja demi periksa pasien yang telah menjalani operasi katarak pada hari sebelumnya.
"Tidak benar, tidak ada yang menelantarkan pasien, bahkan di hari Minggu waktunya saya libur, saya rela masuk seperti biasa."
"Dan semua itu demi pasien yang dioperasi katarak one day care hari Sabtu, sehingga saya suruh kontrol untuk cek hasil," paparnya.
dr Ismi membenarkan, pasiennya tersebut dijadwalkan untuk datang pada Minggu, pukul 09.00 WIB, untuk kontrol.
Namun saat tiba di RSUD Kayuagung, keluarga pasien tersulut emosi, padahal hanya terlambat beberapa menit.
"Kemudian pembuat konten video emosi lalu menyuruh pasien duduk di lantai dan pasien lain juga keluar dari ruang poli."
"Lalu membuat video tersebut melakukan siaran langsung hingga viral, padahal kursi disediakan dan ada pasien sudah diarahkan duduk di kursi," tegasnya.